Tapiaku gelisah pula bagai ombak dalam lautan. Padang merupakan salah satu kota yang ada di provinsi sumatera barat, sedangkan minangkabau. Kata Kata Buat Anak Rantau Katapos Seperti yang telah disebutkan pada artikel sebelumnya bahwa bahasa minang dan padang memiliki perbedaan, dan memang pengertian padang berbeda dengan mminangkabau. Kata kata bijak minang. 35+ kata kata Pepatah Minang Tentang Perasaan Cinta Melalui Kutipan Bahasa Minang tentang cinta dan ungkapan romantis ini juga akan bisa meningkatkan rasa sayang serta keromantisan diantara dua belah pihak. Termasuk pula petuah atau pepatah orang Minang yang sarat akan makna kehidupan. 15 Contoh Pantun Minang Dengan Berbagai Tema Dan Penjelasannya Pabaiak lakuan pa elok Taratik. Pepatah minang tentang perasaan cinta. Sehingga tidak heran jika banyak sekali pepatah Minang tentang perempuan yang dikeluarkan oleh Ninik mamak alim ulama hingga petinggi-petinggi tradisi adat disana. Dalam budaya Minangkabau musyawarah memiliki kedudukan yang penting. Bukan cuma ragam bahasa daerahnya kita juga punya ragam peribahasa atau pepatah yang khas dan memiliki arti yang unik. Orang Minangkabau juga disebut Orang Padang Orang Minang dan Urang Awak. Ia adalah cucuran air mata kesedihan langit pikiran. Lovesickness dapat terjadi karena sangat merindukan orang yang dicintai patah hati atau cinta tak terbalas. Langit adalah adil dan tidak ada orang yang dikecualikan. Ingek di rantiang ka mancucuak Tahu didahan ka maimpok. Sifat ini menjadi sumber dari lahirnya sifat setia kawan cinta kampung halaman cinta tanah air dan cinta bangsa. Bak bunyi aguang tatunkuik samangaik layua kalinduangan. Peribahasa ini diambil dari salah satu pepatah Bugis tenang cinta ujian itu ada untuk menguatkan cinta itu sendiri. Di dalam kata-kata mutiara ini tersimpan. Kata-kata Tentang Pernikahan. Pembicaraan yang dikeluarkan secra angkuh dan sombong tidak memikirkan orang lain akan tersinggung. Rendang Goes to Eropa Makanan Khas Minang Ini Diproduksi di Bulgaria. Hampir segala hal yang telah atau akan terjadi selalu dimusyawarahkan terlebih dahulu. Lovesickness mengacu pada penderitaan yang dapat menghasilkan perasaan negatif ketika jatuh cinta hingga penderitanya tidak dapat bertindak secara normal. Sekilas pepatah mempunyai kemiripan dengan bidal atau pameo. Yuk kenali 15 peribahasapepatah Indonesia tentang cinta. Peradaban Tiongkok selama ribuan tahun merupakan salah satu peradaban tertua di dunia. Dengan kata-kata tersebut kamu bisa lebih mengekspresikan emosi dan perasaan cintamu pada pasangan. Dari sini pula berawal sikap saling membantu saling membela dan saling berkorban untuk sesama. Sebab kata-kata mutiara tentang cinta sejati tak hanya berisi sebuah puisi romantis meluluhkan hati. Baguno lidah tak batulang kato gadang timbangan kurang. SM yang datang ke negri Saruaso dan Pariangan Padang Panjang sekarang Keterang Alm. Dalam kebudayaan Minang pepatah Minang menjadi salah satu pegangan hidup bagi masyarakat Minang. Pepatah biasanya digunakan atau diucapkan untuk mematahkan argumen dari lawan bicara. Dalam setiap waktu yang digunakan sebisa mungkin tidak ada yang terbuang seperti dalam pepatah. Dalam pepatah minang digambarkan. Pengertian dari peribahasa Minang tersebut adalah Sudah lumrah seorang pemuda mempunyai idaman dan lumrah seseorang yang telah tua menahan banyak karena umurnya Saat usia masih muda merasakan indahnya jatuh cinta dan memiliki seorang idaman adalah hal yang lumrah. Akan tetapi kata-kata mutiara cinta berisi beragam hal yang dapat mencerahkan jiwa dan hati nurani. Pepatah petitih minang pantun minang minangkabau uangbalik program 5 milyar bisnis online peluang usaha lowongan kerja software hinotis ninik mamak minang adat istiadat Kamis 09 Mei 2013 RAHASIA HIDUP SUKSES BAHAGIA DAN KAYA. Hanya saja pameo atau bidal mempunyai struktur rima di dalamnya. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut. Pepatah menyebutkan sebagai berikut. Kata Kata Bijak Bahasa Minang tentang cinta. Jikok datang laki dari jauah sambuiklah jo muko manih hidangkanlah minum jo makannyo Artinya. Kumpulan Kata Pepatah Bijak Bersyukur adalah cara terbaik agar merasa cukup bahkan ketika berkekurangan. Kumpulan kata Pepatah Petitih Minangkabau Offline lengkap pepatah petitih minangkabau tentang cinta pengertian pepatah petitih minangkabau buku pepatah petitih minangkabau pepatah petitih adat minangkabau petatah petitih alam minangkabau pepatah petitih minangkabau beserta artinya contoh pepatah petitih minangkabau petatah petitih. 1000 buah pepatah-petitih yang kita himpun ini adalah sebahagian kecil dari 500000 pepatah-petitih mamang bidal pantun di Minang Kabau yang pernah dipelajari oleh seorang pelancong dari negri Cina yang namanya ITSING 455 th. Setidaknya tercatat ada 734 bahasa daerah yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Pepatah Jawa Tentang Kehidupan dan Artinya Tentang Cinta. Hakikat cinta adalah rintihan panjang yang dikeluhkan oleh lautan perasaan kasih sayang. Hanya saja kadar yang dimiliki mungkin berbeda-beda. Contoh pepatah Minang tentang perasaan manusia yang tidak pasti kadang bahagia kadang gembira kadang bersedih dapat ditemukan di cuplikan lagu daerah Minang berjudul Roda Padati ciptaan Syahrul Tarun Yusuf yang dipopulerkan oleh Elly Kasim. Penjelasan mengenai pengertian pepatah disebutkan dalam buku berjudul Pantun dan Puisi Lama Melayu yang ditulis Eko Sugiarto 2016102 yang menyebutkan bahwa pepatah adalah kiasan yang tepat yang diucapkan dalam bentuk kalimat yang pendek. Ada banyak sekali Pepatah Minang tentang Musyawarah yang menjadi nasehat serta arahan bagi semua orang terutama mengenai betapa pentingnya memecahkan masalah secara bersama-sama. Yang bisa menolong dirimu adalah dirimu sendiri -Pepatah China. Freepik Cinta merupakan anugerah yang pasti dimiliki setiap orang. 101 Pepatah Tiongkok Terbaik. Dalam falsafah minang juga diajarkan bahwa kita harus rajin bahkan cenderung proaktif. Baiklah langsung saja simak ulasan Caption Minang di bawah ini dan semoga bisa bermanfaat. Nah untuk meningkatkan kadar cinta dalam diri kalian sebagai manusia simak pepatah Jawa tentang kehidupan dan artinya berikut ini. Melalui Pantun Cinta Bahasa Minang ini bisa menjadi alternatif sederhana bagi kamu dalam menunjukkan rasa kasih dan sayang terhadap pasangan baik kekasih maupun suami istri. Duduak Marauik Ranjau Tagak Maninjau Jarak. Berikut kumpulan pepatah Minang yang bisa memberi banyak inspirasi bagimu. Pepatah Cinta mengajari kita tentang bagaimana menjalin sebuah hubungan yang abadi serta saling menjaga. Dimana ada pengetahuan dan perasaan kalah dan menang kegembiraan dan kesedihan juga ada. Dari peradaban inilah terlahir orang suci ahli perang ahli cuaca ahli pengobatan ahli syair dan seniman yang hingga kini masih kita kenang dan kita pelajari ilmu-ilmunya. Meski terkesan simpel tetapi akan ada kesan indah yang timbul. Meski telah melewati berbagai peradaban warisan seni. Pepatah ini bisa menjadi sarana untuk mengingatkan diri sendiri untuk berprilaku baik terutama ketika berada di lingkungan masyarakat. Yang dimaksud dengan setia adalah teguh hati merasa senasib dan menyatu dalam lingkungan kekerabatan. Pantun Minangkabau Bagian 9 Suku Minangkabau sebagian besar berada di Provinsi Sumatera Barat separuh daratan Riau bagian utara Bengkulu bagian barat Jambi pantai barat Sumatera Utara barat daya Aceh dan juga Negeri Sembilan di Malaysia. Namun saat usia telah beranjak tua maka ada banyak hal yang harus dirasakan. Seseorang yang tidak bisa bicara karena banyak takut dan ragu dalam pendirian. Baiklah kalau begitu langsung saja simak beberapa koleksi Pantun Minang tentang Cinta dan Artinya di. Negara Indonesia memang terkenal dengan kekayaan bahasanya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pepatah merupakan peribahasa yang mengandung nasihat atau ajaran dari orang tua. Berhasil mengatasi baik dan buruk kalah dan menang adalah keberuntungan sejati. 35 Kata Kata Cinta Bahasa Minang Paling Romantis Pinhome 20 Pantun Minang Sindiran Buat Teman Pacar Mantan Artinya 20 Pantun Minang Tentang Cinta Dan Artinya Terlengkap 50 Caption Minang Bijak Keren Sindiran Lucu Sedih Cinta Artinya Kata Minang Pepatah Minang Perasaan Kata Kata Bahasa Minang Cinta At Artikel 20 Pantun Minang Minta Maaf Buat Keluarga Teman Pacar Artinya 20 Pantun Minang Romantis Tentang Cinta Pinhome Refleksi Perasaan Orang Muda Dalam Pantun Minangkabau Halaman 1 Kompasiana Com 35 Kata Kata Cinta Bahasa Minang Paling Romantis Pinhome 15 Contoh Pantun Minang Dengan Berbagai Tema Dan Penjelasannya 100 Pantun Minang Lucu Dan Artinya Pinhome Kata Romantis Minang Nusagates 20 Pantun Minang Romantis Tentang Cinta Pinhome Kata Romantis Minang Nusagates Kata Kata Bijak Bahasa Minang Dan Artinya Diary Motivasi 15 Contoh Pantun Minang Dengan Berbagai Tema Dan Penjelasannya 35 Kata Kata Cinta Bahasa Minang Artinya Ketulusan Yang Romantis 35 Kata Kata Cinta Bahasa Minang Paling Romantis Pinhome Membubuhkangaya cetak miring pada kata tertentu akan membuat pembaca mengerti mana poin utama dari kalimat yang kita utarakan. Huruf miring digunakan untuk menuliskan nama buku atau sebuah kalimat. Memiringkan Huruf Di Wa Hanya satu warna yang bisa kita Berikut ini adalah beberapa shortcut keyboard yang digunakan untuk melakukan format terhadap tulisan (font) : Perintah
Pepatah Minang Tentang Cinta Cinta dan Asmara Info Remaja. Namun terkadang tidak semua pengorbanan selalu dihargai ada yang bahkan sampai disakiti tanpa perasaan. 50 Caption Minang Bijak Keren Sindiran Lucu Sedih Cinta Artinya Iolah di antaro tangah malam jo senyuman adiak. Pepatah minang tentang cinta. Cinta adalah sesuatu yang amat indah sebab ia akan membawa kepada kasih sayang. 1000 buah pepatah-petitih yang kita himpun ini adalah sebahagian kecil dari 500000 pepatah-petitih mamang bidal pantun di Minang Kabau yang pernah dipelajari oleh seorang pelancong dari negri Cina yang namanya ITSING 455 th. Pepatah digunakan dengan maksud untuk melanggar kata-kata sombong seseorang dan sebagainya. Ialah di antara tengah malam dan. Segala Sesuatu Patut Disyukuri Tidak Sesulit Yang Dibayangkan. Cinta bukanlah tentang memiliki melainkan tentang menghargai. Seseorang yang tidak bisa bicara karena banyak takut dan ragu dalam pendirian. Pantun Minang Tentang Perpisahan. Langit adalah adil dan tidak ada orang yang dikecualikan. Kata Kata Bijak Bahasa Minang tentang cinta. Berikut beberapa pepatah minang tentang kehidupan beserta maknanya. Pantun penyemangat Bahasa minang dan artinya. Ya ibarat pepatah tadi dalam laut bisa diduga dalamnya hati tak bisa diduga. Pepatah Kehidupan mengajarkan kita rasa syukur saling menhormati antar sesama yang bila kita terapkan dalam kehidupan niscaya hidup akan lebih mudah untuk dijalani. Yuk kenali 15 peribahasapepatah Indonesia tentang cinta. Rambut boleh sama hitamnya tapi isi hati beraneka ragam. Negara Indonesia memang terkenal dengan kekayaan bahasanya. Buat apa bermuka cantik Kalau tidak mau sembahyang. Sehingga tidak heran jika banyak sekali pepatah Minang tentang perempuan yang dikeluarkan oleh Ninik mamak alim ulama hingga petinggi-petinggi tradisi adat disana. Dalam pepatah minang digambarkan. Ado saatnyo katiko ambo jatuah cinto ke adiak di titiak paliang dalam. Pembicaraan yang dikeluarkan secra angkuh dan sombong tidak memikirkan orang lain akan tersinggung. Anime populer gratis sedang streaming sekarang. Jikok datang laki dari jauah sambuiklah jo muko manih hidangkanlah minum jo makannyo Artinya. Dalam falsafah minang juga diajarkan bahwa kita harus rajin bahkan cenderung proaktif. Namun saat usia telah beranjak tua maka ada banyak hal yang harus dirasakan. Berhasil mengatasi baik dan buruk kalah dan menang adalah keberuntungan sejati. Cinta memang aneh sobatku. Yang dimaksud dengan setia adalah teguh hati merasa senasib dan menyatu dalam lingkungan kekerabatan. Cinta ke adek kekal abadi. Dalam perjalanan kisah cinta pengorbanan akan pasti ada baik dari satu pihak maupun keduanya. Kumpulan kata Pepatah Petitih Minangkabau Offline lengkap pepatah petitih minangkabau tentang cinta pengertian pepatah petitih minangkabau buku pepatah petitih minangkabau pepatah petitih adat minangkabau petatah petitih alam minangkabau pepatah petitih minangkabau beserta artinya contoh pepatah petitih minangkabau petatah petitih. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut. Dimana ada pengetahuan dan perasaan kalah dan menang kegembiraan dan kesedihan juga ada. Kimetsu no Yaiba Attack on Titan Series JOJOs Bizarre Adventure Series dll. Ada saatnya ketika aku jatuh cinta kepadamu di titik paling dalam. Pepatah Cinta mengajari kita tentang bagaimana menjalin. Namun bukan berarti cinta itu abstrak dan tidak dapat dilihat justru cinta yang sungguh akan dapat diliahat melalui sikap dan perkataan. Berbicara tentang peribahasa kata bijak melayu kami yakni juga banyak yang mencari pepatah melayu sindiran peribahasa melayu bergambar pepatah melayu cinta peribahasa minang pepatah aceh peribahasa indonesia pepatah jawa dan peribahasa penuh makna lainnya. Perasaan sedih karena asmara biasanya akan sulit disembuhkan. Pepatah berasal dari kata-kata yang rusak. Pengertian dari peribahasa Minang tersebut adalah Sudah lumrah seorang pemuda mempunyai idaman dan lumrah seseorang yang telah tua menahan banyak karena umurnya Saat usia masih muda merasakan indahnya jatuh cinta dan memiliki seorang idaman adalah hal yang lumrah. Berikut beberapa Kata Kata Cinta Bahasa Minang. Yang bisa menolong dirimu adalah dirimu sendiri. Hidup dengan cinta adalah kebahagiaan tetapi hidup demi cinta adalah kebodohan. Kalau hidup mau selamat Taat selalu perintah Tuhan. Semua gratis di Bstation. Kalau ada jodoh sejauh apa pun pasti akan bertemu. Pabaiak lakuan pa elok Taratik. Misalnya jika seseorang membanggakan keberaniannya walaupun ada orang yang tahu persis sebaliknya maka orang ini akan berkata. Ambiguitas tersebut seolah terpolarisasi jika itu ditambah bumbu-bumbu cinta yang menggebu perasaan yang terpendam hingga yang paling parah penolakan secara terang-terangan. Menyelesaikan suatu persoalan hendaknya dilakukan dengan penuh perhitungan dan. Pantun Minang Pengorbanan Cinta. Relevansi pepatah tak kenal maka tak sayang jika berhubungan tentang cinta memang patut dipertanyakan. Sifat ini menjadi sumber dari lahirnya sifat setia kawan cinta kampung halaman cinta tanah air dan cinta bangsa. Ingek di rantiang ka mancucuak Tahu didahan ka maimpok. Cerpen Cinta Remaja Rahasia Hati Sang PengagumEmang sifat watak dan hati seseorang tidaklah sama. Buat apa berbaju muslim kalau Tidak pake selendang. Setidaknya tercatat ada 734 bahasa daerah yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Mulai dari yang kasar lucu cinta hingga lemes. Anjing menggonggong jangan menggigit. Puisi sunda paling sedih yang bikin jutaan orang sunda menangis tak sanggup menahan air mata. Dari sini pula berawal sikap saling membantu saling membela dan saling berkorban untuk sesama. Bukan cuma ragam bahasa daerahnya kita juga punya ragam peribahasa atau pepatah yang khas dan memiliki arti yang unik. Cinta itu tidak dapat ditafsirkan melalui kata-kata dan tidak dapat diucapkan oleh lisan. Bak bunyi aguang tatunkuik samangaik layua kalinduangan. Dalam setiap waktu yang digunakan sebisa mungkin tidak ada yang terbuang seperti dalam pepatah. Baguno lidah tak batulang kato gadang timbangan kurang. Putus benang dapat disambung putus cinta apalah daya. Peribahasa ialah kumpulan dua atau lebih perkataan bermakna yakni bahasa. Sungguh indah pintu dipahat tupai puyuh di atas pohon. Baca juga cerita klasik Tiongkok. SM yang datang ke negri Saruaso dan Pariangan Padang Panjang sekarang Keterang Alm. Benang jangan terputus tepung jangan terserak. Berikut 200 kata kata bijak yang di uraikan dalam bahasa minang serta artinya Kata Kata Bijak Bahasa Minang Dan Artinya 1 Anak nalayan mambaok cangkua mananam ubi ditanah darek Baban sakoyan dapek dipikua budi saketek taraso barek Beban yang berat dapat dipikul tetapi budi sedikit terasa berat 2. Pepatah sunda keur kahirupan terlahir dari falsafah atau pandangan hidup orang sunda itu sendiri. Ibarat kata Rhoma Irama Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga. Duduak Marauik Ranjau Tagak Maninjau Jarak. 20 Pantun Minang Sindiran Buat Teman Pacar Mantan Artinya 20 Pantun Minang Gombal Lucu Romantis Pinhome 15 Contoh Pantun Minang Dengan Berbagai Tema Dan Penjelasannya 15 Contoh Pantun Minang Dengan Berbagai Tema Dan Penjelasannya Kata Romantis Minang Nusagates 20 Pantun Minang Romantis Tentang Cinta Pinhome 25 Pantun Minang Tentang Perpisahan Merantau Ucapan Selamat Tinggal Pinhome 20 Pantun Minang Lamo Nasehat Agama Cinta Nasib Di Rantau 35 Kata Kata Cinta Bahasa Minang Artinya Ketulusan Yang Romantis 15 Contoh Pantun Minang Dengan Berbagai Tema Dan Penjelasannya 20 Pantun Minang Romantis Tentang Cinta Pinhome 20 Pantun Minang Tentang Cinta Dan Artinya Terlengkap 20 Pantun Minang Gombal Pacar Suami Istri Lucu Artinya 15 Contoh Pantun Minang Dengan Berbagai Tema Dan Penjelasannya 35 Kata Kata Cinta Bahasa Minang Paling Romantis Pinhome Kata Kata Bijak Bahasa Minang Dan Artinya Diary Motivasi Kata Romantis Minang Nusagates 100 Pantun Minang Lucu Dan Artinya Pinhome 15 Contoh Pantun Minang Dengan Berbagai Tema Dan Penjelasannya
Herbstist eine schöne Jahreszeit. Die Bäume haben wunderschöne Farben und die Luft ist kühl und frisch. Wenn Du den Herbst liebst, bist Du hier genau richtig. In diesem Blogbeitrag findest Du die schönsten Bilder zum Thema Herbst. Oleh Idrus Hakimy Dt Rajo Panghulu Disadur dari SEKAPUR SIRIH Disusun jari nan sapuluah, ditakuakan kapalo nan satu dihujamkan lutuik nan duo. Kapado ALLAH Ampun dimintak, sambah dianta dipuhunkan, kapado Panghulu Pamangku Adat, bilo maulana jo tuanku, Nan manjunjuang soko dalam adat, sarato imam dengan khatib. Nan mudo pambimbiang dunia Bundo kanduang samo didalam. Ujuik kato buah rundiagan, sakiro paham dikahandaki bahubuang jo maso nan ditampuah, musim nan tumbuah iko kini, syariat ado bahakikat, lahia kulik manganduang isi. Dilua nan tampak nyato, didalam kanduangan ulemu, tiliak nyato paham mamanjek, dijauah hari simpanan kito. Kalau dipiliah jo ihktiar, jikok aka dijalankan, jo tanang budi marangkak, kateh nyato taambun jantan, kabawah jaleh takasiak bulan. Sampai tabagi dek ulemu, lahia manjadi buah ama, dek enggeran soko nan tatagak, Malangkah diujuang padang, basilek dipangka karieh, kato salalu baumpamo, rundiang nan banyak bakiasan. Dalam kulik pandanglah isi, dinan lahia bathin tabayang. Kulik manieh ditimpo bathin, bathin ditimpo galo-galo, dalam lahia manganduang bathin, dalam bathin bahakikat pulo. Rumah gadang bari bapintu, nak tarang jalan kahalaman, jokok dikumpa saleba kuku, kalau dikambang saleba alam, Talago adat nan indak kariang, sapayah payah manimbo, walau dalam musim kamarau, mailia taruih aia nan janiah . Latiak latiak tabang ka pinang, jatuah kapangka salironyo aia satitiak dalam pinang, sinan bamain ikan rayo. Didorong dek kandak bana, dielo dek cinto hati, mangingek papatah dalam adat, bakarih sikati muno, patah lai basimpai alun, ratak sabuah jadi tuah. Jokok dibukak pusako lamo, dibangkik tareh nan tarandam , lah banyak ragi nan barubah. Seni budaya tanah aia, lapuak dizaman panjajahan, kinilah jadi buah pikia, sadang didalam panggalian. Lapuak lapuak dikanjangi, usang usang dibarui. Mamandang gujalo zaman, edaran maso putaran zaman , lah lanyap zaman panjajahan, lah patuik disalam nan tabanam. Ambo nan bukan cadiak pandai, ulemu di TUHAN tasimpannyo, kok senteng tolonglah bilai, tandonyo kito sa-undiko. Ampun sagalo niniak mamak, nan gadang basa batuah, kok tasalah maaf pabanyak, nan Qadim hanyo sifat ALLAH. PENDAHULUAN Dengan nama ALLAH Swt. Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, serta Taufiq dan Hidayah – NYA, telah mengerakan hati saya untuk menyusun buku kecil ini dengan menghimpun 1000 buah pepatah-petitih, mamang, bidal pantun dan gurindam Minang Kabau. Hal ini didorong oleh rasa cinta kepada Kebudayaan/Adat Minang Kabau yang merupakan ke-Bhinnekaan dari Kebudayaan Nasional Indonesia, serta menyadari bahwa Adat Minang Kabau adalah merupakan pengetahuan yang mengandung arti dan ajaran yang mencangkupi setiap aspek kehidupan dalam masyarakat adalah tersimpan dalam bentuk pepatah-petitih, mamang, bidal pantun dan gurindam. Dalam pepatah-ptitih, mamang, bidal pantun dan gurindam itulah tersimpan mutiara-mutiara dan kaedah-kaedah yang tinggi nilainya untuk kepentingan hidup bergaul dalam masyarakat. Diaman kalimat demi kalimat yang disusun, diucapkan dengan kata-kata kiasan indirek , yang juga merupakan kesukaran untuk memahami arti dan tujuannya tanpa membaca arti yang tersirat didalamnya. 1000 buah pepatah-petitih yang kita himpun ini adalah sebahagian kecil dari pepatah-petitih, mamang, bidal, pantun di Minang Kabau, yang pernah dipelajari oleh seorang pelancong dari negri Cina yang namanya ITSING 455 th. SM, yang datang ke negri Saruaso dan Pariangan Padang Panjang sekarang Keterang Alm. Dt Batuah tj,. Barulak Batusangkar dan Dt Tumbijo Dirajo Batipuah Semoga usaha saya ini akan mengetuk hati putra Minangkabau Sumbar untuk mengali dan menghimpun lagi dari pepatah-petitih Minang Kabau yang sekarang masih tersimpan dalam Tambo Adat Minamg Kabau atau para ahli Adatnya. Dan kemudian dapat disumbangkan dalam membangun dan memperkaya Kebudayaan Nasional Indonesia yang kita cintai. Saya mengaharapkan perbaikan disana sini kalau kiranya ditemui kekhilafan dalam mengartikannya, begitupun dalam menyusun kalimat demi kalimat, dan kemudian kepada ALLAH yang Alim jua saya berserah diri. Penyusun, Idrus Hakimy Dt Rajo Panghulu Bismillahirrahmanirrahim 1. Anak nalayan mambaok cangkua, mananam ubi ditanah darek. Baban sakoyan dapek dipikua, budi saketek taraso barek. Beban yang berat dapat dipikul, tetapi budi sedikit terasa berat. 2. Anak ikan dimakan ikan, gadang ditabek anak tenggiri. Ameh bukan perakpun bukan, budi saketek rang haragoi. Hubungan yang erat sesama manusia bukan karena emas dan perak, tetapi lebih diikat budi yang baik. 3. Anjalai tumbuah dimunggu, sugi sugi dirumpun padi. Supayo pandai rajin baguru, supayo tinggi naikan budi. Pengetahuan hanya didapat dengan berguru, kemulian hanya didapat dengan budi yang tinggi. 4. Alu tataruang patah tigo, samuik tapijak indak mati. Sifat seseorang yang tegas bertindak atas kebenaran dengan penuh bijaksana 5. Tarandam randam indak basah, tarapuang apuang indak hanyuik. Suatu persoalan yang tidak didudukan dan pelaksanaannya dilalaikan. 6. Anyuik labu dek manyauak, hilang kabau dek kubalo. Karena mengutamakan suatu urusan yang kurang penting hingga yang lebih penting tertinggal karenanya. 7. Anguak anggak geleng amuah, unjuak nan tidak babarikan. Sifat seseorang yang tidak suka berterus terang dan tidak suka ketegasan dalam sesuatu. 8. Alua samo dituruik, limbago samo dituang. Seorang yang mentaati perbuatan bersama dan dipatuhi bersama. 9. Alat baaluah jo bapatuik makanan banang siku-siku, kato nan bana tak baturuik ingiran bathin nan baliku. Seseorang yang tidak mau dibawa kejalan yang benar menandakan mentalnya telah rusak. 10 Alang tukang binaso kayu, alang cadiak binaso Adat, alang arih binaso baaluah jo bapatuik makanan banang siku-siku, kato nan bana tak baturuik ingiran bathin nan baliku. Seseorang yang tidak mau dibawa kejalan yang benar menandakan mentalnya telah rusak. 11. Alah bauriah bak sipasin, kok bakiek alah bajajak, habih tahun baganti musim sandi Adat jangan dianjak. Walaupun tahun silih berganti musim selalu beredar, tetapi pegangan hidup jangan dilepas. 12. Adat biaso kito pakai, limbago nan samo dituang, nan elok samo dipakai nan buruak samo dibuang. Yang baik sama dipakai, yang buruk sama ditinggalkan. 13. Anak-anak kato manggaduah, sabab manuruik sakandak hati, kabuik tarang hujanlah taduah, nan hilang patuik dicari. Sekarang suasana telah baik, keadaan telah pulih, sudah waktunya menyempurnakan kehidupan. 14. Anggang nan datang dari lauik, tabang sarato jo mangkuto, dek baik budi nan manyam buik, pumpun kuku patah pauahnyo. Seseorang yang disambut dengan budi yang baik dan tingkah laku yang sopan, musuh sekalipun tidak akan menjadi ganas. 15. Anjalai pamaga koto, tumbuah sarumpun jo ligundi, kalau pandai bakato kato, umpamo santan jo tangguli. Seseorang yang pandai menyampaikan sesuatu dengan perkataan yang baik, akan enak didengar dan menarik orang yang dihadapi. 16. Atah taserak dinan kalam, intan tasisiah dalam lunau, inyo tabang uleklah tingga, nak umpamo langgau hijau. Seseorang yang menceraikan istrinya yang sedang hamil, adalah perbuatan tidak baik. 17. Aia diminum raso duri, nasi dimakan raso sakam. Seseorang yang sedang menanggung penderitaan bathin. 18. Adaik rang mudo manangguang rindu, adaik tuo manahan ragam. Sudah lumrah seorang pemuda mempunyai suatu idaman, dan lumrah seorang yang telah tua menahan banyak karena umurnya. 19. Alah limau dek mindalu, hilang pusako dek pancarian. Kebudayaan asli suatu bangsa dikalahkan oleh kebudayaan lain. 20. Adat dipakai baru, jikok kain dipakai usang. Adat Minang Kabau kalau selalu diamalkan dia merupakan ajaran yang bisa berguna sepanjang zaman. 21. Basuluah mato hari, bagalanggang mato rang banyak. Suatu persoalan yang sudah diketahui oleh umum didalam suatu masyarakat. 22. Baribu nan tidak lipuah, jajak nan indak hilang. Satu ajaran yang tetap berkesan, yang diterima turun temurun. 23. Bariak tando tak dalam, bakucak tando tak panuah. Seseorang yang mengaku dirinya pandai, tetapi yang kejadiannya sebaliknya. 24. Bajalan paliharolah kaki, bakato paliharolah lidah. Hati-hatilah dalam berjalan begitu juga dalam melihat, sehingga tidak menyakiti orang lain. 25. Barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang. Setiap pekerjaan yang dikerjakan secara bersama. 26. Baguru kapadang data, dapek ruso baling kaki, baguru kapalang aja, nan bak bungo kambang tak jadi. Suatu pengetahuan yang tanggung dipelajari tidak lengkap dan cukup, kurang bisa dimanfaatkan. 27. Bakato bak balalai gajah, babicaro bak katiak ula. Suatu pembicaraan yang tidak jelas ujung pangkalnya. 28. Bapikia kapalang aka, ba ulemu kapalang paham. Seseorang yang mengerjakan sesuatu tanpa berpengetahuan tentang apa yang dikerjakannya. 29. Bak kayu lungga panggabek, bak batang dikabek ciek. Suatu masyarakat yang berpecah belah, dan sulit untuk disusun dan diperbaiki. 30. Batolan mangko bajalan, mufakat mangko bakato. Dalam masyarakat jangan mengasingkan diri, dan bertindak tanpa mufakat. 31. Bak kancah laweh arang, bapaham tabuang saruweh. Seseorang yang besar bicaranya, dan tidak bisa merahasiakan yang patut dirahasiakan. 32. Bak balam talampau jinak, gilo ma-angguak-anguak tabuang aia, gilo mancotok kili-kili. Seseorang yang sifatnya terlalu cepat mempercayai orang lain, tanpa mengetahui sifat orang lain tersebut. 33. Bakarih sikati muno, patah lai basimpai alun ratak sabuah jadi tuah, jikok dibukakpusako lamo, dibangkik tareh nan tarandam lah banyak ragi nan barubah. Karena banyaknya yang mempengaruhi kebudayaan kita yang datang dari luar, kemurnian kebudayaan Adat istiadat mulai kabur dari masyarakat. 34. Batang aua paantak tungku, pangkanyo sarang sisan, ligundi disawah ladang sariak indak babungolai. Mauleh jokok mambuku, mambuhua kalau manggasan, kalau budi kelihatan dek urang, hiduik nan indak baguno lai. Seseorang dalam masyarakat yang telah kehilangan kepercayaan, karena tindakannya yang kurang teliti dalam suatu hal. Sehingga kehilangan kepercayaan terhadap dirinya. 35. Basasok bajarami, bapandam pakuburan, soko pusako kalau tadalami, mambayang cahayo diinggiran. Kalau ajaran adat dapat didalami dan difahami, serta diamalkan oleh masyarakat, maka masyarakat itu akan menjadi tinggi mutunya. 36. Basasok bajarami, bapandam pakuburan. Adalah syarat mutlak bagi satu nagari di Minang Kabau 37. Bapuntuang suluah sia, baka upeh racun sayak batabuang, paluak pangku Adat nan kaka, kalanggik tuah malambuang. Kalau ajaran Adat Minang Kabau benar-benar dapat diamalkan oleh anggota masyarakat, maka masyarakat itu akan menjadi masyarakat yang tinggi peradabannya dan kuat persatuannya. 38. Bajalan batolan, bakato baiyo, baiak runding jo mufakat. Turuik panggaja urang tuo, supayo badan nak salamaik. Hormati dan turuti nasehat Ibu Bapak dan orang yang lebih tua umurnya dari kamu, Insya ALLAH hidupmu akan selamat. 39. Barakyat dulu mangko barajo, jikok panghulu bakamanakan. Kalau duduak jo nan tuo pandai nan usah dipanggakkan. Sewaktu duduk bersama orang tua, baiak orang tua umurnya dari kita, janganlah membanggakan kepandaian kita sendiri. 40. Bakato bapikiri dulu, ingek-ingek sabalun kanai, samantang kito urang nan tahu, ulemu padi nan kadipakai. Seseorang yang pandai dalam hidup bergaul, dia selalu umpama padi berisi, makin berisi makin tunduk, bukan membanggakan kepandaian. 41. Banyak diliek jauah bajalan, lamo hiduik banyak diraso. Kalau kito dalam parsidangan marah jo duko usah dipakai. Didalam duduk rapat dalam suatu persidangan, tidak boleh berhati murung, dan tidak boleh bersifat marah. 42. Biopari kato ibarat, bijaksano taratik sopan, pacik pitaruah buhua arek, itu nan ijan dilupokan. Nasehat yang baik jangan dilupakan, pegang erat-erat untuk diamalkan. 43. Barieh balabiah limo puluah, nan warieh bajawek juo, kaganti camin gujalo tubuah, paukua baying-bayang maso. Ajaran Adat kalau didalami dia akan dapat menjadi ukuran kemajuan zaman dibidang moral manusia. 44. Baitu barieh balabiahnyo, dari luhak maso dahulu, kok tidak disigi dipanyato, lipuah lah jajak nan dahulu. Tentang Adat Minangkabau sebagai kebudayaan daerah kalau tidak dibina dan dikembangkan, maka hilanglah kebudayaan yang asli di Minang Kabau, karena di pengaruhi kebudayaan asing. 45. Buruak muko camin dibalah. Seseorang yang membuat kesalahan karena kebodohannya, tetapi yang disalahkannya orang lain atau peraturan. 46. Banggieh dimancik, rangkiang disaliangkan. Marah kepada satu orang tetapi semua orang yang dimusuhi. 47. Barajo Buo Sumpu Kuduih tigo jo rajo Pagaruyuang, Ibu jo bapak pangkanyo manjadi anak rang bautang. Kesalahan seorang anak, akan banyak tergantung kepada didikan kedua ibu bapaknya. 48. Bak cando caciang kapanehan, umpamo lipeh tapanggang. Seseorang yang tidak mempunyai sifat ketenangan, tetapi selalu keluh kesah dan terburu buru. 49. Bak lonjak labu dibanam, umpamo kacang diabuih ciek. Seseorang yang mempunyai sifat angkuh dan sombong, sedang dia sendiri tidak tahu ukurannya dirinya. 50. Bak ayam manampak alang, umpamo kuciang dibaokkan lidieh. Seseorang yang sangat dalam ketakutan, sehingga kehidupannya kucar kacir. 51. Bak caro tontoang diladang, umpamo pahek ditokok juo barunyo makan, urang-urang ditanggah sawah digoyang dulu baru manggariek. Seseorang yang tidak tahu kepada tugas dan kewajibannya sehingga selalu menunggu perintah dari atasan, tidak mempunyai inisiatif dalam kehidupan. 52. Bak sibisu barasian, takana lai takatokan indak. Seseorang yang tidak sanggup menyebut dan mengemukakan kebenaran, karena mempunyai keragu-raguan dalam pengetahuan yang dimiliki. 53. Bak baruak dipataruahkan, bak cando kakuang dipapikekkan. Seseorang hidup berputus asa, selalu menunggu uluran tangan orang lain, tidak mau berusaha dan banyak duduk bermenung. 54. Bak manjamua ateh jarami, jariah abieh jaso tak ado. Pekerjaan yang dikerjakan tanpa perhitungan, sehingga menjadi rugi dan sia sia. 55. Bak balaki tukang ameh, mananti laki pai maling. Menunggu suatu yang sulit untuk dicapai, karena kurang tepatnya perhitungan dan harapan yang tak kunjung tercapai. 56. Baulemu kapalang aja, bakapandaian sabatang rokok. Seseorang yang tidak lengkap pengetahuan dalam mengerjakan sesuatu, atau kurang pengetahuannya. 57. Bunyi kecek marandang kacang, bunyi muluik mambaka buluah. Seseorang yang besar bicara tetapi tidak ada memberi hasil. 58. Baguno lidah tak batulang, kato gadang timbangan kurang. Pembicaraan yang dikeluarkan secra angkuh dan sombong, tidak memikirkan orang lain akan tersinggung. 59. Bak bunyi aguang tatunkuik, samangaik layua kalinduangan. Seseorang yang tidak bisa bicara karena banyak takut dan ragu dalam pendirian. 60. Bak itiak tanggah galanggang, cando kabau takajuik diaguang. Seseorang yang sangat tercegang dan takjub dengan sesuatu, sehingga tidak sadarkan diri sebagai seorang manusia. 61. Bungkuak saruweh tak takadang, sangik hiduang tagang kaluan. Seseorang yang tidak mau menerima nasehat dan pendapat orang lain, walaupun dia dipihak yang tidak benar sekalipun. 62. Bumi sampik alam tak sunyi, dio manjadi upeh racun. Biasanya orang yang disebut dalam diatas menyusah dan menjadi batu penarung. 63. Bak umpamo gatah caia, bak cando pimpiang dilereng, iko elok etan katuju. Sifat seorang laki-laki atau perempuan yang tidak mempunyai pendirian dan ketetapan hati dalam segala hal. 64. Basikelah anggan kanai, basisuruak jikok kanai, tasindoroang nyato kanai. Sifat yang harus dihindarkan, seorang yang tidak mau bertanggung jawab atas segala perbuatannya. 65. Budi nan tidak katinjauan, paham nan tidak kamaliangan. Seseorang yang tidak mau kelihatan budi, dan selalu hati-hati dalam berbuat bertindak dalam pergaulan. 66. Bak basanggai diabu dingin, bak batanak ditungku duo. Suatu pekerjaan yang sia-sia dan kurang mempunyai perhitungan. 67. Bak taratik rang sembahyang, masuak sarato tahu, kalua sarato takuik. Seseorang yang mengerjakan sesuatu dengan penuh ketelitian dan menguasai segala persoalannya. 68. Bak galagak gulai kincuang, bak honjak galanggang tingga. Seseorang yang berlagak pandai dalam sesuatu, tetapi yang sebenarnya kosong belaka. 69. Bak ayam lapeh malam, bak kambiang diparancahkan. Seorang yang kehilangan pedoman hidup serta pegangan, berputus asa dalam sesuatu. 70. Bak balam talampau jinak, gilo maangguak tabuang aia, gilo mancotok kili kili. Seseorang yang mudah dipuji sehingga kalau telah dipuji bisa terbuka segala rahasia. 71. Bagai kabau jalang kareh hiduang, parunnyuik pambulang tali, tak tantu dima kandangnyo. Seseorang yang keras kepala tak mau menerima nasehat orang lain, sedangkan dia sendiri tak memahami tentang sesuatu. 72. Bak umpamo badak jantan, kuliek surieh jangek lah luko, namun lenggok baitu juo. Seorang yang tidak tahu diri, sudah tua disangka muda, ingin kembali cara yang muda. 73. Bak ma eto kain saruang, bak etong kasiak dipantai. Suatu persoalan yang tidak berujung berpangkal dan tidak ada keputusannya dalam masyarakat. 74. Barundiang siang caliak-caliak, mangecek malam agak-agak. Berbicaralah dengan penuh hati-hati dan jangan menyinggung orang lain. 75. Bak manungkuih tulang didaun taleh, bak manyuruakan durian masak. Suatu perbuatan jahat walaupun bagaimana dia pandai menyembunyikannya, lambat laun akan diketahui orang lain juga. 76. Bilalang indak manjadi alang, picak-picak indak jadi kuro-kuro. Walau disapuah ameh lancuan, Kilek loyang kan tampak juo. Setiap penipuan yang dilakukan dan ditutup dengan kebaikan, dia akan kelihatan juga kemudian. 77. Bak mandapek durian runtuah, bak mandapek kijang patah. Seseorang yang mendapat keuntungan dengan tiba-tiba, yang tidak dikira pada mulanya. 78. Bagai sipontong dapek cicin, bak mancik jatuah kabareh. Nikmat yang diperdapat sedang orang yang bersangkutan lupa dari mana asal mulanya,dan menjadikan dia lupa diri. 79. Bak kabau dicucuak hiduang umpamo langgau di ikua gajah. Seseorang yang selalu menurut kemauaan orang lain, tanpa mengeluarkan pendapat hatinya. 80. Bak mamaga karambia condong, bak ayam baranak itiak. Pengetahuan seseorang yang tidak dapat dimamfaatkan dan berfaedah bagi dirinya, tetapi menguntungkan kepada orang lain. 81. Bak mangantang anak ayam, umpamo basukek baluik hiduik. Suatu masyarakat karena kurang keahlian sulit untuk disusun dan dikoordinir. 82. Bak mahambek aia hilia, bak manahan gunuang runtuah. Mengerjakan suatu pekerjaan berat yang harus dikerjakan bersama, dikerjakan sendirian, dan tidak mempunyai keahlian pula tentang itu. 83. Bak mancari jajak dalam aia, bak mancari pinjaik dalam lunau. Mencari sesuatu yang mustahil didapat, walaupun sesuatu itu ada. 84. Bak manatiang minyak panuah, bak mahelo rambuik dalam tapuang. Suatu pekerjaan yang dikerjakan dengan hati-hati dan teliti, karena memikirkan akibatnya. 85. Bak aia didaun kaladi, bak talua diujuang tanduak. Sesuatu yang sulit menjaganya dalam pergaulan, kalau hilang atau jatuh hilang semua harapan, seperti kehilang budi dari seseorang. 86. Bak manggadangkan anak ula, umpamo mamaliharo anak harimau. Seseorang yang didik dari kecil dengan ilmu pengetahuan, tetapi kelak setelah dia besar dibalas dengan perbuatan yang jahat. 87. Bak aia jatuah ka kasiak, bak batu jatuah ka lubuak. Sesuatu persoalan yang diajukan, tetapi dilupakan buat selamnya, yang seharusnya perlu lu ditekel dengan segera. 88. Bak bagantuang di aka lapuak, bak bapijak didahan mati. Seseorang yang mengantungkan nasib pada orang yang sangat lemah ekonomi dan pemikirannya. 89. Bak ayam indak ba induak, umpamo siriah indak ba junjuang. Suatu masyarakat atau anak-anak yang tidak ada yang akan memimpin atau memeliharanya. 90. Bak malapehkan anjiang tasapik, bak mangadangkan anak harimau. Seseorang yang ditolong dengan perbuatan baik diwaktu dia dalam kesempitan tetapi setelah dia terlepas dari kesulitan, dia balas dengan kejahatan. 91. Bak api didalam sakam, aia tanang mahannyuikkan. Seseorang yang mempunyai dendam diluar tidak kelihatan, tetapi setelah terjadi kejahatan saja baru diketahui. 92. Bak tapijak dibaro angek, bak cando lipeh tapanggang. Seseorang yang sifatnya tergesa-gesa, berbuat tanpa memikirkan akibat. 93. Bak maungkik batu dibancah, bak manjujuang kabau sikua. Suatu pekerjaan yang sukar dikerjakan, dan kalau dikerjakan menjadi sia-sia, bahkan menimbulkan kesulitan. 94. Baban barek singguluang batu, kayu tapikua dipangkanyo. Suatu pekerjaan yang dikerjakan tetapi tidak ada keuntungan materil yang diharapkan sosial 95. Bak kudo palajang bukik, umpamo gajah paangkuik lado. Suatu pekerjaan bersama-samalah seorang dari orang yang berjasa dalam pekerjaan itu tidak diberi penghargaan sewajarnya. 96. Bak banang dilando ayam, bak bumi diguncang gampo. Suatu kerusuhan dan kekacauan yang timbul dalam suatu masyarakat yang sulit untuk diatasi. 97. Bak baluik di gutiak ikua, bak kambiang tamakan ulek. Seseorang yang mempunyai sifat dan tingkah laku yang kurang sopan dan tidak memperdulikan orang lain yang tersinggung karena perbuatannya. 98. Babana ka ampu kaki, ba utak ka pangka langan. Seseorang yang mudah tersinggung dan mudah berkelahi karena hal kecil. 99. Baumpamo batuang tak bamiyang, bak bungo tak baduri. Seseorang yang tidak mempunyai sifat malu dalam hidup, baik laki -laki dan perempuan. 100. Basilek dipangka padang, bagaluik diujuang karieh, kato salalu baumpamo, rundiang salalu bamisalan. Pepatah, petitih, mamang, bidal, pantun dan gurindam Adat Minang Kabau, selalu mempunyai arti yang tersurat dan tersirat berkias. 101. Bakato sapatah dipikiri, bajalan salangkah madok suruik. Setiap yang akan dikatakan hendaklah dipikirkan lebih dahulu, sehingga perkataan itu tidak menyinggung orang lain. 102. Bajalan paliharolah kaki, maliek paliharolah mato. Menurut adat berjalan dan melihat, bahkan setiap gerak dan perilaku hendaklah diawasi, jangan sampai merussak perasaan orang lain. 103. Bukik putuih rimbo kaluang, dirandang jaguang dihanggusi. Hukum putuih badan tabuang, dipandang gunuang ditangisi. Seseorang yang berpantun diwaktu dia akan menjalani hukuman karena melawan penjajah Belanda. 104. Camin nan tidak namuah kabua, palito nan tidak kunjuang padam. Ajaran Adat/Syarak di Minangkabau bagaimanapun tetap dicintai dan dihormati oleh masyarakatnya 105. Cadiak jan bambuang kawan, gapuak nan usah mambuang lamak, tukang nan tidak mambuang kayu. Dalam pergaulan hendaklah bisa mempergunakan semua orang, jangan dengan jalan bertindak sendiri, walaupun cukup mempunyai kecerdasan. 106. Condong jan kamari rabah, luruih manantang barieh Adat. Didalam pergaulan hendaklah mempunyai pendirian yang kokoh, dan selalu dijalan yang benar. 107. Cupak basitalago panuah, undang maisi kandak, bak kain pambaluik tubuah, paralu dipakai tak buliah tidak. Adat dan Syarak di Minangkabau adalah dua ajaran yang mutlak dipakai dan diamalkan. 108. Capek kaki ringan tangan, capek kaki indak panaruang, ringan tangan bukan pamacah. Sifat pemuda-pemudi yang terpuji dan dikehendaki oleh Adat dan agama di Minangkabau, yakni tangkas dan kesatria tetapi tidak melampaui kesopanan. 109. Cadiak malam biguang siang, gilo maukia kayu tagak. Seseorang yang panjang angan-angan, tetapi satupun tak dapat dikerjakannya, rencana tinggal rencana, mempunyai sifat pemalas. 110. Cancang tadadek jadi ukia, kuah talenggang ateh nasi. Suatu pekerjaan yang tidak terduga salah melaksanakannya, tetapi karena keahliannya dapat menjadi baik. 111. Cinto banyak parisau ragu, budi manunggu di ulemu, paham babisiak didalam bathin. Sifat seseorang yang selalu mengelamun, tetapi tak berani melahirkan maksud hati. 112. Caliak anak pandang minantu, mato nan condoang ka nan elok. Seorang ibu/bapak hendaklah mencari menantunya yang sesuai dengan anaknya. 113. Calak-calak ganti asah, pananti tukang manjalang datang, panunggu dukun manjalang tibo. Seseorang yang dapat bertindak sementara tenaga yang diharapkan dan ditunggu datang, memberikan pertolongan pertama 114. Cabua samo dibuang, usua samo dipamain. Setiap kita harus menjauhi perbuatan cabul, dan selalulah mempergunakan informasi dengan sebaik-baiknya. 115. Dek ribuik rabahlah padi, dicupak datuak tumangguang, hiduik kalau tidak babudi, duduak tagak kamari tangguang. Seseorang yang tidak berbudi pekerti yang baik maka hidupnya dalam masyarakat serba susah dan sukar mendapat teman. 116. Dicancang pua manggarik andilau. Seorang membikin malu semua keluarga merasa malu. 117. Dimudiak tubo dilapeh, dihilia lukah mananti, ditanggah jalo takambang, dilua parangkok makan. Suatu pekerjaan dalam masyarakat, atau suatu persoalan yang tidak dapat mengelakan diri dari padanya. 118. Dek ketek taanjo-anjo, lah gadang tabao-bao, lah tuo tarubah tido, sampai mati manjadi paranggai. Setiap pekerjaan yang dibiasakan mengerjakannya semenjak kecil baik atau buruk, sukar untuk merobahnya, bahkan sampai mati tetap akan merupakan pakaian. 119. Dimano kain kabaju, diguntiang indaklah sadang, lah takanak mangko diungkai, dimano nagari namuah maju, Adat sajati nanlah hilang, dahan jo rantiang nan dipakai. Kamajuan suatu negri di Minangkabau, tidak akan dapat dicapaidengan baik, kalaukiranya ajaran Adat diamalkan tidak sepenuh hati, atau tinggal sebutan. 120. Dalam aia buliah diajuak, dalam hati siapo tahu. Manusia bisa mengetahui yang lahir, yang bathinnya dalam hati manusia hanya Tuhan yang mengetahuinya. 121. Dimano bumi dipijak, disinan langik dijunjuang, dimano sumua dikali disinan aia disauak, dimano nagari diunyi disinan Adat dipakai. Ajaran Adat Minangkabau dapat diamalkan dimana saja, asal pandai menyesuaikan diri dengan masyarakat yang kita gauli. 122. Darah samo dikacau, dagiang samo dilapah, tanduak samo ditanam. Meresmikan penggangkatan atau penobatan suatu jabatan didalam Adat seperti melantik penghulu. 123. Dihannyuik ka aia dareh, dibuang katah lakang. Membuang segala sifat-sifat yang jelek dan meninggalkan segala perbuatan yang tercela, tidak ingin mengulang kembali. 124. Dibaok ribuik dibaok angin, dibaok pikek dibaok langgau, muluik jo hati kok balain pantangan Adat Minangkabau. Lain dimulut lain dihati, tidak sesuai kata dengan perbuatan adalah larangan dalam Adat Minangkabau. 125. Dikaji Adat nan ampek, itu pusako tanah Minang. Nak tuah cari sapakaik, nak cilako bueklah silang. Bersatu teguh dan kuat, bercerai dan berpecah belah adalah kelemahan dan kehancuran. 126. Ditiliak duduak hukum Adat, ateh bainah nan duo baleh. Sarintiak kudarat jo iradat, dikurasai soko mangko nyo jaleh. Untuk memahami dan mendalami ajaran Adat dan filsafatnya perlu menghendaki ketekunnan dan mau memahami arti yang tersirat. 127. Diatua cupak nan duo, dikaji kato nan ampek, dalam tambolah tasuo, paham disinan mangko dapek. Kalu untuk mendalami ajaran Adat dan filsafatnya jangan hanya sekedar menangapi arti lahir kata, tetapi perlu dipahami arti yang tersirat dibelakangnya. 128. Dibilang kato nan ampek, partamo kato pusako, sanang hati santoso tampek, disinan ado raso mardeka. Kemerdekaan itu baru dapat dirasakan hasilnya apabila pembangunan dibidang kesejahteraan hidup dan tempat kediaman telah cukup dan selesai. 129. Dubalang kato mandareh, pagawai kato basipaik, antaro masin jo padeh, disinan raso mangkonyo dapek. Setelah dibandingkan ajaran Adat Minangkabau dengan Adat Adat lain, maka disana baru jelas nilainya yang baik. 130. Dek rajin pandai nan datang, dek malu buruak tasuo, hari pagi mananti patang, insyaflah diri dengan tubuah. Ingatlah didalam hidup, muda akan menjadi tua, tua akan kembali kepada asalnya yakni kembali kepada tanah. 131. Deta batiak basaluak timbo, pakaian bangsawan rang di Minang. Dek cadiak niniak nan baduo, dituka bantuak deta datang. Kebijaksanaan yang baik yang dapat diamalkan dalam pergaulan hidup, menjamin hubungan baik sesama angota masyarakat yang datang dan yang menanti. 132. Dibukak buhua deta datuak, disamek kain saluak timbo. Kok gapuak lamak tak dibuang, dek pandai alam santoso. Kebijaksanaan dalam pergaulan, pandai menyesuikan diri menimbulkan hubungan yang harmonis sesama anggota masyarakat. 133. Dibaliak pandakian ado panurunan, dibaliak panurunan ado pandakian. Dibalik kesusahan ada kemudahan, dibalik penderitaan ada kesenangan. 134. Ditiliak barieh jo balabeh, jo papatah pakaian rang panghulu. Supayo budi samo marateh, nak tantu ruweh jo buku. Kalau budi diamalkan dalam pergaulan, dapat menentukan seseorang baik dan buruk. 135. Didalam luhak nan tigo, untuak padoman dalam hiduik, kato kiasan didalamnyo, indaklah paham kok indak dirunuik. Ajaran Adat Minangkabau banyak mengandung kiasan dan perumpamaan, tidaklah dapat dipahami kalau tidak benar didalami. 136. Dimaso tuo mangucambah, bukanlah tuo manyularo, sungguah kasumba alah merah tibo disago nan nyato bana. Tentang sumber pepatah budi merah sago jadi pilihan, walaupun ada yang merah selain dari sago. 137. Dimano asa titiak palito, dibaliak telong nan batali, dari mano asa niniak moyang kito iyo dilereang gunuang marapi. Orang Minang asal mula keturunannya ialah dilereng gunung merapi Pariangan Padang Panjang. 138. Diagak mangko diagiah, dibaliak mangko dibalah. Setiap pekerjaan yang akan dikerjakan hendaklah dipikirkan semasak-masaknya, dan buatlah rencana kerja. 139. Elok baso tak katuju, baik baso tak manantu. Seseorang yang kurang perhitungan dalam pergaulan terlalu royal dengan kawan. 140. Elok diambiak jo etongan, buruak dibuang jo mufakaik. Didalam Adat setiap yang tidak baik, dibuang baik-baik dengan perhitungan dan musyawarah, begitupun yang baik perlu diambil dengan mufakat. 141. Elok sairiang jo juru mudi, elok saiyo jo sakato, kok pandai bamain budi, nan lia jinak malakok. Kalau pergaulan dilengkapi dengan budi yang baik dan tinggi, segala kesukaran dapat diatasi. 142. Elok nan tidak mangalua, gadang nan indak mangatanggah. Seseorang yang tidak berani mengeluarkan pendapatnya dalam pergaulan. 143. Elok bak karabang talua itiak, eloknyo tabuang juo, indak babaliak naik lai. Orang pandai dan cerdik, tetapi tidak mempergunakan kepandaiannya dan kecerdasan untuk kepentingan orang banyak. 144. Elok tungkuih tak barisi, gadak agak tak manyampai. Seseorang yang lagaknya seperti orang pandai terlalu jelimet tetapi tidak berhasil. 145. Elok nagari dek panghulu, elok tapian dek nan mudo, elok masajik dek tuanku, elok rumah dek bundo kanduang. Baik suatu negari karena pimpinannya, begitupun Masjid, tepian karena pemuda pemudi yang tinggi budinya. 146. Faham insyaf faham nan haniang, faham sangko didoroang hati. Keinsyafan yang sungguh datang dari hati akan menimbulkan kecintaan untuk berbuat kebaikan. 147. Faham sak barisi antah, faham waham bambao lalai. Keragu-raguan karena kurang keinsyafan, ia akan membawa kepada kelalaian dalam suatu pekerjaan yang dilaksanakan. 148. Faham yakin ulemu tatap, ujuik satu pangang bunta. Keyakinnan akan membawa ketetapan hati, dan tekun menghadapi sesuatu pekerjaan. 149. Faham arieh balawan banyak, faham cadiak maangan urang. Mempunyai faham yang terlalu arief menimbulkan sak wasangka, dan cerdik yang tidak dengan pengetahuan akan selalu merugikan diri sendiri. 150. Faham waham mambao lalai, faham mati mangunyah bangkai. Ragu membawa kelalaian, cemburu buta merugikan diri sendiri. 151. Gadang ombak caliak kapasianyo, gadang kayu caliak kapangkanyo. Menilai seseorang jangan dari pakaiannya, tetapi nilailah dari pengetahuannya dan budi pekertinya. 152. Gadang buayo dimuaro, gadang garundang dikubangan. Seseorang akan berkuasa dalam lingkungan dan bidangnya masing-masing. 153. Gadang sendok tak mambao, gadang suok tak manganyang, gadang antak indak lalu. Orang yang besar bicara takabur dan sombong, biasanya tidak sebesar apa yang dibicarakannya yang dapat dibuatnya. 154. Gadang tungkuih tak barisi, gadang galogok tak bamalu. Seseorang yang berlagak sombong dan angkuh biasanya dia kurang mempunyai rasa malu. 155. Galogok kuciang kanaiak, bak mancik palajang atah. Seseorang yang senantiasa tergesa-gesa dalam setiap pekerjaan, tetapi hasilnya sangat mengecewakan. 156. Gadang tungkuih tak barisi, tungkuih elok pangabek kurang. Seseorang yang bertampang pandai dan pintar, tetapi sebenarnya isi kosong dari segala-galanya 157. Gadanglah aia banda baru, nampak nan dari mandi angin. Elok nan usang dipabaru, pado mancari ka nan lain. Dari pada mencari sesuatu yang baru, lebih baik memelihara dan memperbaiki yang telah ada. 158. Gadiang tak ado nan tak ratak, tak ado mingkudu nan tak bagatah. Sifat tersalah dan lupa itu adalah sifat bagi manusia, kecuali yang qadim hanya sifat ALLAH. 159. Gadang jan malendo, panjang jan malindih. Kalau menjadi orang yang memegang kekuasaan jangan berbuat sekehendak hati. 160. Gadang kayu gadang bahan, ketek kayu ketek bahannyo. Berbuatlah dalam masyarakat, baik berkorban dan bekerja sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. 161. Gadang agiah baonggok, ketek agiah bacacah. Setiap pembahagian dalam bersama hendaklah disesuaikan dengan hasi yang diperoleh. 162. Gayuang basambuik, kato bioso bajawab, himbau basahuti. Kebaikan orang lain hendaklah dibalas dengan kebaikan dengan ikhlas dan jujur. 163. Gabak dihulu tando kahujan, cewang dilangiek tando kapaneh. Ada suatu alamat dan tanda-tanda menunjukkan mara bahaya akan datang, atau kerusuhan akan terjadi. 164. Garuih tak namuah hilang walau nan luko lah sambuah bana. Suatu kejahatan yang dibuat seseorang yang sulit dilupakan oleh orang banyak. 165. Geleang kapalo bak sipatuang inggok, lonjak bak labu dibanam. Seseorang yang talen dan gagah yang dibuat-buat karena sombong dan angkuhnya. 166. Gadang maimpok, panjang malindieh, laweh nak manyawok. Sifat seseorang berkuasa yang ingin memperbudak orang lain dalam segala hal. 167. Guruah patuih panubo limbek, pandan tajamua disubarang, tujuah ratuih carikan ubek badan batamu mangkonyo sanang. Seseorang yang sakit karena cinta dan rindu kepada sesuatu atau kepada seseorang, dia akan sembuh kapan dapat bertemu atau tercapai yang dicintainya. 168. Gadih panagak ateh janjang, gadih pancaliak bayang-bayang. Larangan bagi seorang anak gadis di Minangkabau. 169. Galundi disawah ladang, sarik indak babungo lai, budi kalau nampak dek urang, hiduik indak baguno lai. Baik laki-laki atau perempuan kalau budi telah kelihatan dalam pergaulan, sulit untuk dipercaya buat selama-lamanya. 170. Gilo dimabuak bayang-bayang, gilo maukia kayu tagak. Seseorang yang selalu hidup dalam khayalan tetapi tak mau berusaha. 171. Galang dicinto galang buliah, niaik sampai cinto basuo. Seseorang yang memperoleh nikmat yang selama ini menjadi idamannya. 172. Habih sandiang dek bagesoh, habih miyang dek bagisia. Pergaulan bebas antara muda dan mudi, akan menghilangkan rasa malu antara dua insan yang berlainan jenis. 173. Habih bisa dek biaso, habih gali dek galitik. Pekerjaan yang dilarang oleh adat dan syarak akan merupakan kebiasaan mengerjakannya, kalau rasa malu telah hilang dari diri seseorang. 174. Hati gajah samo dilapah, hati tunggau samo dicacah. Rasa social dalam hidup bergaul, harus melaksanakan pembahagian keuntungan dengan adil melihat kepada keuntungan yang diperoleh sesuai dengan usaha masing masing. 175. Hawa nan pantang karandahan, nafasu nan pantang kakurangan. Nafsu itu seperti lautan tak penuh karena air dan sampah. 176. Hanyuik sarantau sagan badayuang, karano tidak mambao galah. Kanan jo kiri tak malenggong, mudharat mamfaat tak takana. Seseorang dalam pekerjaannya tidak memikirkan kerugian dan kesakitan orang lain. 177. Hati ibo mambao jauah, sayang dikampuang ditinggakan, hati luko mangkonyo sambuah, tacapai niaik jo tujuan. Seseorang yang rajin berusaha untuk mencapai cita-citanya, dia belum merasa puas kalau belum dapat dicapainya. 178. Hujan batu dikampuang kito, hujan ameh dikampuang urang, walau bak mano misikin misikin awak, bacinto juo badan nak pulang. Kecintaan seseorang kepada kampung halaman tumpah darahnya, walau senang badan dirantau orang namun kampung teringat juga 179. Harok diburuang tabang, punai ditangan dilapehkan. Seseorang yang mengharapkan sesuatu yang belum tentu didapatnya, tetapi dia telah membuang apa yang dimilikinya. 180. Hari sahari diparampek, hari samalam dipatigo. Seseorang yang pandai mempergunakan waktu dalam hidupnya. 181. Hutang lansai dek babaia, ketek utang dek angsuran. Hutang wajib dibayar, dan dia akan bertambah kecil kalau tetap diangsur membayar. 182. Hulu baiak pandai batenggang, hulu malang salah galogok. Seseorang akan bahagia kalau pandai bertengang dalam hidup, tetapi bahaya mudah terjadi kalau tidak mempunyai perhitungan. 183. Haniang saribu aka, pikia palito hati. Seseorang yang tenang dalam menghadapi kesulitan akan mudah mengatasi kesulitan karena pikiran itu pelita hati. 184. Hukum jatuah sangketo sudah, dandam habih kasumat putuih. Terciptanya perdamaian dalam masyarakat. 185. Habih dayo badan talatak, habih paham aka baranti. Berusahalah sejauh kemampuan yang ada pada kita dalam masyarakat. 186. Hilang raso jo pareso, habih malo jo sopan, hewan babantuak manusia. Kalau raso pareso telah lenyap dari seseorang, walaupun hilang sendirinya, bukan disebut manusia lagi, tetapi hewan yang berbentuk manusia. 187. Hari baiak dibuang-buang, hari buruak dipagunokan. Seseorang yang senang tiasa membuang waktu yang baik, dan memakai waktu yang banyak untuk hura hura. 188. Iduik batampek, mati bakubua, kuburan hiduik dirumah tanggo, kuburan mati ditangah padang. Seseorang harus mempunyai tempat kediaman, dan kalu mati perlu dikuburkan. 189. Inggok mancakam batang, tabang manumpu dahan. Perpindahan masyarakat dari suatu negeri kenegeri lain, diperlukan penyesuaian diri dengan masyarakat yang ditempati. 190. Ingek-ingek sabalun kanai, bakulimek sabalun habih. Dalam bergaul perlu ada kehati-hatian jangan sampai berbuat kesalahan. 191. Iman nan tak buliah ratak, kamudi nan tidak buliah patah. Ke-Imanan harus dijaga jangan sampai tergelincir, dan kemudian harus dijaga jangan sampai patah, karena kedua-duanya menjadikan karam seseorang dalam kehidupan dan kehilangan pedoman. 192. Isi kulik umpamo lahia, gangam arek pagangan taguah. Sesuaikanlah kata dengan perbuatan, dan itulah yang harus diamalkan didalam hidup. 193. Indomo di Saruaso, Datuak Mangkudun di Sumaniak, sabab anak jatuah binaso, ibu bapak nan kurang cadiak. Kemelaratan dan kesesatan seorang anak adalah disebabkan kelalaian kedua orang ibu bapaknya. 194. Ilang tak tantu rimbonyo, hanyuik tak tantu muaronyo. Sesuatu persoalan yang tidak tentu penyelesaiannya dan hilang begitu saja. 195. Jalan dialiah dek rak lalu, cupak dipapek dek rang manggaleh. Secara tidak disadari kebudayaan asli kita dipenggaruhi oleh kebudayaan dan adat istiadat asing. 196. Janji biaso mungkia, titian biaso lapuak. Peringatan agar jangan mudah berjanji dengan seseorang, hendaklah dikuatkan kata-kata InsyaAllah. 197. Jan dicampuakan durian jo antimun, jan dipadakekkan api jo rabuak. Selalulah hati-hati terhadap pergaulan muda mudi, karena pergaulan bebas akan mengakibatkan rusaknya moral antara keduanya. 198. Jan taruah bak katidiang, jan baserak bak anjalai. Setiap yang akan dikatakan hendaklah dipikirkan terlebih dahulu, karena lidah tidak bertulang, membicarakan orang lain. 199. Jauah nan buliah ditunjuakkan, dakek nan buliah dikakokkan. Sesuatu bukti dan keterangan yang dapat dikemukakan dan ditunjukkan dengan nyata. 200. Jalan pasa nan kadituruik, labuah goloang nan kaditampuah. Selalulah kita berbuat dan bertindak atas kebenaran dan menurut undang-undang yang berlaku. 201. Jatuah mumbang jatuah kalapo, jatuah bairiang kaduonyo. Rusak adaik hancua pusako habih kabudayaan nan usali. Kalau tidak hati-hati dan tidak dibina dan dikembangkan kebudayaan asli Adat Minangkabau hancurlah kebudayaan asli kita. 202. Jikok panghulu bakamanakan, maanjuang maninggikan. Pandai nan usah dilagakkan manjadi takabua kasudahannyo. Pengetahuan dan kepintaran jangan dibanggakan karena mengakibat hati menjadi takbur jadinya. 203. Jauah cinto mancinto, dakek jalang manjalang. Rasa kekeluargaan yang tak kunjung habis, walau jauh dimata tapi dekat dihati. 204. Jangek suriah kuliklah luko, namun lenggok baitu juo. Seseorang yang tidak tahu diri walaupun dia telah jatuh hina karena perbuatannya, tetapi dia tetap membanggakan diri. 205. Jan disangko murah batimbakau, maracik maampai pulo, jan disangko murah pai marantau, basakik marasai pulo. Hidup dirantau orang tidaklah semudah hidup dikampung halaman tempat kita dilahirkan, karena jauh handai tolan. 206. Jauah bajalan banyak diliek, lamo hiduik banyak diraso. Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak pengalaman. 207. Kuaik rumah karano sandi, rusak sandi rumah binaso, kuaik bangso karano budi, rusak budi hancualah bangso. Ketinggi suatu bangsa akan ditentukan oleh kepribadian bangsa itu sendiri. Kalau budi bangsanya telah hancur, akibat kehancuran bangsa itu sendiri. 208. Kilek baliuang lah ka kaki, kilek camin lah ka muko. Suatu perbuatan dan perkataan yang telah difahami maksud dan tujuannya. 209. Kalau hari lah paneh lah lupo kacang jo kuliknyo. Melupakan jasa baik orang lain yang pernah menolong kita, tetapi kapan kita telah mendapat kesenangan atau yang dicitakan melupakannya. 210. Kalau karuah aia di hulu sampai ka muaro karuah juo. Pada umumnya keturunan menentukan corak dan kelakuan yang pernah dimiliki oleh ibu bapaknya. 211. Kalau kuriak induaknyo rintiak anaknyo. Ibu bapak yang baik akan melahirkan anak-anak yang baik pula dan sebaliknya. 212. Kasingka talalu ampang, kapitungguah talampau unjua. Seseorang yang memiliki pengetahuan serba tanggung sehingga tidak dapat dimanfaatkannya. 213. Kato iduik banyawa iduik, kato mati bapambunuahan. Suatu keterangan yang diberikan ternyata ada kebenarannya, dan suatu keterangan yang tidak terbukti kebenarannya. 214. Kuaik katam karano tumpu, kuaik sapik karano takan. Suatu pekerjaan atau kewajiban yang dikerjakan karena terpaksa, bukan karena kesadaran. 215. Ka bukik samo mandaki kalurah samo manurun. Suatu pekerjaan yang dikerjakan secara bersama dan didorong oleh kesadaran. 216. Kasuri tuladan kain, kacupak tuladan batuang. Suatu pekerjaan begitupun tingkah laku dan peranggai yang dapat dicontoh oleh orang lain. 217. Kacak langan lah bak langan, kacak batih lah bak batih. Seseorang yang baru saja mendapatkan suatu nikmat tetapi senantiasa dipergunakan dengan hati bangga dan sombong. 218. Kalau tasungkuik pado nan tinggi, jikok basanda pado nan gadang. Sesuatu perbuatan hendaklah dilandaskan kepada Agama, Adat dan Undang-Undang Pemerintah. 219. Kato panghulu manyalasai, mandareh kato dubalang. Adaik kok kurang takurasai, dunia manjadi takupalang. Ajaran Adat Minangkabau yang sejati kalau tidak diamalkan oleh masyarakatnya, hilanglah budi didalam diri. 220. Kalau dek pandang sapinteh lalu, banyak pahamnyo tagaliciak, pandai tak rago dek ba guru, salam tak sampai pado kasiah. Ajaran Adat tidak dapat dipahami, apalagi untuk diamalkan kalau sekiranya hanya dengan mendengar pepatah petitih, tampa mendalaminya. 221. Katiko taimpik nak diateh, katiko takuruang nak dilua, bajalan baduo nak ditangah bajalan surang nak dahulu. Pepatah ini mengandung arti bagaimana sulitnya memimpin masyarakat yang jiwanya sangat kritis dan koreksi. 222. Kahilia jalan ka Padang, ka mudiak jalan ka Ulakan, kok musuah indak dihadang, tasuo nan indak ba ilakkan. Tidak mau bermusuhan dalam hidup bermasyarakat tetapi kalua datang dengan tiba-tiba tidak pula dielakkan. 223. Kahilia jalan ka Sumani, sasimpang jalan ka Singkarak, saukua mangko manjadi, sasuai mangko takanak. Sesuatu hendaklah dengan musyawarah untuk mufakat. Satu pendapat dan satu tujuan. 224. Kaduo kato mufakat, sakato urang kasadonyo, elok sapahan sahakikat, santoso kito salamonyo. Satu pendapat dan satu gerak, satu tujuan akan melahirkan kesentosaan dan kebahagiaan dalam masyarakat. 225. Kaampek kato kamudian, patuik bana kato dicari, taruah naraco jo katian, paniliak langgam nan tadiri. Didalam diri manusia yang berpengetahuan dan diamalkannya, ada neraca yang menentukan baik dan buruk. 226. Kato rajo kato basahajo, kato titah kato balimpahan, dari duo capailah tigo, jangan sakali disudahi. Setiap manusia perlu mempunyai cita-cita yang tinggi dan mulia, tetapi harus dicapai dengan cara ber angsur-angsur. 227. Kato panghulu manyalasai, kato alim kato hakikat, talamun patuik kito kakeh, lahia jo bathin nak saikek. Perlu penggalian adat dan agama Islam secara mendalam , sehingga lahir dan bathin dapat sesuai. 228. Kato bapak kato panggaja, kato kalipah dari mamak, mujua indak dapek kito kaja, malang tak dapek kito tulak. Keuntungan tak dapat dikejar-kejar, begitupun mara bahaya dan musibah tidak kuasa manusia menolaknya. 229. Kato guru kato batuah, kato saudaro paringatan, kuncilah bathin jan taruah, budi nan jan sampai nampak. Keteguhan bathin menyimpan rahasia seseorang, menjadikan orang yang teguh ini mulia budinya. 230. Kato parampuan kato manuruik, mangambiak hati suami, labiahkan rusuah jo takuik, jarek sarupo jo jarami. Rusuh hati jangan kelihatan, takut paham tergadai, hati-hati dalam berbicara karena banyak musuh dalam selimut. 231. Kato adaik pahamnyo aman, malangkapi rukun dengan syarat, kalau elok pegang padoman, santoso dunia jo akhirat. Ajaran adat dan agama Islam kalau benar-benar diamalkan, menjamin keselamatan dunia akhirat. 232. Koroang kampuang didalam jurai, baitu limbago sajak dahulu, dunialah lamo inyo pakai, raso pareso nyolah tahu. Orang yang tua harus dihormati, karena ketuaannya dia telah banyak merasakan pahit manis dalam kehidupan. 233. Kalau adaik dalam nagari, bulek sagiliang picak satapiak, sabarek saringan kasadonyo Urang mulia dalam nagari, muluik manih basonyo baiak, sakati limo nilai haragonyo. Kemuliaan dalam pandangan adat terletak pada budi baik dan indah bahasanya seseorang. 234. Karano indak mambao galah, mananti takadia kasamonyo, mudarat mufaat tak dikana, alamaik binaso kasudahannyo. Senantiasalah kita dalam hidup bergaul memikirkan mudarat dan mamfaat, agar sentosa hidup bersama. Kalau tidak dipikirkan alamat hidup akan sengsara. 235. Kato manti kato bahubuang, kato dubalang kato mandareh. Jauhari pandai manyambuang, nan singkek buliah diuleh. Orang jauhari bijaksana pandai mencari jalan keluar dalam suatu kesulitan yang datang secara tiba-tiba. 236. Kiniko coraklah barubah, alam mardeka lah tabantang, sadang manggali kasajarah usahokan galian dek basamo. Kemerdekaan telah tercapai, kita harus menggali sejarah kebudayaan bangsa secara bersama. 237. Kok alah sampai di hulu, balunlah pulo sacukuiknyo. Dek kokoh niniak nan dahulu kunci nan limo pambukaknyo. Nenek moyang di Minangkabau pemikirannya jauh memandang kedepan untuk masa anak cucu, dengan mempergunakan panca indra yang lima. 238. Kito di alam Minangkabau lah patuik tasintak pulo, katiko balun talampau elok dirunuik sitambo lamo. Sudah masanya sekarang kita mengali dan mengembangkan adat Minangkabau sebagai rangkaian dari kebudayaan nasional. 239. Kauak indak sahabih gauang, awai indak sahabih raso, paham pahamnyo nan tak lansuang, batuka tujuan mukasuiknyo. Adat Minangkabau selama ini tidak pernah mendapat pengalian dan pembinaan, akibatnya banyak orang salah pengertian tentang tujuan adat itu. 240. Kalau pai tampak pungguang, jikok babaliak tampak muko. Kalau pergi hendaklah memberi tahu, jika kembali hendaklah memberi khabar. 241. Kalau indak pandai bakato-kato, bak alu pancukia duri, kalau pandai bakato-kato bak santan jo tangguli. Seseorang yang tak pandai berbicara secara baik, sama dengan alu pencongkel duri tetapi kalau pandai umpama santai dengan tengguli. 242. Kato papatah caro Minang, patitiah luhak nan tigo. Nan turun dari Parpatiah nan sabatang, manjadi kato pusako. Ajaran adat Minangkabau yang disusun oleh Dt. Parpatih nan Sabatang, merupakan ajaran yang dapat mengikuti perkembangan zaman. 243. Kito nan bukan cadiak pandai, ulemu di Tuhan tasimpannyo. Kok senteang batolong bilai tandonyo kito samo sabanso. Kalau dijumpai kekilafan dan kesalahan tolong maaf dan betulkan, karena khilaf itu sifat manusia, tandanya kita orang satu bangsa. 244. Kito nan bukan cadiak pandai, hanyo manjawek pituah dari guru. Pituah guru nan dipakai, nak jadi paham jo ukuran. Nasehat guru dan pelajaran yang diajarkannya kepada murid, adalah menjadi pedoman dalam kehidupan. 245. Kalau ketek dibari namo, urang gadang dibari gala, nak tapek adaik jo limbago, faham adaik nak nyato bana. Kalau dapat mendalami ajaran adat kita akan mendapatkan mutiara yang berharga didalamnya yang berguna untuk hidup bergaul dalam masyarakat. 246. Kaluah kasah papek nan ampek, sarato anggota katujuahnyo, panca indra manangguangkan, batang tubuah marasokan. Sesuatu perbuatan tanpa pemikiran dan pertimbangan akan menimbulkan penyiksaan terhadap bathin kita sendiri. 247. Kalau balaia banakodoh, jikok bajalan jo nan tuo. Mengerjakan suatu pekerjaan hendaklah dengan yang ahlinya, memasuki suatu negeri hendaklah dengan orang yang mengetahuinya. 248. Kuaik dari paga basi, kokoh nan dari paga tembok. Pagar yang paling kokoh ialah pagar sesuatu dengan budi yang baik. 249. Kato sapatah dipikiri, bajalan salangkah madok suruik. Pikirkanlah semasak-masaknya apa yang akan kita sampaikan kepada orang lain sehingga tidak menyinggung perasaannya. 250. Karantau madang di hulu, babuah babungo balun, marantau bujang dahulu, dirumah baguno balun. Pergilah merantau kenegeri orang, cari ilmu pengetahuan, serta cari mata penghidupan, untuk kemudian dibawa dan dikembangkan dikampung halaman. 251. Kasiah sayang dapek dicari, tampek hati jarang basuo. Untuk mencari istri paling mudah, yang sulit mencari istri untuk menjadi teman sehidup semati. 252. Kalauik riak maampeh, kapulau riak mamutuih, kalau mangauik iyo bana kameh, kalau mancancang iyo bana putuih. Setiap pekerjaan yang kita kerjakan, begitupun pengetahuan yang kita pelajari jangan patah ditengah. 253. Kalau tali kaia panjang sajangka, lauik dalam usah didugo. Kalau pengetahuan baru seujung kuku jangan dicoba mengurus pekerjaan yang sulit. 254. Kulik maia ditimpo bathin, bathin ditimpo galo-galo, dalam lahia ado ba bathin, dalam bathin bahakikat pulo. Ajaran adat Minangkabau bukan sekedar lahiriyah, tetapi banyak mengandung arti dan makna yang tersirat, yang menuju kepada mental manusia. 255. Kacimpuang pamenan mandi, rasian pamenan lalok. Mimpi itu kebanyakan sesuatu yang terangan-angan diwaktu bangun. 256. Lain geleang panokok asiang kacundang sapik. Gelagat seseorang atau suasana yang menunjukkan tanda-tanda akan terjadi sesuatu yang tak diingini. 257. Lah samak jalan kapintu, lah tarang jalan kadapua. Seorang suami yang tidak kenal lagi pada tugasnya sebagai mamak dari kemenakan, tetapi semata tahu kepada si istri saja. 258. Limpato batang sitawa, digulai cubadak mudo, lah biaso kito tasalah, karano pangana indak sakali tibo. Kekilafan dan kesalahan adalah sifat seorang manusia, karena pemikirannya tidak secara serentak. 259. Lauik gadang kalau dihadang, sadiokan sampan jo pandayuang. Hiduik didunia mangupalang, sagalo karajo kamari cangguang. 260. Limpapeh rumah nan gadang, umbun puruik pegangan kunci. Kaum wanita di Minangkabau adalah merupakan tiang kokoh diatas rumah tangga dan nageri, dan kunci tentang kebaikan dan keburukan suatu negeri. 261. Lauik banyak nan sati, rantau banyak nan batuah. Kalau pergi berjalan kerantau orang hendaklah pandai menyesuaikan diri dalam pergaulan. 262. Lah bacampua lamak jo galeme, indak babedo sadah jo tapuang. Dalam suatu masyarakat tidak ada lagi batas-batas dalam pergaulan menurut norma adat dan agama. 263. Lahia jo bathin saukuran, isi kulik umpamo lahia. Seseorang yang baik dan jujur sesuai kata dan perbuatannya. 264. Labuah luruih jalannyo pasa jan manyipang suok jo kida. Sudah aturan dan undang-undang dan sudah cukup norma adat dan agama, jangan menyimpang dari itu. 265. Mumbang jatuah kalapo jatuah, indak babedo kaduonyo. Setiap yang bernyawa akan menemui ajalnya baik tua ataupun muda, kecil dan besar. 266. Malabihi ancak-ancak, mangurangi sio-sio. Setiap pekerjaan hendaklah pertengahan, jangan berlebih-lebihan, begitupun dalam tingkah dan laku. 267. Mukasuik hati mamaluak gunuang, apo dayo tangan indak sampai. Seseorang yang mempunyai cita-cita tinggi, tetapi tidak ada kemampuan untuk mencapainya. 268. Mancabiak baju didado, manapuak aia didulang. Seseorang yang berbicara tetapi tidak disadarinya bahwa dia telah memberi malu diri dan keluarganya sendiri. 269. Malakak kuciang didapua, manahan jarek dipintu. Perbuatan seseorang yang tidak baik yang dilakukan kepada keluarga sendiri. 270. Mancari dama ka bawah rumah, mamapeh dalam balanggo. Mencari keuntungan kedalam lingkungan anak kemenakan sendiri. 271. Mairikkan galah jo kaki, manjulaikan aka bakeh bagayuik, malabiahkan lantai bakeh bapinjak. Seseorang yang ingin menjadikan orang lain tersalah, dengan jalan anjuran dan petunjuknya. 272. Mandapek samo balabo, kahilangan samo barugi. Rasa social dan kerja sama yang baik yang harus diamalkan dalam pergaulan. 273. Manyauak di ilia-ilia, bakato dibawah-bawah. Bergaul dalam masyarakat, begitupun dirantau orang hendaklah merendahkan diri. 274. Mancaliak jo suduik mato, bajalan di rusuak labuah. Seseorang yang telah merasa malu, karena perbuatan yang tidak benar telah diketahui orang. 275. Mancaliak tuah ka nan manang, maliek contoh ka nan sudah, manuladan ka nan baik. Selalulah kita melihat hasil yang baik dan dapat pula kita laksanakan, yakni yang telah positif baik. 276. Mamakai hereang jo gendeang, mamakai raso jo pareso. Seseorang yang memakai perasaan malu dan mempunyai kesopanan yang baik. 277. Muluik manih talempong kato, baso baiak gulo dibibia. Seseorang yang berbicara dengan lemah lembut dan baik susunan bahasanya. 278. Maliang cilok taluang dinding, tikam bunuah padang badarah. Ibo di adat katagiliang turuikkan putaran roda. Kebudayaan asli jangan sampai hilang, sesuaikan diri dan aturan adat beradat serta istiadat dengan kemajuan. 279. Malu batanyo sasek dijalan, sagan bagalah hanyuik sarantau. Seseorang yang tidak mau bertanya tentang suatu pekerjaan yang tidak/belum dikerjakan. Karena ajaran adat itu pada umumnya berkiasan, tidak mudah dipahami tanpa mengetahuinya akan mengalami kesulitan. 280. Minangkabau dahulunyo, adaiknyo tuah disakato, kalau dipandang kato-kato, dipahamkan makonyo nyato, didalami sungguh-sungguh. 281. Maniah nan jan lakeh di raguak, pahik nan jan lakeh di luahkan. Sesuatu pelajaran dan pengetahuan dari orang lain pikirkan dahulu semasak-masaknya, benar atau tidaknya. 282. Mati harimau tingga balang, mati gajah tingga gadiang. Manusia mati hendaknya meninggalkan jasa yang baik untuk anak dan keluraga seta masyarakat. 283. Mati samuik karano manisan, jatuah kabau dek lalang mudo. Biasanya manusia itu banyak terpedaya oleh mulut manis dan budi bahasa yang baik. 284. Marangkuah tungua ka dado, maraiah suatu ka diri. Setiap suatu yang dirasakan oleh orang lain hendak dapat dirasakan oleh kita sendiri 285. Mampahujankan tabuang garam, mampaliakkan rumah indak basasak. Seseorang yang membukakan aibnya sendiri kepada oaring lain. 286. Manjujuang balacan dikapalo, mangali-gali najih dilubang. Seseorang yang senang membukankan aib orang lain. 287. Managakkan banang basah, manaiakkan banda sundai. Seseorang yang menolong orang lain, sedang orang lain itu dipihak yang tidak benar. 288. Musang babulu ayam, musuah dalam salimuik. Seseorang yang berpurak menolong dan berpihak kepada kita, tetapi dia sebenarnya ingin mengetahui pendirian kita dan musuh kita. 289. Manusia manahan kieh, binatang Manahan palu. Manusia yang sempurna selalu mengetahui kata-kata kiasan di Minangkabau. 290. Murah kato takatokan, sulik kato jo timbangan. Berbicara sangat mudah, tetapi sulit memelihara perkataan yang akan menyinggung perasaan orang lain. 291. Marabah sadundun jo balam, sikok barulang pai mandi, sambah sadundun jo salam, kato harok dibinisi. Biasanya dalam pergaulan hidup, Tanya diberi kata berjawab, gayung bersambut. 292. Nan kuriak iyolah kundi, nan merah iyolah sago, nan baiak iyo budi, nan indah iyo lah baso. Yang paling berharga dalam kehidupan bergaul adalah budi pekerti yang baik, serta sopan santun. 293. Nak urang koto hilalang, nak lalu kapakan baso, malu jo sopan kok nyo hilang, habih lah raso jo pareso. Kalau sifat malu telah hilang dalam diri seseorang, hilang segala perasaan sopan santun. 294. Nan bungkuak dimakan saruang, nan bengkok dimakan tali. Setiap sifat dan tindak tanduk yang tidak jujur dan benar, akan senantiasa ada ganjarannya hukum karma 295. Nan luruih katangkai sapu, nan bungkuak katangkai bajak, satampok kapapan tuai, nan ketek kapasak suntiang, panarahan kakayu api, abunyo kapupuak padi. Didalam ajaran adat tidak ada bahan yang tidak berguna, tidak ada orang yang tidak dapat dimamfaatkan. 296. Nan buto pahambuih lasuang, nan pakak pamasang badia, nan lumpuah pahunyi rumah, nan patah pangajuik ayam, nan bingguang kadisuruah-suruah, nan cadiak bao baiyo, nan kayo bakeh batenggang. Semua orang dapat dimamfaatkan, mulia hina, kaya dan miskin, sempurna, cacat, pandai dan bodoh. Sistim yang terdapat dalam adat Minangkabau. 297. Nan condoang makanan tungkek, nan lamah makanan tueh. Dalam adat manusia lemah harus dibimbing dan dibantu, lebih-lebih kaum wanita, yang qudrat hayatinya lemah dari kaum lelaki. 298. Nan landai batitih, nan condong baraiah, nan lamah baindiak. Dilarang didalam adat orang yang memperlakukan si lemah semau-maunya. 299. Nak mulia tapek-i janji, nak taguah paham dikunci. Kalau ingin jadi orang yang dimuliakan selalu tepati janji, dan tidak suka membuka rahasia. 300. Nak tinggi naiak kan budi, nak haluih baso jo basi. Kalau ditinggikan orang dalam masyarakat peliharalah budi, dan pakailah basa basi. 301. Nan salajang kudo balari, nan sahentak kuciang malompek. Panjang rumah adat yang menjadi kebanggaan masyarakatnya. 302. Nan basasok bajarami, nan bapandan bapakuburan, soko pusako kalau tadalami, mambayang cahayo diinggiran. Mendalami ajaran adat Minang dan filsafatnya serta dapat diamalkan dalam pergaulan akan menggangkat martabat kemanusianya. 303. Nan tuo dihormati, nan ketek di sayangi, samo gadang baok bakawan. Selalulah menghormati orang tua, lebih-lebih ibu dan bapak dan orang tua umurnya dari kita, sayangi anak-anak, hormat menghormat sama sebaya. 304. Nan suku babuah paruik, korong kampuang didalam jurai, dek urang tuo lah lamo hiduik, dunialah lamo inyo pakai. Menghormati orang tua dari kita umurnya, bukan tergantung kepada ilmu dan kepandaiannya saja, tetapi karena ketuaannya. 305. Nagari bapaga undang, kampuang bapaga buek, tiokmlasuang ba ayam gadang, salah tampuah buliah diambok. Patuhilah norma-norma yang berlaku didalam masyarakat, karena setiap masyarakat mempunyai normanya sendiri-sendiri. 306. Niniak moyang di duo koto, mambuek barih jo balabeh, Bulek dek tuah lah sakato, nak tantu hinggo jo bateh. Patuhilah keputusan bersama yang telah dibuat oleh pemuka kita, oleh masyarakat dan sipembuat peraturan sendiri. 307. Nan barek samo dipikua, nan ringan samo dijinjiang. Didalam adat selalu dianjurkan agar setiap pekerjaan yang baik dikerjakan secara bersama. 308. Nan sakik iyolah kato, nan padiah iyolah rundiang. Dek tajam nampak nan luko, dek kato hati taguntiang. Perkataan yang menyakiti lebih berbahaya dari pisau yang tajam. 309. Nan sakik iyo lah kato, nan malu iyolah tampak. Kata-kata yang berbisa, sama dengan rasa seseorang yang tahu harga dirinya mendapat malu. 310. Nan mudo biaso bimbang, manaruah rambang jo ragu, kalau batimbo ameh datang, lungga lah ganggam nan dahulu. Meniru-niru kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan kepribadian kita, akan menghilangkan kemurnian kebudayaan sendiri dan kehilangan pegangan. 311. Nan dikatokan kato pusako, iyolah kato undang-undang. Dek lamo tak namuah lupo manjadi padoman pagi jo patang. Bagi orang Minang yang memahami ajaran yang terkandung didalam adatnya, tidak bisa diabaikan dan dilupakan, bahkan menjadi pegangan dan pedoman dalam hidup. 312. Nak elok lapangkan hati, nak haluih baso jo basi. Agar menjadi orang baik dan disegani selalulah bersifat sabar, dan baik budi bahasa. 313. Nak luruih rantangkan tali, luruih bana dipacik sungguah. Selalulah bersifat lurus dan tulus ikhlas dalam pergaulan, yakni selalu bersifat benar dan jujur. 314. Naiaklah dari janjang, turunlah dari tango. Selalulah berbuat sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku, menurut adat dan agama Islam serta pemerintah. 315. Nanang saribu aka, haniang ulu bicaro, pikia palito hati, dek saba bana mandatang. Ketenangan dalam berpikir, menimbulkan aspirasi yang baik, dan kesabaran mendatangkan kebenaran. 316. Nak tahu digadang kayu caliak ka pangkanyo, nak tahu di gadang ombak caliak ka pasianyo. Kalau ingin menilai kebesaran atau kebaikan seseorang bergaullah dengan dia. 317. Nan bak mananti aia ilia, nan bak manutuik manggih langkeh. Seseorang yang mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin dapat diperolehnya. 318. Nan bak banang dilando ayam, nan bak bumi diguncang gampo. Suatu musibah yang datang menimpa dengan tiba-tiba, yang tidak diduga sama sekali sehingga timbul kekacauan dan kepanikan. 319. Nan elok dek awak katuju dek urang, sakik dek awak sakik dek urang. Berbuatlah dalam segala perbuatan gerak dan perilaku yang disenangi oleh orang banyak. 320. Nan mudo pambimbiang dunia, nan capek kaki ringan tangan, acang-acang dalam nagari. Pemuda harapan bangsa ditangan pemuda terletak maju mundurnya bangsa dimasa depan. 321. Nak jan jauah panggang dari api, latakkan sasuatu ditampeknyo. Agar suatu tindakkan dalam masyarakat tepat pada sasarannya maka serahkanlah sesuatu kepada ahlinya. 322. Nan tahu dikayu tinggi alang, nan tahu diposo-poso ayam, nan tahu dikili-kili banting. Yang mengetahui diseluk beluk dan sifat masyarakat suatu negeri adalah para cendekiawan negeri tersebut. 323. Ombak barayun manuju pantai, riak nyato manuju tapi. Indak guno jadi rang pandai, kalau baulemu indak babudi. Tak ada arti menjadi seorang pandai kalau tidak mempunyai budi pekerti, karena hancur masyarakat karena kepandaiannya. 324. Ombak ditantang manuju pulau, laia dikambang manantang angin. Untuk mencapai suatu tujuan dan cita-cita senantiasa mengalami cobaan dan rintangan 325. Olok-olok mambao sansai, garah-garah jadi binaso. Perbuatan dan tingkah laku yang tidak pada tempatnya, akan membawa akibat yang merugikan. 326. Olak olai rang basiang, sorak sorai rang karimbo. Suatu kebiasaan diwaktu beramai-ramai bekerja, timbul kelakar dan gembira, untuk kegairahan dalam bekerja. 327. Pulau pandan jauah ditangah, dibaliak pulau angso duo, hancua badan dikanduang tanah, budi baiak dikana juo. Budi bukan hanya diingat sampai mati tetapi akan diperhitungkan dan diingat dibalik lahad. 328. Pisang ameh baok balaia, masak sabuah didalam peti, hutang ameh dapek dibaia, hutang budi dibao mati. Hutang emas dan perak dapat dibayar tetapi hutang budi dibawa mati. 329. Pucuak pauah sadang tajelo, panjuluak buah ligundi, nak jauah silang sangketo, pahaluih baso jo basi. Agar terjauh dari silang sengketa dalam pergaulan perbaikilah budi dan bahasa, pakai sifat sopan dan santun. 330. Pado pai suruik nan labiah, samuik tapijak indak mati, alu tataruang patah tigo. Kata kiasan terhadap pemuda pumudi Minang yang mempunyai ketenangan tetapi tegas dan bijaksana tentang ketangkasannya dan tinggi budinya. 331. Padi disisiak jo hilalang, tapuang dicampua jo sadah. Perbuatan kebaikan dicampur dengan perbuatan kejahatan. 332. Padi ditanam padi tumbuah, lalang ditanam lalang tumbuah. Kebaikan yang diperbuat oleh seseorang akan berbalas dengan kebaikan, begitu juga sebaliknya. 333. Padi dikabek jo daunnyo, batang ditungkek jo dahannyo. Kebijaksanaan yang dipakai oleh seseorang didalam memimpin anak kemenakan, untuk menggongkosinya dicari suatu usaha. 334. Papek dilua runciang didalam, talunjuak luruih kalingkiang bakaiek. Sifat yang sangat tercela, mulut manis tetapi hati jahat, dan berbisa. 335. Pikia palito hati, tanang hulu bicaro. Pikiran yang mempunyai pertimbangan adalah penangkal lampu yang menerangi bagi hati, dan ketenangan akan mengeluarkan bicara yang berguna. 336. Pilin kacang nak mamanjek, pilin jariang nak barisi. Seseorang yang berusaha dengan cara yang tidak benar untuk mendapatkan sesuatu. 337. Panjeklah batang tinggi-tinggi, basuo pucuak silaronyo, kalilah urek dalam-dalam basuo urek tunggang jo isinyo. Seseorang yang benar-benar mendalami ajaran adat Minangkabau, dengan menelaah kalimat demi kalimat dari filsafatnya, dia akan peroleh mutiara berharga untuk kehidupan. 338. Putiah manahan sasah, hitam manahan tapo. Yang dikatakan kebenaran boleh tahan uji, asal orang yang waras semua mengatakan benar. 339. Padang gantiang baranah-ranah, kahilia jalan kapianggu, sasimpang jalan kasikabu, duduak samo randah tagak samo tinggi dalam adat Minangkabau. Didalam ajaran adat manusia tidak berkasta, tetapi yang membedakan budi dan jabatan yang dipilih bersama. 340. Pulai batingkek naiak, maninggakan ruweh jo buku, manusia batingkek turun, maninggakan barih jo balabeh Setiap pribadi menurut ajaran adat Minangkabau haruslah berusaha meninggalkan jasa yang baik terhadap anak cucu dan masyarakat. 341. Partamo banamo Minang, Minangkabau namo kaduo, nan kayo mandi baranang, nan bansaik bandi batimbo. Didalam menghadapi kerja bersama haruslah ikut serta setiap orang menurut kemampuannya masing-masing untuk pengorbanan 342. Partamo cupak usali, kaduo cupak buatan. Kalau dulu disasali manjadi tuah pandapatan. Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna. 343. Patah de mamapek, maja de mangilia, dek harum talalu angik. Sesuatu pekerjaan yang dikerjakan, atau pengajaran terhadap seseorang terlalu melampaui batas hingga tidak mencapai hasil yang diharapkan. 344. Pucuak dicinto ulam tibo, sumua dikali aia dapek. Seseorang yang mencinta sesuatu yang dirindukan tiba-tiba datang dengan segera. 345. Panakiak pisau sirauik, ambiak galah batang lintabuang, silodang ambiak ka niru, satitiak jadikan lauik, nan sakapa jadikan gunuang alam takambang jadi guru. Adat Minangkabau dipelajari oleh nenek moyang dahulunya, dari ketentuan alam terkembang jadi guru. 346. Partamo lareh nan tinggi, kaduo lareh nan bunta, kalau tak pandai kito mambimbiang indak katantu sah jo bata. Bagi seorang bapak/mamak di Minangkabau kalau tidak memberikan bimbingan sungguh-sungguh terhadap anak kemenakan, tidaklah diketahuinya sah dan batal. 347. Pandai mangulai ambuang-ambuang, bak umpamo gulai kincuang, baunnyo maimbau-imbau, tapi rasonyo amba sajo. Seseorang yang senantiasa berjanji muluk, tetapi sekalipun tidak terpenuhi. 348. Pangka kusuik ujuang bakaruik, ikua kupiak kapalo randah. Seseorang yang selalu bersifat ragu dan engan karena kurang pengetahuan dan pengecut. 349. Pandai batanam tabu dibibia, pandai baminyak aia. Orang yang selalu bermulut manis, tetapi di hatinya bersarang dengki dan khianat. 350. Pusek jalo kumpulan ikan, pucuak usah tarateh, urek ijan taganjak. Pimpinan seperti ibu dan bapak, guru, merupakan tumpukan dari segala contoh baik dan buruk bagi anak-anaknya. 351. Pasa jalan dek batampuah, lanca kaji dek ba ulang. Pengetahuan didapat dengan dipelajari, untuk lebih praktis harus diamalkan dalam kehidupan. 352. Pandai karano batanyo, tahu karano baguru. Pengetahuan diperdapat karena belajar, pendidikan dan banyak bertanya kepada orang yang tahu. 353. Panjang namuah dikarek senteng namuah dibilai, singkek namuah diuleh, kurang namuah ditukuak. Sebaik-baik manusia mau menerima nasehat dari pada orang lain dan menggakui kelemahannya. 354. Rarak kalikih dek minalu, tumbuah sarumpun jo kayu kalek. Kok habih raso jo malu bak kayu lungga pangabek. Kalau rasa malu telah hilang dari manusia, maka manusia itu sulit untuk diarahkan kepada kebaikan, dan sulit untuk menyusun masyarakat. 355. Ratak indak mambao caro, rannyuak nan indak mambao hilang. Persengketaan dalam rumah tangga dan keluarga, jangan mengakibatkan putusnya hubungan kekeluargaan. 356. Rumah tampak jalan indak tantu, angan lalu faham tatumbuak. Seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu, tetapi tidak mendapat jalan dan pengetahuan untuk mencapainya. 357. Raso aia kapamatang, raso minyak kakuali, nan bakabek rasan tali, nan babungkuih rasan daun. Seseorang yang mempunyai hubungan kekeluargaan, sedarah, sekampung, senagari, senegara, dia akan selalu berpihak dalam pembelaan keluarga. 358. Rumah indak batungganai, kappa nan indak banangkodoh. Masyarakat atau keluarga yang tidak mempunyai pemimpin, sama halnya seumpama kapal tanpa nakhoda. 359. Rumah gadang bari bapintu, nak tarang jalan kahalaman, kalau dikumpa saleba kuku jikok dikambang saleba alam. Ajaran adat Minangkabau akan dapat dimamfaatkan untuk mengatur masyarakat, semenjak dari yang kecil seperti keluarga, sampai kepada yang lebih besar seperti negara dan dunia. 360. Riwayaik jambi lah tasabuik, panjang tajelo disilukah, barih balabeh mangkonyo cukuik, sampai ka hulu baru sudah. Ajaran adat Minangkabau dengan segala persoalannya dapat dipahami apabila didalami. Adat sebagai kebudayaan dan adat sebagai budi pekerti. 361. Rupo mangatokan harago, kurenah manunjuakan laku, walau nan lahia tampak dek mato, nan bathin tasimpan dalam itu. Kalau dipelajari ajaran adat yang dihimpun dalam pepatah petitih, mamang dan bidal, mengandung arti lahir dan bathin. 362. Raso dibaok naiak, pareso dibaok turun. Pembinaan pribadi yang baik hendaklah dimulai dalam lingkungan anak kemenakan. 363. Raso kabarek dilapehkan, raso kasulik dielakkan, bak cando mangganggam baro. Seseorang yang tidak bertanggung jawab kepada tugas dan kewajibannya. 364. Surang makan cubadak, sadonyo kanai gatahnyo, saikua kabau bakubang sakandang kanai luluaknyo. Sesuatu perbuatan yang tercela menurut adat dan agama di Minangkabau yang dikerjakan oleh seorang anggota masyarakat, maka malu dirasakan oleh seluruh anggota kaum yang lain. 365. Sio-sio- nagari alah, kalau cilako utang tumbuah. Pekerjaan yang sia-sia dan berbahaya akan mengakibatkan kerugian bersama, berbuat salah mengakibatkan terjadinya hutang. 366. Sayang di anak dilacuti, sayang di kampuang ditinggakan. Kalau sayang kepada anak jangan dibiarkan dia mengerjakan yang tidak baik, harus dimarahi. Kalau cinta sama kampung harus ditinggalkan untuk mencari pengetahuan untuk disumbangkan akhirnya kelak. 367. Sadang manyalam minum aia, sadang badiang nasi masak. Sesuatu pekerjaan yang dapat dikerjakan sambil lalu, dengan tidak mengurangi kepada pekerjaan yang sedang dilakukan. 368. Senteang bilai mambilai, panjang karek mangarek. Hendaklah memberikan pertolongan kepada teman yang sedang dalam kesusahan, dan memberi nasehat kalau dia terlanjur. 369. Satitiak jadikan lauik, sakapa jadikan gunuang. Berusahalah dengan dasar pengetahuan yang ada untuk melanjutkan mencapai pengetahuan yang lebih tinggi. 370. Suri tagantuang ditanuni, luak taganang kito sauak. Tentang ajaran adat yang secara mutlak dilaksanakan, tanpa dimusyawarahkan. 371. Sakalam kalam hari sabuah bintang bacahayo juo. Tidak seluruh orang keluar dari garis kebenaran, sekurang-kurangnya satu orang ada yang menegakkannya. 372. Sabanta sakalang hulu, salapiak sakatiduran. Dua orang berteman secara akrab yang sulit untuk dipisahkan. 373. Sandi banamo alua adat, tonggak banamo kasandaran. Hikmah rumah adat di Minangkabau, yang sendinya kebenaran bersama, sandaran kuat hukum adatnya. 374. Sasiuak namuah ka api, salewai namuah ka aia. Seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang tidak baik. 375. Satali pambali kumayan, sakupang pambali katayo, sakali lancuang kaujian, salamo hiduik urang indak picayo. Haruslah bersifat jujur dan benar dalam pergaulan, kalau kelihatan kecurangan satu kali selamanya orang tidak percaya lagi. 376. Syarak banamo lazim, adat nan banamo kewi, habih tahun baganti musim, buatan nan usah diubahi. Bagaimanapun kesulitan yang dihadapi, kesengsaraan yang dialami, tetapi keputusan bersama jangan dirobah. 377. Siang manjadi tungkek, malam manjadi kalang. Hendaklah pegang dan amalkan setiap pelajaran yang baik dan nasehat orang tua. 378. Sungguahlah kokoh adat Minang, mambuek adat jo limbago, malangnyo panjajah datang, rusaklah adat dibueknyo. Adat Minang yang kuat dan kokoh dulunya telah banyak dirusak oleh penjajah di zaman lampau. 379. Satuntuang tabu dek ulek, satuntuang sajo kito buang. Seorang berbuat salah jangan semua keluarga dibencii. 380. Sirauik tajam batimba, tak ujuang pangka manganai, sudu-sudu batimba jalan, ditakiak kanai gatahnyo. Kalauik tuah takaba, bumi jo langik nan mananai. Duduak di kampuang jan umbilan, kandang buek tumpuan tanyo. Seharusnya setiap orang Minangkabau mengetahui tentang seluk beluk filsafat adatnya, karena semua bangsa mengenal keunikan adat Minangkabau itu, terutama tentang sistim kekerabatannya dan matrilinialnya. 381. Siriahlah pulang kagagang, pinanglah suruik katampuaknyo. Karih baliak kasaruangnyo, baju tasaruang ka nan punyo, ameh pulang katambangnyo. Suatu benda berharga yang sudah lama tidak ditemui, sekarang kembali kepada yang empunya semula, seperti merebut tanah air dari tangan penjajah, sampai kita merdeka. 382. Sadang baguru kapalang aja, lai bak bungo kambang tak jadi. Kunun kok dapek dek mandangga, tidak didalam dihalusi. Setiap menuntut pengetahuan jangan putus ditengah, dan kurang mamfaatnya dengan mendengar saja, kalau dibandingkan dengan belajar sesungguhnya. 383. Sabab karano dek baitu, tumbuahlah niaik dalam hati, nak manuruik tambo nan dahulu sajarah adat nan usali. Kalau ajaran adat telah dapat dipahami kemana masyarakat hendak dibawa oleh ajaran adat itu maka akan timbullah hasrat untuk mendalamnya. 384. Sangajo guno diuraikan, kahadapan nan basamo, untuak nak samo dipikiakan, nak samo dirunuak nan tujuan. Penggugah hati para pembaca terutama putra Minang untuk mendalami filsafat adatnya. 385. Satinggi-tinggi malantiang, mambubuang ka awang-awang, suruiknyo katanah juo. Sahabih dahan jo rantiang, dikubak dikulik batang, tareh panguba barunyo nyato. Adat Minangkabau tidak akan bisa dipahami secara baik, apalagi untuk dihayati dan diamalkan tanpa mendalami sungguh-sungguh. 386. Santan babaleh jo tubo, nikmat babaleh jo sansaro. Kebaikan yang pernah diberikan seseorang kepada orang lain, tetapi balasannya dengan yang buruk. 387. Saumpamo aua jo tabiang, umpamo ikan jo aia. Pergaulan yang baik saling bantu membantu dan kuat menguatkan, dan saling membutuhkan. 388. Sikujua baladang kapeh, kambanglah bungo karawitan. Kok mujua mandeh malapeh bak ayam pulang kapautan. Setiap orang pergi merantau mengharapkan kehidupan yang baik dan pendapatan yang akan dibawa kekampung halaman. 389. Tak lakang dek paneh tak lapuak dek hujan, dianjak tak layua, dibubuik tak mati. Kebenaran yang dikandung oleh Adat Minangkabau, karena ajarannya bersumber dari ketentuan alam yang disusun jadi pepatah yang senantiasa kebenarannya tidak dapat dibantah. 390. Tabujua lalu tabalintang patah. Untuk mempertahankan kebenaran hendaklah dengan kegigihan yang sungguh-sungguh. 391. Tarandam-randam indak basah, tarapuang-apuang indak hanyuik. Sesuatu perkara yang tidak jelas duduknya, selesai tidak diusutpun tidak. 392. Tak ujuang pangka mangganai, saragi baliak batimba. Seseorang yang mempunyai pengetahuan dan alat-alat yang lengkap, yang dapat dipakai serba guna. 393. Tasingguang kanai miangnyo, tagisia kanai rabehnyo. Kesalahan yang dibikin oleh seseorang, merembet-rembet kepada orang lain. 394. Tak siriah pinang mamalan, tak pasin anguakpun tibo. Seseorang yang pandai mengikat seseorang dengan suatu perhitungan. 395. Tak laju bandiang mamacah, tak lalu dandang di aia, digurun ditajakkan juo. Seseorang yang berpikiran jahat kepada orang lain, dia selalu berusaha untuk melaksanakan dimana dan kapan saja. 396. Tatungkuik samo makan tanah, tatilantang samo minum ambun, tarapuang samo hanyuik, tarandam samo basah. Kerja sama yang baik dalam masyarakat, kesatuan hati dan pikiran, kesatuan pendapat dan gerak adalah pokok utama. 397. Titiak buliah ditampuang, maleleh buliah dibaliak. Hasil kerja sama yang baik ini akan dapat dinikmati bersama oleh orang banyak. 398. Tagak indak tasundak, malenggang indak tapampeh. Seseorang pemimpin yang punya wewenang penuh dan wibawa. 399. Talalok talalu mati, manyuruak talalu hilang. Seorang pandai yang meinsulirkan diri dari masyarakat dan tak ingin bertanggungjawab. 400. Tinggi lonjak gadang galapuah, nan lago dibawah sajo. Sifat seseorang yang senantiasa segala pandai dihadapan orang yang tak tahu, tetapi sebenarnya kosong belaka.
Kamis 30 September 2010. mutiara kata, pepatah tentang cinta, dan perkawinan. Ubi caritas et amor, Deus ibi est. Kata bijak bahasa Latin ini berarti "Di mana ada cinta dan asmara, Allah ada di sana." Orang sering berpikir positif tentang cinta tetapi sebaliknya cenderung memandang negatif tentang asmara. Asmara sering dijuluki cinta monyet.
Jika kamu adalah seorang pecinta sastra bahasa dan memiliki ketertarikan yang tinggi pada penggunaan kalimat-kalimat penuh makna, maka Kumpulan Pepatah Minang dan Artinya oleh Senipedia di bawah inilah yang sedang kamu cari. Kenapa harus dari Minang? Ya, karena Suku Minangkabau sejak dulunya memiliki segudang pujangga yang mampu merangkai kata-kata khiasan penuh makna, sehingga terkumpullah pepatah dan Petitih Minang yang dikenang dari masa ke masa. Meski masih banyak yang belum menyadari, namun nyatanya segenap Peribahasa Minang sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dalam bersosial, berinteraksi dengan sesama dan sebagai acuan dalam hidup. Banyak sekali Pepatah Minangkabau yang juga diselipkan dalam lirik-lirik lagu daerah Sumatera Barat, begitu pula pada naskah ketika menampilkan kesenian teater modern. Sehingga, nilai yang terkandung begitu syarat akan nasehat dan himbauan. Nah, untuk itulah, disini Senipedia telah sajikan untuk kamu semua, mengenai Koleksi Pepatah Minang dan Maknanya secara lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa diambil pesan yang terdapat dalam tiap-tiap untaian yang ada. Check this out… Pepatah Minang Tentang Agama Agama merupakan suatu kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan Tuhan, serta pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia. Menerapkan prinsip dan aturan keagamaan dalam diri akan membawa seseorang pada tingkat yang tinggi, baik di mata Tuhan maupun manusia. Berikut, beberapa peribahasa Minang tentang Agama dan artinya, yang kental akan nuansa islami serta pendekatan diri kepada Sang Pencipta. Silakan disimak dan hayati baik-baik “Panakiak pisau sirauik, ambiak galah batang lintabuang, salodang ambiak ka niru, Nan satitiek jadikan lauik, nan sakapa jadikan gunuang, alam takambang jadi guru.” Artinya Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, kita selaku manusia dituntut untuk mampu berpikir, menggunakan akal dan pikiran serta logika kita dalam merenungi apa yang ada di langit dan bumi ini, Kemudian bersyukur atas apa yang kita raih. Kita harus mampu memetik setiap pelajaran dari apa yang kita raih, lihat dan alami, serta menyadari bahwa semuanya tak luput dari kehendak Allah SWT, selaku pengatur alam ini. Untuk itu, jagalah bumi dan seisinya dari kehancuran dan keserakahan. “Kamanakan barajo ka Mamak, Mamak barajo ka Pangulu, Pangulu barajo ka Mufakat, Mufakat barajo ka alua jo patuik, alua jo patuik barajo ka nan bana, nan Bana. Nan Bana badiri sandirinyo.” Artinya Ilmu mengalir secara turun-temurun, seseorang akan meraih beragam ilmu dari orang yang lebih tahu. Pada kalimat “Nan Bana badiri sandirinyo.” Tergambar jelas bagaimana Islam menjadi sumber terakhir dari segala ilmu. Kehadiran Islam ditengah-tengah masyarakat Minangkabau berhasil dijadikan pedoman dalam menjalani hidup. Kita harus menyadari keesaan Allah SWT, tak ada hukum dan hakikat yang lebih selain dari-Nya. “Duduak samo randah, tagak samo tinggi, Basilang api di tungku di sinan makonyo masak, Kapalo samo ba bulu pandapek ba lain-lain, Gajah mati maninggakan gadiang, Harimau mati maninggakan baliang, Manusia mati maninggakan namo, ditinggikan sarantiang didaulukan salangkah, rajo alim rajo disambah, rajo zalim rajo di sanggah.” Artinya Dari kalimat pertama yakni “Duduak samo randah, tagak samo tinggi,” menjelaskan bahwa derajat tiap-tiap manusia sejatinya adalah sama, yang membedakan hanya ketakwaan dan keimanannya kepada Allah SWT. Sedangkan pada kalimat “Kapalo samo ba bulu pandapek ba lain-lain,” mengisyaratkan bahwa bermusyawarah adalah jalan terbaik dalam memecahkan suatu hal. Karena meski setiap manusia sama, namun pendapat terhadap suatu masalah akan berbeda. Maka, selesaikan secara demokratis. Sedangkan di kalimat terakhir, kita sebagai manusia juga dituntut untuk mampu memilih seorang pemimpin yang alim, taat beragama, takut dan bertaqwa kepada Allah. Bukan dipimpin oleh seorang penguasa yang zalim, yang akhirnya akan berujung pada keburukan. “Anak urang kampuang ilalang, nak lalu ka kampuang baso, Malu jo sopan kalau ilang, Abihlah raso jo pareso.” Artinya Dari pepatah Minang di atas, bisa kita tarik makna bahwa sifat sopan santun dan rasa malu sangat perlu untuk dijaga dan ditanamkan dalam diri masing-masing manusia, terutama dalam bergaul dan bersosial. Karena jika rasa malu serta sopan dan santun tersebut hilang, maka rasa arogan dan tak mau menghormati akan berkobar dalam diri, sedangkan perilaku tidak terpuji seperti ini dibenci manusia dan tidak disukai oleh Allah SWT. “Lamo hiduik banyak di raso, jauah bajalan banyak di liek, Jiko iman kurang di dado, disiko umat mangko ka sasek.” Artinya Dalam pepatah di atas, kita dianjurkan untuk senantiasa memelihara dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kita kepada Allah. Karena jika sampai hilang, maka kesesatan dalam hidup akan kita jumpai. “Buang siriah buang bidak, buang puluik buang tingkalang, kato nan bana dipatidak, sandi iman nan nyato kurang.” Artinya Jangan pernah menjadi seseorang yang gemar berdusta, sebab kedepannya kita akan menjadi orang yang memiliki sendi keimanan yang kurang bahkan hilang. Otomatis, hidup tidak akan berkah lagi. “Banyak gunonyo tujuan Shalat, untuak malarang keji jo mungka, iduik salamaik dunia akhiraik, badan sehat pikiran bana.” Artinya Pepatah Minangkabau yang satu ini mengajarkan kepada kita untuk selalu menunaikan ibadah shalat kapanpun dan dimanapun kita berada, karena telah menjadi kewajiban setiap umat Islam. Selain mendapatkan pahala dan semakin dekat kepada Allah SWT, mengerjakan ibadah shalat juga akan menghindari perbuatan keji dan mungkar, serta menyelamatkan hidup di dunia dan akhirat. “Dituruik parentah Allah, dipakai kato kabulatan, kok syarak tauhidullah, kok adaik lah taambun jantan.” Artinya Sebagai pemeluk agama Islam, hendaklah kita senantiasa engerjakan semua perintah dan ajaran didalamnya, serta menjaga diri dari apa-apa yang dilarang padanya. Jangan menjadi orang yang hanya mempunyai status Islam, namun tak mengamalkannya dengan baik. “Dirikan shalat taruih manaruih, jikok sakik ado aturan, iduik baulemu baama tuluih, sumbayang subuah jadi didikan.” Artinya Peribahasa Minang di atas mengisyaratkan kepada kita untuk senantiasa mendirikan ibadah shalat, bahkan ketika kita dalam keadaan sakit. Islam itu memudahkan, jika sakit maka diberi kelonggaran dalam melaksanakannya. “Capek kaki ringan tangan, capek kaki indak panaruang, ringan tangan bukan pamacah.” Artinya Petitih di atas menjelaskan tentang sifat pemuda-pemudi yang terpuji dan dikehendaki oleh Adat dan agama di Minangkabau, yakni tangkas dan kesatria tetapi tidak melampaui kesopanan. === Setiap manusia yang menjalani kehidupan di muka bumi ini, tidak akan bisa tanpa adanya bantuan dari orang lain. Itulah mengapa manusia disebut sebagai makhluk Monodualisme makhluk sosial. Begitu pula peran orang lain yang sangat besar, terutama dalam memberi nasihat, arahan yang baik, ajakan ke jalan yang benar dan lain-lain. Itu semua juga tertuang dalam Pepatah Minang tentang kehidupan di bawah ini “Kato manti kato baulang, dubalang kato mandareh, jauah hari pandai batenggang, nan singkek dapek diulehnyo.” Artinya Setiap manusia harus mampu mencari jalan keluar dari setiap masalah hidup yang menimpanya, baik masalah kecil maupun besar. Serta menyadari bahwa masalah akan selalu ada selagi kita masih hidup di dunia ini. “Kateh nyatolah sapucuak, kabawah nyatolah saurek.” Artinya Peribahasa di atas mengisyaratkan kepada kita semua untuk senantiasa bermufakat dan bermusyawarah dalam memecahkan segala bentuk masalah, sehingga tiap-tiap bisa mengajukan argumen dan pendapat untuk kemudian dipertimbangkan bersama. “Jan duo kali urang tuo kahilangan tungkek, jan duo kali pisang babuah, indak tamakan lai dek baruak”. Artinya Sebagai manusia, kita memang tidak akan luput dari kesalahan. Namun harus meyakinkan diri untuk tidak melakukan kesalahan yang sama sebanyak dua kali. Jadikan setiap kesalahan sebagai pelajaran untuk berubah ke arah yang lebih baik. “Dahulu rabab nan batangkai, kini lagundi nan baguno, dahulu adaik nan bapakai, kinilah pitih nan paguno.” Artinya Kalimat di atas sebenarnya adalah sindiran untuk keadaan sekarang ini, dimana uang lebih berpengaruh besar daripada apapun, sehingga adat-pun dilupakan. Untuk itu, teruslah berjuang mempertahankan adat dan budaya di daerahmu. “Dipahaluih andai rundiang, dipabanyak ragam kecek, dipagadang tungkuih rabuak padi dikabek jo daunnyo.” Artinya Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengajak orang-orang yang keras kepala ke arah yang baik, bukan kekerasan atau paksaan, tapi salah satunya ialah dengan menunjukkan sikap-sikap kebijaksanaan kepadanya. “Senteang bilai mambilai, panjang karek mangarek.” Artinya Sebagai manusia sosial, hendaklah kita senantiasa memberi pertolongan, bantuan dan kasih sayang kepada sesama manusia, dan juga memberi nasihat serta arahan yang baik jika seseorang sudah terlanjur membuat kesalahan. “Sakalam kalam hari sabuah bintang bacahayo juo.” Artinya Dalam suatu kaum / masyarakat, jika telah banyak yang menyimpang dari ajaran adat yang berlaku, maka hendaklah ada seseorang yang mengubahnya kembali ke sedia kala, jangan biarkan keseluruhan orang bersama jatuh dalam lubang kesesatan. “Sabanta sakalang hulu, salapiak sakatiduran.” Artinya Pepatah bahasa Minang di atas menjelaskan kepada kita bahwa dalam hidup, sangat diperlukan yang namanya sahabat, dialah yang akan mendukung dan mendorong kita ketika dalam posisi sulit, serta menemani kita merasakan kebahagiaan bersama. “Satali pambali kumayan, sakupang pambali katayo, sakali lancuang kaujian, salamo hiduik urang indak picayo.” Artinya Dalam bergaul, hendaklah manusia itu selalu bersikap jujur dan adil kepada sesamanya. Karena jika ketahuan berbohong, maka sampai kapanpun orang-orang tidak akan mau percaya lagi, atau menaruhkan amanah apapun kepadanya. “Syarak banamo lazim, adat nan banamo kewi, habih tahun baganti musim, buatan nan usah diubahi.” Artinya Sebesar apapun masalah dan sesulit apapun keadaan yang menimpa, hendaklah diselesaikan dengan cara bermusyawarah. Lalu, keputusan bersama yang diambil harus dijalankan dan jangan diubah-ubah. === Pepatah Minang Tentang Pemimpin Menjadi seorang pemimpin artinya seseorang telah diberikan amanah, kepercayaan, tanggung jawab dan wewenang besar untuk memanejemeni Mayoritas elemen dalam masyarakat. Dengan kata lain, pemimpin menjadi orang yang diutamakan. Dalam rangka memilih seorang pemimpin, yang kedepannya akan menjadi seseorang yang dipercaya dan diberi tugas besar, maka masyarakat hendaklah mampu memilah dan mempertimbangkan berbagai hal sebelum menentukan pilihannya. Di ranah Sumbar, banyak sekali Pepatah Minang memilih pemimpin, karena profesi yang satu ini memiliki hubungan yang erat dan sensitif terhadap unsur kemanusiaan dan keagamaan. Berikut, beberapa diantaranya “Kasudahan adaik kabalairungan, kasudahan gadang di panghulu, mamak kapalo kaum dalam koroang, mamaliharo kaum kaganti hulu.” Artinya Peribahasa di atas mengibaratkan bahwa seorang pemimpin itu ibarat pengembala, dia mengawasi tentang apa yang digembalakannya, dan bertanggung jawab terhadap gembalanya kepada manusia dan Tuhan. “Kok janiah indak balunau, kok putiah indak bakuman, hati nan karuah dimaso lampau lah janiah ditimpo bana.” Artinya Pemimpin yang adil akan menciptakan rasa cinta dan kepercayaan di dalam hati semua rakyatnya, serta mampu membersihkan segala bentuk kekacauan dan kekeruhan yang timbul ditengah-tengah masyarakat sosial. “Kalau kulik manganduang aia, lapuak nan sampai kapangguba, rusaklah tareh nan didalam. Kalau panghulu bapaham caia, jadi sampik alam nan leba, lahia bathin dunia tanggalam.” Artinya Seorang pemimpin / penghulu itu diwajibkan memiliki pendirian yang kokoh, sikap tegas dan terpuji. Karena jika tidak, bisa dikatakan gagal dan lama kelamaan masyarakatnya berada diambang kehancuran. “Kabalai bajanjang aka, kanaiak jalan bapintu, kalau pandai bamain aka, nan gaib dalam itu.” Artinya Kecerdasan dan kepandaian seorang pemimpin sangat dituntut selama mengayomi masyarakat, agar melahirkan banyak rencana kedepan yang baik, serta pemikiran yang mampu mensejahterakan masyarakatnya. “Katigo kato dahulu, nan baiak elok batapati, misa tawalak kapanghulu, kabek arek buhuanyo mati.” Artinya Seorang pemimpin harus benar-benar menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, serius dan penuh keikhlasan. Juga harus sesuai dengan adat istiadat yang berlaku di daerah tersebut. “Kato manti kato baulang, kato alim kato hakikat, tagak di adat mangupalang, lipek pakaian jo mufakaik.” Artinya Peribahasa Minang di atas menjelaskan bahwa adanya pilihan untuk menyerahkan tonggak kepemimpinan kepada orang lain yang juga dipercaya, bila dirasa sudah tidak mampu untuk mengemban amanah tersebut. “Kamanakan barajo mamak, mamak barajo panghulu, panghulu marajo kamufakat, mufakat barajo ka nan bana, bana manuruik alua jo patuik.” Artinya Dalam sebuah struktur organisasi kepemimpinan di masyarakat, pemimpin tertinggi yang menjadi tampuk adalah kebenaran yang sesuai dengan adat dan budaya yang berlaku, seiring alur dan yang patut. “Kamudiak saantak galah, kailia sarangkuah dayuang, sakato lahia jo bathin, sasuai muluik jo hati.” Artinya Dalam menjalankan amanah sebagai pemimpin, harus mampu menyelaraskan antara sikap, perkataan dan ungkapan dengan tingkah laku yang diimplementasikan. Dalam artian, selalu jujur dan apa adanya. “Hanyuik nan kamaminteh, hilang nan kamancari, tarapuang nan kamangaik, tabanam kamanyalami.” Artinya Segala sesuatu yang tengah terjadi di lingkungan masyarakat, seorang pemimpin musti ikut serta dan turun tangan dalam memberikan solusi terbaik, serta memecahkan masalah yang ada dengan mufakat maupun bermusyawarah. “Guntiang nan dari Ampek Angkek, dibao urang ka Mandi Angin, dipinjam urang ka Biaro. Kok datang gunjiang jo upek, sangko sitawa jo sidingin, baitu pamimpin sabananyo.” Artinya Yang namanya pemimpin, pastilah menerima banyak sekali tanggapan dan masukan yang negatif dari rakyatnya. Untuk itu, mereka harus belajar menerima degan lapang dada dan kepala dingin, serta menyadari bahwa tiap-tiap orang memiliki pandangan berbeda. === Pepatah Minang Tentang Musyawarah Musyawarah merupakan salah satu jalan terbaik dalam memecahkan suatu persoalan, atau dalam konteks lain seperti menyusun pengadaan acara, perayaan tertentu, pembagian kerja bakti, kepentingan sosial dan lain sebagainya. Dengan bermusyawarah, setiap orang akan memiliki kesempatan untuk memberi masukan dengan mengajukan argumen atau pendapatnya, sehingga semua orang bisa mendengar ide dan gagasan-gagasan yang berbeda. Barulah kemudian diakhiri dengan memilih dan menyimpulkan argumen terbaik, dengan mempertimbangkan kesepakatan dan kemaslahatan bersama, dengan syarat mendapat persetujuan dari semua pihak. Di negara yang demokratis, melakukan musyawarah terlebih dahulu sangat dianjurkan dalam banyak hal. Dalam pepatah Minang juga dijelaskan betapa pentingnya bermusyawarah atau bermufakat, berikut beberapa diantaranya “Kateh nyatolah sapucuak, kabawah nyatolah saurek.” Artinya Tujuan bermusyawarah adalah untuk mendapatkan suatu kebulatan dari masyarakat, yang bersumber dari berbagai masukan dan pendapat, kemudian ditarik kesimpulan yang menjadi perencanaan terstruktur. “Data balantai papan licin balantai kulik” Artinya Suatu hasil kesimpulan dari mufakat harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat secara keseluruhan. Dengan begitu, pelaksanaan dari perencanaan akan berjalan dengan mulus dan sesuai harapan. “Bulek jantuang dek kalupak, bulek aia dek pambuluah.” Artinya Setiap kebijakan dan hasil akhir yang ditarik dari kegiatan musyawarah, harus sejalan dengan hukum, adat dan istiadat yang berlaku, tidak boleh menyimpang dan melanggar ketentuan yang ada. “Bulek ijan basuduik, picak ijan basandiang.” Artinya Dalam menentukan suatu Rumusan Masalah selepas musyawarah, jangan pernah ada paksaan dan keraguan. Pastikan semua lapisan masyarakat menyetujui dan menerimanya dengan hati yang tulus lagi iklhas. “Anjalai pamaga koto, tumbuah sarumpun jo ligundi, kalau pandai bakato kato, umpamo santan jo tangguli.” Artinya Seseorang yang mampu menyampaikan dan mengutarakan pendapatnya dalam bermusyawarah secara baik dengan tutur bahasa sopan, akan enak didengar dan dihargai penuh oleh semua orang. “Banyak diliek jauah bajalan, lamo hiduik banyak diraso. Kalau kito dalam parsidangan marah jo duko usah dipakai.“ Artinya Ketika berada dalam suatu rapat / musyawarah, jangan memperlihatkan wajah yang murung, karena terkesan tidak nyaman. Jangan pula menampakkan sifat marah, karena bisa dianggap kurang sopan. “Baguno lidah tak batulang, kato gadang timbangan kurang.“ Artinya Pepatah Minangkabau di atas menjelaskan kepada kita untuk berpikir terlebih dahulu sebelum mengajukan pendapat. Pertimbangkan dengan baik apakah argumen kita tersebut bisa membuat orang lain tersinggung atau tidak. “Bak bunyi aguang tatunkuik, samangaik layua kalinduangan.” Artinya Ketika ikut dalam suatu musyawarah, tidak perlu malu untuk mengajukan pendapat, jangan hanya diam saja. Kita juga harus teguh pendirian dengan argumen yang kita ajukan. “Bungkuak saruweh tak takadang, sangik hiduang tagang kaluan.“ Artinya Setiap pendapat ataupun nasehat orang lain itu harus dihargai, apalagi jika maksud dan tujuannya baik. Jangan keras kepala apalagi ketika kita tengah berada pada posisi yang salah. “Mancabiak baju didado, manapuak aia didulang.“ Artinya Peribahasa di atas menjelaskan kepada kita tentang betapa pentingnya berpikir sebelum berbicara. Jangan sampai omongan kita membuat malu diri kita sendiri setelahnya. === Pituah Minang Untuk Perempuan Dalam tradisi di suku Minangkabau, perempuan berada di posisi yang sangat istimewa, dijadikan sebagai simbol kehormatan dan ciri khas orang Minang di yang dikenal dengan nama “Bundo Kanduang”. Sehingga, tidak heran jika banyak sekali pepatah Minang tentang perempuan yang dikeluarkan oleh Ninik mamak, alim ulama hingga petinggi-petinggi tradisi adat disana. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut “Pabaiak lakuan, pa elok Taratik. Jikok datang laki dari jauah, sambuiklah jo muko manih, hidangkanlah minum jo makannyo.” Artinya Sebagai seorang perempuan, haruslah berbakti sepenuh hati kepada suaminya. Misalnya ketika dia pulang kerja, maka sambutlah dengan senyum, muka girang, serta persiapkan apa-apa saja yang ia butuhkan seperti makan dan minum. “Kok upiak nak pai ka pakan, mamintak izinlah dahulu bakeh inyo. Kok upiak naiak bendi, usahlah sabendi jo urang lain nan bukan dunsanak.” Artinya Ketika seorang istri hendak keluar rumah, kemanapun itu, jangan pernah luput dari izin suami. Jangan lupa juga untuk menjaga sikap dan pandangan ketika berada di tengah-tengah khalayak ramai, seperti menjaga jarak dengan yang bukan muhrim. “Kok padusi indak bamalu, jadi cacek saumua hiduik. Bak pintu indak bapasak, mudah rang maliang mamasukinyo. Bak parahu indak ba kamudi, biaso sasek dalam balayia.” Artinya Pepatah asal Minang di atas menjelaskan mengenai perihal malu. Malu yang dimaksud disini ialah kemampuan menjaga kehormatan dan ciri khas seorang perempuan muslimah, misalnya menjaga pandangan, membatasi pergaulan dengan lawan jenis dan semacamnya. “Oh upiak sibiran tulang, pagang bana pituah Bundo ko. Buhua dalam kabek pinggang, buruak urang dek lakunyo. Kok roman nan indak dapek diubah, tapi kok laku jo parangai lai dapek ba ubah.” Artinya Penilaian terhadap seorang wanita bisa tercermin dari tingkah laku dan sikapnya di keluarga hingga ke masyarakat sosial. Dengan berperilaku baik dan terpuji, semua orang akan menaruh rasa segan dan enggan untuk mengganggunya. “Kok basuo jo urang lain, kok duduak ditangah rami atau didalam alek jamu, caliak nan usah dipatinggi, mato usah dipailia. Pandang sakali lalu sajo, usahlah galak dipabahak.” Artinya Ketika berada di tengah-tengah keramaian, seorang perempuan harus mampu menjaga pandangan, lirikan mata dan gerak-geriknya. Jangan menonjolkan sikap yang seakan-akan mengundang perhatian berlebihan dari orang lain, terutama lawan jenis. “Lambak nan dari pado itu, sopan dan santun tak babateh, baso jo basi tak bahinggo, bia jo laki awak bana, janlah ilang baso basi.” Artinya Dalam menaungi biduk rumah tangga, seorang istri harus mampu menghibur suaminya dengan berbagai cara, salah satunya ialah berbasa-basi, namun harus dalam batas wajar dan menjaga kesopanan dalam bertutur kata maupun berperilaku. “Di pamanih muluik sarato kucindan murah juo handaknyo. Gadangkan junjungan Upiak ditangah rami, muliakan inyo dimuko rapek.” Artinya Ketika sudah menjadi istri, posisi suami adalah yang utama. Tempatkanlah ia di bagian terpenting meskipun sedang berkumpul bersama keluarga besar ataupun di tengah keramaian, sosok suami harus selalu dijunjung dan dimuliakan. “Paliekkan muko nan janiah. Karajokan jo ati nan suci. Kok barundiang samo gadang, kalamahannyo usah dibukakkan.” Artinya Ketika bertemu, mengobrol dan berkumpul bersama sanak famili, sahabat maupun Jiran tetangga, jangan pernah mempublikasikan aib-aib yang dimiliki suami, cukup kamu dan dia saja yang tahu. === Pituah Minang Untuk Laki-Laki Laki-laki yang berasal dari suku Minangkabau sangat terkenal dengan kepandaian dan kelihaian mereka dalam berdagang, berbisnis, bercocok tanam dan bergaul, itulah mengapa banyak sekali dari mereka yang merantau. Guna memberi arahan dan pedoman hidup ketika berada di negeri orang, tidak jarang para petinggi adat dan Ninik mamak memberikan pituah-pituah bijak pada putra mereka, diantaranya adalah sebagai berikut “Indak batanggang ba habih minyak Tak nyo bak siang ba habih hari Namuah batanyo rajin manyimak Kalau baraja sapanuah hati.” Artinya Sebagai calon kepala keluarga, jangan pernah putus asa dalam menuntut ilmu untuk mewujudkan hidup yang lebih baik, jangan malu untuk bertanya dan jangan pula enggan mendengarkan kala seseorang tengah menjelaskan suatu hal. “Hati lapang paham tak sampik Pandai maninbang jo manaka Walau batenggang di nan rumik Indak bakisa di nan bana.” Artinya Ketika diberi amanah dalam mengemban suatu pekerjaan, jangan beralih dari yang hak, tetap berpedoman pada ketentuan dalam agama. Peganglah prinsip kejujuran dan transparansi meski bekerja dengan siapapun dan latar yang beragam. “Di nan dalam tak bagalombang Di nan dangka nyo tak bariak Di sakik hiduik indak tagamang Ka nan kuaso inyo mamintak.” Artinya Ketika seorang laki-laki ditimpa masalah yang besar maupun kecil, cukup hanya Allah sebagai penolong dan pemberi jalan, bukan malah menyekutukan Dia dengan mempercayai hal-hal yang tidak baik atau terkesan musyrik. “Iman nyo taguah bapandirian Ba istiqamah ba tauhid pulo Dek kawan-kawan jadi panutan Rang kampuang sayang kasadoannyo.” Artinya Dalam menjalani hidup sebagai seorang laki-laki, jadilah orang yang dapat dipercaya, disenangi, dihormati kehadirannya dan selalu mendapat prasangka positif dari siapapun, baik itu karena kecerdasan, kejujuran maupun keadilan dalam setiap perlakuan. “Indak mangecek ba hati nan kusuik Muko nan janiah di nampakkan Walau harimau di dalam paruik Kambiang juo nan di kaluakan.” Artinya Tetaplah menjadi seorang laki-laki yang selalu sabar, tabah dan berpikir positif ketika orang-orang sedang bersikap tidak baik padamu, atau berusaha untuk menjauhimu. Tetap tampakkan senyum diwajah, perlakuan yang ramah dan menjaga kesopanan. “Kalau baragiah jo mambari ndak maharok baleh jaso Jariah nan indak di kana lai Bia Nan Satu manilai nyo.” Artinya Pepatah Minang diatas berarti Tidak semua perlakuan baik yang kita lakukan kepada orang lain bisa dihargai dan dihormati. Untuk itu, jika hal tersebut terjadi, tidak perlu berkecil hati, biarkan Allah SWT yang membalas kebaikan itu dan tetap berbuat baik setelahnya. “Indak barajo ka hati surang Basutan ka mato inyo tido Kayo katampek rang batenggang Cadiak ka bakeh rang batanyo.” Artinya Seorang laki-laki harus mampu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Misalnya, ketika ingin meminta pertolongan mengenai ekonomi, maka mintalah kepada orang yang mempunyai harta berkecukupan. Begitu pula ketika ingin mengadukan suatu masalah atau ingin meminta pendapat, adukan dan mintalah kepada orang yang berilmu, atau mengerti mengenai hal tersebut dengan baik serta mampu memberikan solusi terbaik. “Alu tataruang patah tigo, samuik tapijak indak mati.” Artinya Sebagai seorang laki-laki, jadilah orang yang mampu memimpin diri sendiri menuju arah yang lebih baik, bertindak sesuai kebenaran dan mampu menyelesaikan suatu masalah dengan mempertimbangkan segala hal hingga mendapatkan akhir yang diinginkan. “Anak ikan dimakan ikan gadang ditabek anak tenggiri Ameh bukan perakpun bukan budi saketek rang haragoi.” Artinya Puncak dari sebuah penghargaan kepada seorang laki-laki adalah berdasarkan perilaku, kebijakan dan Budi luhur yang dimilikinya, bukan berdasarkan harta, tahta maupun jabatan yang sedang emban. “Alah bauriah bak sipasin kok bakiek alah bajajak habih tahun baganti musim sandi Adat jangan dianjak.” Artinya Meski hampir seluruh aspek kehidupan telah dipengaruhi oleh modernisasi, seorang laki-laki harus mampu menerapkan prinsip-prinsip sesuai adat dan tradisi yang berlaku, bukan malah hanyut bersama alur modernisasi tersebut. === Akhir Kata Demikianlah, artikel mengenai Kumpulan Pepatah Minang Tentang Agama, Nasehat Kehidupan, Memilih Pemimpin, Musyawarah, untuk Wanita & Perempuan beserta Artinya. Semoga bisa bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan kita semua. Terima kasih. Ref
Simakcontoh pepatah Minang tentang perasaan lengkap dengan arti dan maknanya dalam artikel ini!
Adat Minangkabau kaya akan falsafah hidup yang mengajarkan kita bagaimana menjalani hidup dengan arif dan bijaksana. Banyak nila-nilai hidup dalam ajaran adat Minangkabau yang mengajarkan kita tentang moral, akhlak yang kini banyak tidak dipedulikan terutama generasi muda. Seperti 10 falsafah yang tertuang dalam Pituah atau Pepatah Minang berikut ini Hiduik Baraka, Baukua jo Bajangko Hidup Berakal, Berukur dan Berjangka Alun rabah lah ka ujuang Belum rebah sudah keujung Alun pai lah babaliak Belum pergi sudah kembali Alun di bali lah bajua Belum dibeli sudah dijual Alun dimakan lah taraso Belum dimakan sudah terasa Pepatah minang di atas menjelaskan bagaimana hidup kita harus berakal, terukur dan berjangka. Singkatnya hidup harus mempunyai visi, berpikir jauh ke masa depan. Seperti, alun dimakan alah taraso, belum dimakan sudah terasa, makanannya belum dimakan tapi sudah terbayang bagaiman rasanya. Begitulah hidup seharusnya mempunyai visi dan tau kemana arah dan tujuan. Semua terencana dan direncanakan dengan baik. IKLAN Baca Juga Hubungan Kekerabatan Dalam Keluarga Minangkabau Baso Basi Banyak bahaya yang ditimbulkan oleh lidah, seperti kasus yang terbaru yaitu penistaan agama oleh Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama. Hal tersebut tidak perlu terjadi jika saja beliau bisa menahan lidahnya. Sebuah Pepatah Minang berbunyi Nana kuriak iyolah kundi Yang burik ialah kundi Nan merah iyolah sago Yang merah ialah sega Nan baiak iyolah budi Yang baik ialah budi Nan indah iyolah baso Yang indah ialah basa basi Menjaga lidah dan bahasa perkataan sangat penting. Banyak perselisihan terjadi hanya karena lidah tidak bisa menjaga perkataan dengan baik. Lamak dek awak, katuju dek urang Tenggang Rasa Lamak dek awak, katuju dek urang merupakan salah satu ungkapan dalam petuah minangkabau yang mengajarkan kita tentang tenggang rasa. Lamak dek awak berarti bagi kita enak, dan katuju dek urang berarti bisa diterima oleh orang lain. Singkatnya sama-sama enak, baik bagi kita maupun bagi orang lain. Baca Juga 4 Jenis Adat Minangkabau Yang Perlu Kamu Tau Setia Kawan Salah satu nilai yang perlu ditanamkan dalam diri orang minang terutama bagi mereka yang berada di perantauan adalah kesetiakawanan atau sikap loyal. Hal ini tergambar dalam falsafah Tatungkuik samo makan tanah, tatilantang samo minum aia. Adil Maukua samo panjang, mambilai samo laweh Dalam hidup, falsafah minang juga mengajarkan untuk berbuat adil. Seperti tergambar dalam pepatah di atas. Keadilan tersebut berlaku bagi siapapun, tak pandang bulu. Apakah ia keluarga atau saudara sendiri. Baca Juga Tidur di Rumah Adat Minang? Yuk Datang Kawasan Saribu Rumah Gadang Semua Hal Mempunyai Manfaat Ajaran minangkabau juga mengajarkan kepada kita bahwa segala sesuatu di dunia ini ada manfaatnya. Dalam sebuah pepatah tua digambarkan sebagai berikut Nan buto pahambuih saluang Nan pakak palapeh badia Yang Nan patah pangajuik ayam Yang Nan lumpuah paunyi rumah Yang Nan binguang kadisuruah-suruah Hati-Hati dan Waspada Dalam hidup kita juga dituntut untuk selalu hati-hati dan waspada. Apakah itu terhadap bahaya dari alam ataupun ancaman dari lawan. Selain itu kita juga perlu waspada terhadap akibat dari tindakan-tindakan kita. Jadi sebelum sebuah keputusan diambil perlu dipertimbangkan akibatnya. Dalam pepatah minang dipesankan sebagai berikut Maminteh sabalun anyuik Malantai sabalun lapuak Ingek-ingek sabalun kanai Baca Juga Inilah 7 Wanita Hebat Dari Ranah Minang Kolaborasi Banyak orang yang tidak bisa maju karena takut bersaing dan merasa tersaingi atau istilah minangnya takuik taimpik’. Padahal di zaman sekarang yang diperlukan adalah kolaborasi, apalagi dalam membangun nagari. Tidak semua hal bisa kita lakukan sendiri, itulah sebabnya kita membutuhkan teman dan orang lain untuk berkolaborasi. Kolaborasi ini tergambar dalam pepatah minang “Ka mudiak sa antak galah, ka hilia sarangkuah dayuang. Sasuai lahie jo bathin, sasuai muluik jo hati” Arif dan Bijaksana Sikap arif dan bijaksana, mempunyai pandangan yang luas serta bisa hati-hati dalam setiap tindakan sangat diperlukan. Orang yang arif pandai mengukur kapasitas dirinya sehingga ia tidak sembarangan dalam mengeluarkan pendapat atau pernyataan. Dalam pepatah minang digambarkan Ingek di rantiang ka mancucuak, Tahu didahan ka maimpok Rajin Dalam falsafah minang juga diajarkan bahwa kita harus rajin bahkan cenderung proaktif. Dalam setiap waktu yang digunakan sebisa mungkin tidak ada yang terbuang, seperti dalam pepatah “Duduak Marauik Ranjau Tagak Maninjau Jarak”
sinopsisnovel tenggelamnya kapal van der wijck melukiskan suatu kisah cinta murni antara seorang anak muda zainuddin dan hayati yang dilandasi keikhlasan dan kesucian jiwa yang patut dijadikan tamsil ibarat, karya yang akan membuatkan pembaca turut tenggelam dalam emosi dan makna seperti tenggelamnya kapal van der
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Menurut sejarahnya, orang-orang asal suku Minangkabau dikenal sebagai pemikir dan ahli sastra yang terkenal. Sebut saja Sutan Takdir Alisjabana, Hamka, Abdul Muis, Marah Rusli dan Chairil Anwar yang karyanya masih sering kita dengar hingga saat ini. Karya-karya mereka menjadi bagian dari sejarah sastra Indonesia yang dominan di masa penjajahan hingga masa awal kemerdekaan. Budaya masyarakat Minang yang egaliter membuat mereka berani mengemukakan pemikiran dan pendapatnya. Pemikiran-pemikiran mereka sebenarnya tidak hanya terbatas pada sastra saja, namun juga pada ungkapan dan pepatah yang mereka pakai sehari-hari. Ungkapan dan pepatah itu mencerminkan kehidupan dari masyarakat Minangkabau itu bulan Oktober 2019 silam, saya pernah berbincang dengan teman kuliah yang merupakan seorang perantau asal Padang Panjang, Sumatera Barat. Ia mengatakan, orang Minang selalu mengeluarkan kata-kata yang menganalogikan sesuatu atau mengibaratkan sesuatu. Biasanya yang dijadikan inspirasinya adalah alam sekitar tempat mereka tinggal. Bentang alam seperti persawahan dan pematang dijadikan sebuah analogi dalam sebuah ungkapan berikut misalnya, samo data sapematang jo sawah yang artinya “pematang tingginya sudah sama dengan sawah.” Ungkapan tersebut bermakna bahwa orang yang lebih muda sudah bersikap kurang sopan kepada orang yang lebih tua. Makna tersebut menyiratkan kehidupan orang Minang yang mengharuskan para pemuda taat dan menghormati para tetua. Relasi dengan alam tercurahkan dalam ungkapan dan pepatah. Sumber Cara berpikir orang Minang memang selalu menyertakan alam sekitar yang ia lihat sebagai inspirasi untuk memahami kehidupan. Pemikiran mereka tentang sesuatu akan sesuai dengan alam sekitar tempat mereka hidup. Hal itu tercermin dalam ungkapan satu ini, alam takambang jadi guru yang artinya “alam terbentang untuk dijadikan guru.” Maknanya ialah bahwa alam sekitar harus kita jadikan pembelajaran kehidupan. Ilmu tidak harus didapatkan dari jalur formal saja, tetapi dengan memahami alam sekitar juga dapat memberikan kita ilmu yang dalam kehidupan masyarakat Minangkabau diwariskan secara turun temurun lewat media obrolan dari mulut ke mulut, generasi ke generasi. Nilai-nilai yang terkandung dalam ungkapan itu menjadi pegangan bagi orang Minang dimana pun ia berada. Salah satu contohnya adalah ungkapan atau pepatah yang menjadi dasar budaya merantaunya orang bujang dahulu, di kampuang baguno balun yang artinya “laki-laki merantaulah dulu agar di kampung menjadi lebih berguna.” Kalimat tersebut bermakna bahwa seorang pemuda laki-laki alangkah baiknya atau malah diharuskan untuk pergi dari kampung halamannya, merantau ke daerah lain, mencari ilmu setinggi-tingginya dan jika sudah cukup ilmunya kembalilah ke kampung halaman dan aplikasikan ilmu yang didapat untuk membangun kampung halamannya menjadi jauh lebih baik. Pepatah tersebut biasanya diberikan oleh ayah/mamak kepada anak/kemenakannya yang sudah cukup umur dan dianggap dewasa. Bahkan untuk kehidupan di luar kampung halaman pun, orang Minang masih dibekali dengan sebuah ungkapan atau pepatah. Dimana bumi dipijak disinan langik dijunjuang yang artinya “dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.” Maknanya ialah orang Minang harus bisa beradaptasi dengan adat istiadat setempat di wilayah yang yang mereka datangi dalam perantauan. Pepatah tersebut bisa dibilang sudah populer dan menjadi pegangan bagi perantau asal Minangkabau untuk meraih kesuksesan di wilayah masih banyak lagi ungkapan dan pepatah dari masyarakat Minangkabau yang mengandung pesan kehidupan. Jika ditelusuri, sebenarnya pepatah seperti, esa hilang dua terbilang, yang sering kita dengar ternyata berasal dari pepatah orang-orang Minang. Oleh karena itu, ungkapan dan pepatah dari masyarakat Minangkabau dapat juga kita jadikan sebuah pelajaran hidup dan pegangan sepatutnya kita saling menghargai kebudayaan masyarakat lain dan akan lebih baik jika mengenal dan mempelajarinya pula agar kita dapat mengetahui makna dibalik cara hidup juga Na Niarsik, Hidangan Ikan Kering dari Tanah Batak Lihat Sosbud Selengkapnya Pacaragar mereka buka mata. Wuisss, mantap nih, sakti banget dong, belum bersinar sudah gelap lagi. Kebudayaan minang masyarakat minang adalah masyarakat yang sudah terbiasa hidup bermasyarakat. 3 kata kata nyindir untuk orang yang menghina dan menyakiti kita. Dalam tradisi minangkabau, pribahasa bisa diterjemahkan dengan pepatah dan petitih.
Merantau memang sudah menjadi bagian dari kehidupan orang minang sejak dulu. Para pemudanya dianjurkan pergi merantau karena belum memiliki peran penting di tengah keluarga. Selain itu, juga karena adanya tuntutan pada generasi muda untuk menambah pendidikan sambil mencari pengalaman hidup itulah, orang minang memiliki banyak pepatah-petitih yang dijadikan nasihat untuk kaum mudanya yang hendak berangkat ke negeri seberang. Siapa pun kamu, yang saat ini tengah menyandang predikat sebagai anak rantau, tujuh pepatah minang ini layak kamu resapi dan kamu gugu sebagai pelajaran dalam menjalani hidup di negeri orang. Simak yuk!1. Lauik sati, rantau batuah Laut sakti, rantau bertuah ini bermaksud mengingatkanmu bahwa laut yang akan kamu seberangi dan daerah rantau yang akan kamu tuju pastilah berbeda dengan daerah asal di mana kamu lahir dan besar. Ada aturan yang mesti kamu taati, ada pantangan yang tak boleh dilanggar dan ada keistimewaan yang mesti kamu hormati di daerah itulah, wajib bagimu untuk membekali diri dengan pengetahuan yang luas mengenai aturan hukum, aspek sosial dan bahkan adat istiadat yang berlaku di daerah itu. Mustahil kamu bisa menaklukkan perantauan jika kamu tidak membekali diri sejak awal. Menaklukkan bukan berarti mengalahkan, tapi bagaimana kelak kamu bisa berbaur secara baik dengan masyarakat Datang nampak muko, pai nampak pungguang Datang tampak muka, pergi tampak punggung itu adalah tamu di daerah rantaunya, dan sebagaimana seharusnya seorang tamu yang mesti sadar etika saat memasuki tempat orang, perantaupun harus tahu etika sebagai pendatang di negeri tokoh masyarakat setempat, perkenalkan dirimu, sampaikan maksud dan tujuanmu dan bersosialisasilah dengan tetangga barumu. Percayalah, lingkungan sosial di dunia nyata yang menerimamu dengan baik jauh lebih bermanfaat daripada ribuan follower-mu di dunia maya. Baca Juga 7 Keunikan Adat Minang yang Jarang Diketahui Orang, Bikin Kagum! 3. Bajalan paliharo kaki, mangecek paliharo lidah Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah ini merupakan ajaran untuk selalu bersikap hati-hati. Memelihara diri dari perbuatan sia-sia dan memelihara ucapan agar tidak ada orang lain yang tersakiti. Awali setiap tindakan dan perkataan dengan pertimbangan matang, dan setelah itu, bertanggung jawablah atas segala konsekuensi dari dalam pepatah ini sudah seharusnya menjadi pegangan manusia di mana pun ia hidup, bukan hanya di perantauan. Namun bagi kamu yang sedang hidup sebagai perantau, pertimbangan sebelum bertindak dan berucap mesti lebih Nan tuo dihormati, nan ketek disayangi, samo gadang baok bakawan Yang tua dihormati, yang kecil disayangi, sama besar atau seusia jadikan teman Inti dari pepatah ini adalah bersikap supel. Jika kamu seorang perantauan, wajib bagimu untuk bisa menempatkan diri dengan baik di lingkungan yang bukan hanya soal mencari materi berlimpah atau melanjutkan pendidikan demi selembar ijazah. Rugi jika kamu merantau hanya untuk dua hal itu. Jauh di atas itu semua, hidup di perantauan bisa memberimu keluarga baru, sahabat-sahabat baru serta pengalaman-pengalaman baru. Tapi itu semua tidak akan kamu dapatkan jika kamu tidak pintar dalam orang tua di sekitarmu, sayangi yang lebih kecil darimu dan hargai orang-orang seusiamu agar mereka bersedia menjadi teman Duduak marauik ranjau, tagak maninjau jarak Duduk meraut ranjau, berdiri meninjau jarak hukumnya bagi anak rantau bersikap malas. Kamu tidak sedang di rumah, tempat di mana selalu ada keluarga yang bersedia menyokong hidupmu bagaimanapun keadaanmu. Di perantauan kamu sendiri, kamu harus gigih berjuang demi kelangsungan hidup dan tercapainya membuang-buang waktumu seperti dinasehatkan dalam pepatah ini; duduk meraut ranjau, berdiri meninjau jarak. Maksudnya, tidak ada waktu yang boleh terbuang tanpa makna baik saat kamu sedang duduk maupun sedang kamu tidak sedang bekerja, kamu bisa menggunakan waktumu untuk belajar. Bahkan, hanya dengan mengamati dinamika sosial dan fenomena kehidupan di sekitar, tetap akan ada pelajaran yang bisa kamu petik. Pelajaran yang bisa membuatmu makin “berisi” dengan berbagai kebijaksanaan hidup. Agar hidupmu selama di perantauan tidak Indak kayu janjang dikapiang Tidak ada kayu tangga dibelah anak rantau kamu harus bisa bersikap cerdik, alias banyak akal. Jangan langsung berputus asa saat suatu masalah menghampiri hidupmu. Tuhan tidak memberikan ujian hidup tanpa solusi. Tinggal bagaimana kamu bisa menempa dirimu sebagai seorang problem solver untuk hidupmu juga dalam usaha mencari rezeki. Ada banyak usaha yang bisa kamu geluti, ada banyak jalan yang bisa kamu tempuh. Berpandai-pandailah dalam memanfaatkan setiap peluang dan gunakan semua modal dan kemampuanmu dalam mewujudkan cita-cita yang kamu impikan. Seperti pepatah di atas, jika tidak ada kayu, tanggapun bisa kamu belah asalkan perjalananmu tidak Satinggi-tinggi tabangnyo bangau, pulangnyo ka kubangan juo Setinggi-tinggi terbangnya bangau, pulangnya ke kubangan juga adalah tentang meninggalkan sejenak kampung halaman untuk memperjuangkan harapan akan hidup yang lebih baik dan mencari pengalaman yang lebih banyak. Meninggalkan keluarga yang akan selalu menyertaimu dengan doa. Karena itulah, seindah apapun negeri orang yang kamu tinggali sekarang, jangan lupa untuk pulang. Kepulanganmu akan menjadi semacam kompensasi atas rindu orangtua dan keluarga yang sudah lama kepulangan karena kehadiran tidak bisa digantikan sepenuhnya oleh video call. Manfaatkan waktumu di rantau sebaik-baiknya, jadilah “seseorang”, pelajari banyak keahlian, luaskan wawasan dan mapankan dirimu secara financial. Agar kelak, kepulanganmu akan menjadi momen yang membahagiakan untuk keluarga tujuh di antara begitu banyaknya pepatah minang yang bisa kamu jadikan bekal dalam berfikir, bersikap dan bertindak selama hidup di perantauan. Semoga memberikan manfaat dan kamu bisa menjadi anak rantau yang sukses! Baca Juga 7 Peribahasa Sunda yang Mempunyai Arti sebagai Sindiran IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
SebuahPepatah Minang berbunyi: Nana kuriak iyolah kundi (Yang burik ialah kundi) Nan merah iyolah sago (Yang merah ialah sega) Nan baiak iyolah budi (Yang baik ialah budi) Nan indah iyolah baso (Yang indah ialah basa basi) Menjaga lidah dan bahasa (perkataan) sangat penting.
Ilustrasi contoh pepatah Minang dan artinya untuk kehidupan, sumber foto timwildsmith?Minangkabau merupakan salah satu suku yang ada di Sumatera Barat. Adat dan budaya yang berasal dari Minang yang sudah diakui oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia salah satunya adalah dalam hal makanan. Selain itu, masyarakat Minang sejak dahulu kala sudah terkenal dengan koleksi pepatah Minang yang membahas mengenai kehidupan dan memiliki makna yang dalam. Dalam ajaran masyarakat Minang setiap pepatah yang terucap selalu mengajak kita untuk senantiasa menjalani hidup dengan baik, menjadi menusia bermanfaat, dan selalu berusaha untuk terus mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pengertian PepatahDikutip dari buku Bahasa Indonesia Kelas XII, Yustinah dan Ahmad Iskak 2008 60 pepatah adalah salah satu bagian dari peribahasa. Peribahasa sendiri timbul dari pengalaman-pengalaman masyarakat pemakai bahasa. Pengalaman-pengalaman yang menarik dan mengesankan diungkapkan dalam kata-kata khusus dan dirangkaikan ke dalam kalimat-kalimat yang khas yang diharapkan memberi makna khusus. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peribahasa dapat didefinisikan sebagai ungkapan atau kalimat ringkas, padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau aturan tingkah Pepatah Minang dan ArtinyaIlustrasi contoh pepatah Minang dan artinya untuk kehidupan, sumber foto dvgraphy?Berikut adalah contoh pepatang Minang dan artinya untuk kehidupan sehari-hari“Adat biaso kito pakai, limbago nan samo dituang, nan elok samo dipakai nan buruak samo dibuang.”Artinya Peribahasa di atas menjelaskan kepada kita untuk senantiasa memelihara sikap perilaku yang baik kepada diri sendiri, maupun sesama. Dan juga, mengupayakan untuk membuang kebiasaan-kebiasaan yang buruk.“Anak-anak kato manggaduah, sabab manuruik sakandak hati, kabuki tarang hujanlah taduah, nan hilang patuik dicari.”Artinya Hidup memang takkan luput dari masalah, dia selalu datang silih berganti. Meskipun begitu, kesedihan tidak boleh berlarut-larut yang akhirnya menghalang kebahagiaan yang akan datang. Ayo bangkit, jemput kesejahteraan hidupmu.“Nan buto pahambuih saluang, Nan pakak palapeh badia, Nan patah pangajuik ayam, Nan lumpuah paunyi rumah Yang, Nan binguang kadisuruah-suruah.”Artinya Pepatah di atas menjelaskan bahwa tidak ada ciptaan satupun ciptaan Allah yang sia-sia, semua punya manfaat dan tujuan. Meskipun kita memiliki kecacatan fisik, namun Allah menganugerahi kemampuan lain.“Ingek di rantiang ka mancucuak, Tahu didahan ka maimpok.”Artinya Jadilah orang yang memiliki sifat Arif dan bijaksana, terutama dalam tindakan dan bertutur kata. Kita harus mampu mengukur kapasitas diri dan menempatkan diri pada posisi yang sepatutnya.“Duduak Marauik Ranjau Tagak Maninjau Jarak.”Artinya Pepatah Minang Tentang Kehidupan di atas menjelaskan bahwa jadilah orang yang rajin dalam banyak hal, mampu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya tanpa rela membuangnya. Selain itu, lakukan segala kewajiban dengan contoh pepatah Minang dan artinya untuk kehidupan. Pepatah tersebut dapat digunakan dalam mengirimkan kepada teman atau sahabat di media sosial.WWN

Surautidak hanya dianggap sebagai sebuah lembaga keagamaan, tetapi memiliki fungsi sebagai tranformasi nilai-nilai budaya dan agama dalam masyarakat Minangkabau. Wujud fungsi surau tersebut terlihat dari kurikulum yang diajarkannya. Di Surau tidak hanya mengaji-mengaji saja, tetapi juga memiliki kurikulum bersilat, berpidato adat, berceramah

Minangkabau terkenal karena kekentalan adat dan budayanya yang masih melekat dalam kehidupan masyarakat. Termasuk pula petuah atau pepatah orang Minang yang sarat akan makna ini bisa menjadi sarana untuk mengingatkan diri sendiri untuk berprilaku baik terutama ketika berada di lingkungan kumpulan pepatah Minang yang bisa memberi banyak inspirasi Alat baulah jo bapatuik makanan banang siku-siku, kato nan bana tak baturuik ingiran bathin nan seseorang yang tidak mau dibawa ke jalan yang benar menandakan bahwa mentalnya sudah nasihat atau teguran dari orang merupakan suatu keberuntungan. Sebab dengan itu, kita bisa tahu kesalahan yang diperbuat dan bisa memperbaiki diri menjadi lebih ini menggambarkan jika seseorang yang tak mau diberi nasihat dan tak mau memperbaiki diri, maka ia tak lebih dari orang yang sudah rusak mentalnya. Karena hanya orang yang tidak sadar saja yang tidak mengerti maksud perkataan Alah bauriah bak sipasin, kok bakiek alah bajajak, habih tahun baganti musim sandi Adat jangan meskipun tahun berganti dan musim berubah, tetapi pegangan hidup janganlah boleh berlalu, musim boleh berganti, zaman boleh bergulir, tapi prinsip dan pegangan hidup jangan sampai ikut berubah. Dalam masa mana pun, manusia harus tetap berpegang teguh pada prinsip dan aturan hidup itu tak boleh tergerus zaman. Jika hal tersebut hilang dan lepas, maka rusak pula kepribadian dan tujuan hidup Bungkuak saruweh tak takadang sangik hiduang tagang seseorang yang tidak mau menerima nasehat dan pendapat orang lain, meskipun orang tersebut berada di pihak yang benar sesuatu yang salah jika memiliki pendapat atau argumen sendiri terhadap suatu hal. Namun, jika tak mau menghargai pendapat orang lain, apalagi sampai tak mau menerima nasihat orang sekalipun itu adalah kebenaran, maka hal ini sudah kebaikannya sendiri, manusia hendaknya mau menerima kebenaran yang dikatakan orang lain, walaupun itu bertentangan dengan egonya. Sebab yang baik memang tak selamanya indah dan menyenangkan dalam pikiran seseorang. Baca Juga 7 Kosakata yang Identik dengan Pariaman, Kota Tabuik di Ranah Minang 4. Baban sakoyan dapek dipikua, budi saketek taraso darek beban yang berat dapat dipikul, tetapi budi sedikit terasa dari pepatah ini adalah seberat apa pun suatu benda, benda tersebut masih bisa dipikul. Sementara orang yang tak berilmu tak pula berbudi akan terasa lebih berat dan akan sangat ini mengajarkan agar hendaknya setiap orang harus berilmu agar segala permasalahan bisa diselesaikan dengan Anjalai tumbuah dimunggu, sugi sugi dirumpun padi. supayo pandai rajin baguru, supayo tinggi naikan pengetahuan hanya didapat dengan berguru, kemuliaan hanya didapat dengan budi yang sedikit kita dapati di zaman sekarang, banyak orang berilmu, namun memiliki perangai yang buruk. Ini menjadi bukti betapa pentingnya menanamkan pendidikan karakter pada ini menekankan bahwa ilmu pengetahuan bisa diraih dengan bersekolah atau berguru pada siapa saja. Sementara kemuliaan hidup dan kehormatan hanya bisa diraih lewat budi pekerti atau perilaku Anjalai pamago koto, tumbuah sarumpun jo ligundi, kalau pandai bakato kato, umpamo santan jo seseorang yang pandai menyampaikan sesuatu dengan perkataan yang baik, akan enak didengar dan menarik bagi orang yang sesuatu pada orang memang menjadi hal yang menyenangkan. Namun tentu menyampaikannya dengan cara baik-baik akan lebih menyenangkan dan terasa sini kita harus ingat betapa pentingnya menjaga lidah. Perkataan kita akan mudah diterima orang apabila cara menyampaikannya juga baik dan terasa nyaman di Adat biaso kito pakai, limbago nan samo dituang, nan elok samo dipakai nan buruak samo kebiasaan yang baik haruslah dipakai, dan kebiasaan yang buruk harus barang tentu suatu kebiasaan baik harus dipertahankan. Sementara kebiasaan buruk harus dibuang jauh-jauh. Tak ada keuntungan jika terus melakukan kebiasaan buruk. Hanya akan merugikan diri sendiri dan orang baiknya kita diharuskan berhati-hati dalam bersikap. Sebab, seseorang menilai kita dari sikap dan perangai. Semoga dengan ini, bisa memberi banyak motivasi pada siapa saja untuk tetap memperbaiki diri, ya! Baca Juga 5 Kosakata Homonim dalam Bahasa Minang, Kata Sama tapi Makna Beda nih! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
40Kata-kata bijak pepatah China tentang kehidupan penuh makna. Kutipan makna mendalam tentang cinta dan kehidupan Di mana ada cinta tidak ada kegelapan - Pepatah Burundi Ketika cinta itu sendiri datang untuk menciummu jangan menahan diri - Rumi Dengan sentuhan cinta semua orang menjadi penyair - Plato Inti dari romansa adalah ketidakpastian Ilustrasi pepatah Minang. Foto UnsplashDi antara sekian banyak daerah di Indonesia, Minangkabau, Sumatra Barat, termasuk salah satu yang melahirkan banyak pepatah. Pepatah Minang memiliki tema beragam, tapi kebanyakan tentang petuah-petuah untuk menjalani KBBI, pepatah adalah peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua. Lebih lanjut, mengutip buku Cakap Peribahasa, Puisi Baru, dan Pantun tulisan Puput Alviani, pepatah adalah peribahasa yang ringkas dan bijak. Pepatah diucapkan untuk mematahkan atau mematikan ucapan orang budaya Minangkabau, pepatah Minang tidak hanya berperan untuk menasihati orang lain, tetapi juga menjadi warisan budaya yang mencerminkan adat dan kebiasaan masyarakat Pepatah MinangIlustrasi pepatah minang. Foto UnsplashBagi yang sedang membutuhkan kata-kata motivasi, berikut kumpulan pepatah Minang yang dikutip dari buku Peribahasa Nusantara terbitan Kemendikbud dan sumber lainnya sebagai Dima bumi dipijak, di sinan langik dijunjuangArtinya “Di mana bumi dipijak, di situ langit seseorang harus bisa mengikuti, menghormati, atau menghargai adat istiadat di tempat tinggalnya. Ini dicerminkan melalui sikap hormat saat mengunjungi tempat di daerah Saari sahalai banang, lamo-lamo manjadi salai kainArtinya Sehari sehelai benang, lama kelamaan jadi sehelai seseorang harus bersabar untuk mendapatkan keberhasilan. Jika melakukannya sedikit demi sedikit, suatu saat hasilnya akan Alam takambang jadi guruArtinya Alam terkembang dijadikan guruMaksudnya, semua ciptaan Tuhan, termasuk alam, menyajikan banyak pelajaran yang dapat menjadi guru dalam menjalani kehidupan. Karena itu, alam harus dijaga agar selalu terawat dan tidak Adat biaso kito pakai, limbago nan samo dituang, nan elok samo dipakai nan buruak samo dibuangIlustrasi menulis pepatah Minang. Foto UnsplashArtinya Kebiasaan yang baik harus dipakai, dan kebiasaan yang buruk harus agar dapat menjalani kehidupan yang tentram, seseorang harus membiasakan diri berbuat baik. Buanglah kebiasaan-kebiasaan buruk yang akan merugikan diri sendiri dan orang Bungkuak saruweh tak takadang sangik hiduang tagang kaluanMaknanya, orang yang keras kepala dan tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Meskipun dirinya adalah pihak yang salah dan apa yang dinasihati kepadanya adalah hal yang Alu tataruang patah tigo, samuik tapijak indak matiMaknanya, jadilah orang yang bersikap tegas dan bijaksana, serta mampu menyelesaikan masalah dengan cara Anjalai tumbuah dimunggu, sugi sugi dirumun padi. Supayo pandai rajin baguru, supayo tinggi naikan budiMaknanya, pengetahuan hanya bisa didapat dengan berguru, sedangkan kemuliaan diperoleh dengan budi yang tinggi. Pepatah Minang ini bisa ditujukan kepada orang yang berilmu tinggi tapi tidak memiliki budi pekerti yang baik.
Abstrak Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah merupakan falsafah masyarakat Minangkabau. Sebagai komunitas budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan agama, tidak berlebihan jika masyarakat Minangkabau dikatakan masyarakat yang religius.Religiusitas masyarakat Minangkabau tercermin dalam petatah, petitih, mamangan, petuah, yang dipakai dalam bebagai rangkaian kegiatan ke-adatan.
1. Anak nalayan mambaok cangkua, mananam ubi ditanah darek. Baban sakoyan dapek dipikua, budi saketek taraso yang berat dapat dipikul, tetapi budi sedikit terasa Anak ikan dimakan ikan, gadang ditabek anak tenggiri. Ameh bukan perakpun bukan, budi saketek rang yang erat sesama manusia bukan karena emas dan perak, tetapi lebih diikat budi yang Anjalai tumbuah dimunggu, sugi sugi dirumpun padi. Supayo pandai rajin baguru, supayo tinggi naikan hanya didapat dengan berguru, kemulian hanya didapat dengan budi yang Alu tataruang patah tigo, samuik tapijak indak seseorang yang tegas bertindak atas kebenaran dengan penuh bijaksana5. Tarandam randam indak basah, tarapuang apuang indak persoalan yang tidak didudukan dan pelaksanaannya Anyuik labu dek manyauak, hilang kabau dek mengutamakan suatu urusan yang kurang penting hingga yang lebih penting tertinggal Anguak anggak geleng amuah, unjuak nan tidak seseorang yang tidak suka berterus terang dan tidak suka ketegasan dalam Alua samo dituruik, limbago samo yang mentaati perbuatan bersama dan dipatuhi Alat baaluah jo bapatuik makanan banang siku-siku, kato nan bana tak baturuik ingiran bathin nan yang tidak mau dibawa kejalan yang benar menandakan mentalnya telah Alang tukang binaso kayu, alang cadiak binaso Adat, alang arih binaso baaluah jo bapatuik makanan banang siku-siku, kato nan bana tak baturuik ingiran bathin nan yang tidak mau dibawa kejalan yang benar menandakan mentalnya telah Alah bauriah bak sipasin, kok bakiek alah bajajak, habih tahun baganti musim sandi Adat jangan tahun silih berganti musim selalu beredar, tetapi pegangan hidup jangan Adat biaso kito pakai, limbago nan samo dituang, nan elok samo dipakai nan buruak samo baik sama dipakai, yang buruk sama Anak-anak kato manggaduah, sabab manuruik sakandak hati, kabuik tarang hujanlah taduah, nan hilang patuik suasana telah baik, keadaan telah pulih, sudah waktunya menyempurnakan Anggang nan datang dari lauik, tabang sarato jo mangkuto, dek baik budi nan manyam buik, pumpun kuku patah yang disambut dengan budi yang baik dan tingkah laku yang sopan, musuh sekalipun tidak akan menjadi Anjalai pamaga koto, tumbuah sarumpun jo ligundi, kalau pandai bakato kato, umpamo santan jo yang pandai menyampaikan sesuatu dengan perkataan yang baik, akan enak didengar dan menarik orang yang Atah taserak dinan kalam, intan tasisiah dalam lunau, inyo tabang uleklah tingga, nak umpamo langgau yang menceraikan istrinya yang sedang hamil, adalah perbuatan tidak Aia diminum raso duri, nasi dimakan raso yang sedang menanggung penderitaan Adaik rang mudo manangguang rindu, adaik tuo manahan lumrah seorang pemuda mempunyai suatu idaman, dan lumrah seorang yang telah tua menahan banyak karena Alah limau dek mindalu, hilang pusako dek asli suatu bangsa dikalahkan oleh kebudayaan Adat dipakai baru, jikok kain dipakai Minang Kabau kalau selalu diamalkan dia merupakan ajaran yang bisa berguna sepanjang Basuluah mato hari, bagalanggang mato rang persoalan yang sudah diketahui oleh umum didalam suatu Baribu nan tidak lipuah, jajak nan indak ajaran yang tetap berkesan, yang diterima turun Bariak tando tak dalam, bakucak tando tak yang mengaku dirinya pandai, tetapi yang kejadiannya Bajalan paliharolah kaki, bakato paliharolah dalam berjalan begitu juga dalam melihat, sehingga tidak menyakiti orang Barek samo dipikua, ringan samo pekerjaan yang dikerjakan secara Baguru kapadang data, dapek ruso baling kaki, baguru kapalang aja, nan bak bungo kambang tak pengetahuan yang tanggung dipelajari tidak lengkap dan cukup, kurang bisa Bakato bak balalai gajah, babicaro bak katiak pembicaraan yang tidak jelas ujung Bapikia kapalang aka, ba ulemu kapalang yang mengerjakan sesuatu tanpa berpengetahuan tentang apa yang Bak kayu lungga panggabek, bak batang dikabek masyarakat yang berpecah belah, dan sulit untuk disusun dan Batolan mangko bajalan, mufakat mangko masyarakat jangan mengasingkan diri, dan bertindak tanpa Bak kancah laweh arang, bapaham tabuang yang besar bicaranya, dan tidak bisa merahasiakan yang patut Bak balam talampau jinak, gilo ma-angguak-anguak tabuang aia, gilo mancotok yang sifatnya terlalu cepat mempercayai orang lain, tanpa mengetahui sifat orang lain Bakarih sikati muno, patah lai basimpai alun ratak sabuah jadi tuah, jikok dibukakpusako lamo, dibangkik tareh nan tarandam lah banyak ragi nan banyaknya yang mempengaruhi kebudayaan kita yang datang dari luar, kemurnian kebudayaan Adat istiadat mulai kabur dari Batang aua paantak tungku, pangkanyo sarang sisan, ligundi disawah ladang sariak indak babungolai. Mauleh jokok mambuku, mambuhua kalau manggasan, kalau budi kelihatan dek urang, hiduik nan indak baguno dalam masyarakat yang telah kehilangan kepercayaan, karena tindakannya yang kurang teliti dalam suatu hal. Sehingga kehilangan kepercayaan terhadap Basasok bajarami, bapandam pakuburan, soko pusako kalau tadalami, mambayang cahayo ajaran adat dapat didalami dan difahami, serta diamalkan oleh masyarakat, maka masyarakat itu akan menjadi tinggi Basasok bajarami, bapandam syarat mutlak bagi satu nagari di Minang Kabau37. Bapuntuang suluah sia, baka upeh racun sayak batabuang, paluak pangku Adat nan kaka, kalanggik tuah ajaran Adat Minang Kabau benar-benar dapat diamalkan oleh anggota masyarakat, maka masyarakat itu akan menjadi masyarakat yang tinggi peradabannya dan kuat Bajalan batolan, bakato baiyo, baiak runding jo mufakat. Turuik panggaja urang tuo, supayo badan nak dan turuti nasehat Ibu Bapak dan orang yang lebih tua umurnya dari kamu, Insya ALLAH hidupmu akan Barakyat dulu mangko barajo, jikok panghulu bakamanakan. Kalau duduak jo nan tuo pandai nan usah duduk bersama orang tua, baiak orang tua umurnya dari kita, janganlah membanggakan kepandaian kita Bakato bapikiri dulu, ingek-ingek sabalun kanai, samantang kito urang nan tahu, ulemu padi nan yang pandai dalam hidup bergaul, dia selalu umpama padi berisi, makin berisi makin tunduk, bukan membanggakan Banyak diliek jauah bajalan, lamo hiduik banyak diraso. Kalau kito dalam parsidangan marah jo duko usah duduk rapat dalam suatu persidangan, tidak boleh berhati murung, dan tidak boleh bersifat Biopari kato ibarat, bijaksano taratik sopan, pacik pitaruah buhua arek, itu nan ijan yang baik jangan dilupakan, pegang erat-erat untuk Barieh balabiah limo puluah, nan warieh bajawek juo, kaganti camin gujalo tubuah, paukua baying-bayang Adat kalau didalami dia akan dapat menjadi ukuran kemajuan zaman dibidang moral Baitu barieh balabiahnyo, dari luhak maso dahulu, kok tidak disigi dipanyato, lipuah lah jajak nan Adat Minangkabau sebagai kebudayaan daerah kalau tidak dibina dan dikembangkan, maka hilanglah kebudayaan yang asli di Minang Kabau, karena di pengaruhi kebudayaan Buruak muko camin yang membuat kesalahan karena kebodohannya, tetapi yang disalahkannya orang lain atau Banggieh dimancik, rangkiang kepada satu orang tetapi semua orang yang Barajo Buo Sumpu Kuduih tigo jo rajo Pagaruyuang, Ibu jo bapak pangkanyo manjadi anak rang seorang anak, akan banyak tergantung kepada didikan kedua ibu Bak cando caciang kapanehan, umpamo lipeh yang tidak mempunyai sifat ketenangan, tetapi selalu keluh kesah dan terburu Bak lonjak labu dibanam, umpamo kacang diabuih yang mempunyai sifat angkuh dan sombong, sedang dia sendiri tidak tahu ukurannya Bak ayam manampak alang, umpamo kuciang dibaokkan yang sangat dalam ketakutan, sehingga kehidupannya kucar Bak caro tontoang diladang, umpamo pahek ditokok juo barunyo makan, urang-urang ditanggah sawah digoyang dulu baru yang tidak tahu kepada tugas dan kewajibannya sehingga selalu menunggu perintah dari atasan, tidak mempunyai inisiatif dalam Bak sibisu barasian, takana lai takatokan yang tidak sanggup menyebut dan mengemukakan kebenaran, karena mempunyai keragu-raguan dalam pengetahuan yang Bak baruak dipataruahkan, bak cando kakuang hidup berputus asa, selalu menunggu uluran tangan orang lain, tidak mau berusaha dan banyak duduk Bak manjamua ateh jarami, jariah abieh jaso tak yang dikerjakan tanpa perhitungan, sehingga menjadi rugi dan sia Bak balaki tukang ameh, mananti laki pai suatu yang sulit untuk dicapai, karena kurang tepatnya perhitungan dan harapan yang tak kunjung Baulemu kapalang aja, bakapandaian sabatang yang tidak lengkap pengetahuan dalam mengerjakan sesuatu, atau kurang Bunyi kecek marandang kacang, bunyi muluik mambaka yang besar bicara tetapi tidak ada memberi Baguno lidah tak batulang, kato gadang timbangan yang dikeluarkan secra angkuh dan sombong, tidak memikirkan orang lain akan Bak bunyi aguang tatunkuik, samangaik layua yang tidak bisa bicara karena banyak takut dan ragu dalam Bak itiak tanggah galanggang, cando kabau takajuik yang sangat tercegang dan takjub dengan sesuatu, sehingga tidak sadarkan diri sebagai seorang Bungkuak saruweh tak takadang, sangik hiduang tagang yang tidak mau menerima nasehat dan pendapat orang lain, walaupun dia dipihak yang tidak benar Bumi sampik alam tak sunyi, dio manjadi upeh orang yang disebut dalam diatas menyusah dan menjadi batu Bak umpamo gatah caia, bak cando pimpiang dilereng, iko elok etan seorang laki-laki atau perempuan yang tidak mempunyai pendirian dan ketetapan hati dalam segala Basikelah anggan kanai, basisuruak jikok kanai, tasindoroang nyato yang harus dihindarkan, seorang yang tidak mau bertanggung jawab atas segala Budi nan tidak katinjauan, paham nan tidak yang tidak mau kelihatan budi, dan selalu hati-hati dalam berbuat bertindak dalam Bak basanggai diabu dingin, bak batanak ditungku pekerjaan yang sia-sia dan kurang mempunyai Bak taratik rang sembahyang, masuak sarato tahu, kalua sarato yang mengerjakan sesuatu dengan penuh ketelitian dan menguasai segala Bak galagak gulai kincuang, bak honjak galanggang yang berlagak pandai dalam sesuatu, tetapi yang sebenarnya kosong Bak ayam lapeh malam, bak kambiang yang kehilangan pedoman hidup serta pegangan, berputus asa dalam Bak balam talampau jinak, gilo maangguak tabuang aia, gilo mancotok kili yang mudah dipuji sehingga kalau telah dipuji bisa terbuka segala Bagai kabau jalang kareh hiduang, parunnyuik pambulang tali, tak tantu dima yang keras kepala tak mau menerima nasehat orang lain, sedangkan dia sendiri tak memahami tentang Bak umpamo badak jantan, kuliek surieh jangek lah luko, namun lenggok baitu yang tidak tahu diri, sudah tua disangka muda, ingin kembali cara yang Bak ma eto kain saruang, bak etong kasiak persoalan yang tidak berujung berpangkal dan tidak ada keputusannya dalam Barundiang siang caliak-caliak, mangecek malam dengan penuh hati-hati dan jangan menyinggung orang Bak manungkuih tulang didaun taleh, bak manyuruakan durian perbuatan jahat walaupun bagaimana dia pandai menyembunyikannya, lambat laun akan diketahui orang lain Bilalang indak manjadi alang, picak-picak indak jadi kuro-kuro. Walau disapuah ameh lancuan, Kilek loyang kan tampak penipuan yang dilakukan dan ditutup dengan kebaikan, dia akan kelihatan juga Bak mandapek durian runtuah, bak mandapek kijang yang mendapat keuntungan dengan tiba-tiba, yang tidak dikira pada Bagai sipontong dapek cicin, bak mancik jatuah yang diperdapat sedang orang yang bersangkutan lupa dari mana asal mulanya,dan menjadikan dia lupa Bak kabau dicucuak hiduang umpamo langgau di ikua yang selalu menurut kemauaan orang lain, tanpa mengeluarkan pendapat Bak mamaga karambia condong, bak ayam baranak seseorang yang tidak dapat dimamfaatkan dan berfaedah bagi dirinya, tetapi menguntungkan kepada orang Bak mangantang anak ayam, umpamo basukek baluik masyarakat karena kurang keahlian sulit untuk disusun dan Bak mahambek aia hilia, bak manahan gunuang suatu pekerjaan berat yang harus dikerjakan bersama, dikerjakan sendirian, dan tidak mempunyai keahlian pula tentang Bak mancari jajak dalam aia, bak mancari pinjaik dalam sesuatu yang mustahil didapat, walaupun sesuatu itu Bak manatiang minyak panuah, bak mahelo rambuik dalam pekerjaan yang dikerjakan dengan hati-hati dan teliti, karena memikirkan Bak aia didaun kaladi, bak talua diujuang yang sulit menjaganya dalam pergaulan, kalau hilang atau jatuh hilang semua harapan, seperti kehilang budi dari Bak manggadangkan anak ula, umpamo mamaliharo anak yang didik dari kecil dengan ilmu pengetahuan, tetapi kelak setelah dia besar dibalas dengan perbuatan yang Bak aia jatuah ka kasiak, bak batu jatuah ka persoalan yang diajukan, tetapi dilupakan buat selamnya, yang seharusnya perlu lu ditekel dengan Bak bagantuang di aka lapuak, bak bapijak didahan yang mengantungkan nasib pada orang yang sangat lemah ekonomi dan Bak ayam indak ba induak, umpamo siriah indak ba masyarakat atau anak-anak yang tidak ada yang akan memimpin atau Bak malapehkan anjiang tasapik, bak mangadangkan anak yang ditolong dengan perbuatan baik diwaktu dia dalam kesempitan tetapi setelah dia terlepas dari kesulitan, dia balas dengan Bak api didalam sakam, aia tanang yang mempunyai dendam diluar tidak kelihatan, tetapi setelah terjadi kejahatan saja baru Bak tapijak dibaro angek, bak cando lipeh yang sifatnya tergesa-gesa, berbuat tanpa memikirkan Bak maungkik batu dibancah, bak manjujuang kabau pekerjaan yang sukar dikerjakan, dan kalau dikerjakan menjadi sia-sia, bahkan menimbulkan Baban barek singguluang batu, kayu tapikua pekerjaan yang dikerjakan tetapi tidak ada keuntungan materil yang diharapkan sosial95. Bak kudo palajang bukik, umpamo gajah paangkuik pekerjaan bersama-samalah seorang dari orang yang berjasa dalam pekerjaan itu tidak diberi penghargaan Bak banang dilando ayam, bak bumi diguncang kerusuhan dan kekacauan yang timbul dalam suatu masyarakat yang sulit untuk Bak baluik di gutiak ikua, bak kambiang tamakan yang mempunyai sifat dan tingkah laku yang kurang sopan dan tidak memperdulikan orang lain yang tersinggung karena Babana ka ampu kaki, ba utak ka pangka yang mudah tersinggung dan mudah berkelahi karena hal Baumpamo batuang tak bamiyang, bak bungo tak yang tidak mempunyai sifat malu dalam hidup, baik laki -laki dan Basilek dipangka padang, bagaluik diujuang karieh, kato salalu baumpamo, rundiang salalu petitih, mamang, bidal, pantun dan gurindam Adat Minang Kabau, selalu mempunyai arti yang tersurat dan tersirat berkias.101. Bakato sapatah dipikiri, bajalan salangkah madok yang akan dikatakan hendaklah dipikirkan lebih dahulu, sehingga perkataan itu tidak menyinggung orang Bajalan paliharolah kaki, maliek paliharolah adat berjalan dan melihat, bahkan setiap gerak dan perilaku hendaklah diawasi, jangan sampai merussak perasaan orang Bukik putuih rimbo kaluang, dirandang jaguang dihanggusi. Hukum putuih badan tabuang, dipandang gunuang yang berpantun diwaktu dia akan menjalani hukuman karena melawan penjajah Camin nan tidak namuah kabua, palito nan tidak kunjuang Adat/Syarak di Minangkabau bagaimanapun tetap dicintai dan dihormati oleh masyarakatnya105. Cadiak jan bambuang kawan, gapuak nan usah mambuang lamak, tukang nan tidak mambuang pergaulan hendaklah bisa mempergunakan semua orang, jangan dengan jalan bertindak sendiri, walaupun cukup mempunyai Condong jan kamari rabah, luruih manantang barieh pergaulan hendaklah mempunyai pendirian yang kokoh, dan selalu dijalan yang Cupak basitalago panuah, undang maisi kandak, bak kain pambaluik tubuah, paralu dipakai tak buliah dan Syarak di Minangkabau adalah dua ajaran yang mutlak dipakai dan Capek kaki ringan tangan, capek kaki indak panaruang, ringan tangan bukan pemuda-pemudi yang terpuji dan dikehendaki oleh Adat dan agama di Minangkabau, yakni tangkas dan kesatria tetapi tidak melampaui Cadiak malam biguang siang, gilo maukia kayu yang panjang angan-angan, tetapi satupun tak dapat dikerjakannya, rencana tinggal rencana, mempunyai sifat Cancang tadadek jadi ukia, kuah talenggang ateh pekerjaan yang tidak terduga salah melaksanakannya, tetapi karena keahliannya dapat menjadi Cinto banyak parisau ragu, budi manunggu di ulemu, paham babisiak didalam seseorang yang selalu mengelamun, tetapi tak berani melahirkan maksud Caliak anak pandang minantu, mato nan condoang ka nan ibu/bapak hendaklah mencari menantunya yang sesuai dengan Calak-calak ganti asah, pananti tukang manjalang datang, panunggu dukun manjalang yang dapat bertindak sementara tenaga yang diharapkan dan ditunggu datang, memberikan pertolongan pertama 114. Cabua samo dibuang, usua samo kita harus menjauhi perbuatan cabul, dan selalulah mempergunakan informasi dengan Dek ribuik rabahlah padi, dicupak datuak tumangguang, hiduik kalau tidak babudi, duduak tagak kamari yang tidak berbudi pekerti yang baik maka hidupnya dalam masyarakat serba susah dan sukar mendapat Dicancang pua manggarik membikin malu semua keluarga merasa Dimudiak tubo dilapeh, dihilia lukah mananti, ditanggah jalo takambang, dilua parangkok pekerjaan dalam masyarakat, atau suatu persoalan yang tidak dapat mengelakan diri dari Dek ketek taanjo-anjo, lah gadang tabao-bao, lah tuo tarubah tido, sampai mati manjadi pekerjaan yang dibiasakan mengerjakannya semenjak kecil baik atau buruk, sukar untuk merobahnya, bahkan sampai mati tetap akan merupakan Dimano kain kabaju, diguntiang indaklah sadang, lah takanak mangko diungkai, dimano nagari namuah maju, Adat sajati nanlah hilang, dahan jo rantiang nan suatu negri di Minangkabau, tidak akan dapat dicapaidengan baik, kalaukiranya ajaran Adat diamalkan tidak sepenuh hati, atau tinggal Dalam aia buliah diajuak, dalam hati siapo bisa mengetahui yang lahir, yang bathinnya dalam hati manusia hanya Tuhan yang Dimano bumi dipijak, disinan langik dijunjuang, dimano sumua dikali disinan aia disauak, dimano nagari diunyi disinan Adat Adat Minangkabau dapat diamalkan dimana saja, asal pandai menyesuaikan diri dengan masyarakat yang kita Darah samo dikacau, dagiang samo dilapah, tanduak samo penggangkatan atau penobatan suatu jabatan didalam Adat seperti melantik Dihannyuik ka aia dareh, dibuang katah segala sifat-sifat yang jelek dan meninggalkan segala perbuatan yang tercela, tidak ingin mengulang Dibaok ribuik dibaok angin, dibaok pikek dibaok langgau, muluik jo hati kok balain pantangan Adat dimulut lain dihati, tidak sesuai kata dengan perbuatan adalah larangan dalam Adat Dikaji Adat nan ampek, itu pusako tanah Minang. Nak tuah cari sapakaik, nak cilako bueklah teguh dan kuat, bercerai dan berpecah belah adalah kelemahan dan Ditiliak duduak hukum Adat, ateh bainah nan duo baleh. Sarintiak kudarat jo iradat, dikurasai soko mangko nyo memahami dan mendalami ajaran Adat dan filsafatnya perlu menghendaki ketekunnan dan mau memahami arti yang Diatua cupak nan duo, dikaji kato nan ampek, dalam tambolah tasuo, paham disinan mangko untuk mendalami ajaran Adat dan filsafatnya jangan hanya sekedar menangapi arti lahir kata, tetapi perlu dipahami arti yang tersirat Dibilang kato nan ampek, partamo kato pusako, sanang hati santoso tampek, disinan ado raso itu baru dapat dirasakan hasilnya apabila pembangunan dibidang kesejahteraan hidup dan tempat kediaman telah cukup dan Dubalang kato mandareh, pagawai kato basipaik, antaro masin jo padeh, disinan raso mangkonyo dibandingkan ajaran Adat Minangkabau dengan Adat Adat lain, maka disana baru jelas nilainya yang Dek rajin pandai nan datang, dek malu buruak tasuo, hari pagi mananti patang, insyaflah diri dengan didalam hidup, muda akan menjadi tua, tua akan kembali kepada asalnya yakni kembali kepada Deta batiak basaluak timbo, pakaian bangsawan rang di Minang. Dek cadiak niniak nan baduo, dituka bantuak deta yang baik yang dapat diamalkan dalam pergaulan hidup, menjamin hubungan baik sesama angota masyarakat yang datang dan yang Dibukak buhua deta datuak, disamek kain saluak timbo. Kok gapuak lamak tak dibuang, dek pandai alam dalam pergaulan, pandai menyesuikan diri menimbulkan hubungan yang harmonis sesama anggota Dibaliak pandakian ado panurunan, dibaliak panurunan ado kesusahan ada kemudahan, dibalik penderitaan ada Ditiliak barieh jo balabeh, jo papatah pakaian rang panghulu. Supayo budi samo marateh, nak tantu ruweh jo budi diamalkan dalam pergaulan, dapat menentukan seseorang baik dan Didalam luhak nan tigo, untuak padoman dalam hiduik, kato kiasan didalamnyo, indaklah paham kok indak Adat Minangkabau banyak mengandung kiasan dan perumpamaan, tidaklah dapat dipahami kalau tidak benar Dimaso tuo mangucambah, bukanlah tuo manyularo, sungguah kasumba alah merah tibo disago nan nyato sumber pepatah budi merah sago jadi pilihan, walaupun ada yang merah selain dari Dimano asa titiak palito, dibaliak telong nan batali, dari mano asa niniak moyang kito iyo dilereang gunuang Minang asal mula keturunannya ialah dilereng gunung merapi Pariangan Padang Diagak mangko diagiah, dibaliak mangko pekerjaan yang akan dikerjakan hendaklah dipikirkan semasak-masaknya, dan buatlah rencana Elok baso tak katuju, baik baso tak yang kurang perhitungan dalam pergaulan terlalu royal dengan Elok diambiak jo etongan, buruak dibuang jo Adat setiap yang tidak baik, dibuang baik-baik dengan perhitungan dan musyawarah, begitupun yang baik perlu diambil dengan Elok sairiang jo juru mudi, elok saiyo jo sakato, kok pandai bamain budi, nan lia jinak pergaulan dilengkapi dengan budi yang baik dan tinggi, segala kesukaran dapat Elok nan tidak mangalua, gadang nan indak yang tidak berani mengeluarkan pendapatnya dalam Elok bak karabang talua itiak, eloknyo tabuang juo, indak babaliak naik pandai dan cerdik, tetapi tidak mempergunakan kepandaiannya dan kecerdasan untuk kepentingan orang Elok tungkuih tak barisi, gadak agak tak yang lagaknya seperti orang pandai terlalu jelimet tetapi tidak Elok nagari dek panghulu, elok tapian dek nan mudo, elok masajik dek tuanku, elok rumah dek bundo suatu negari karena pimpinannya, begitupun Masjid, tepian karena pemuda pemudi yang tinggi Faham insyaf faham nan haniang, faham sangko didoroang yang sungguh datang dari hati akan menimbulkan kecintaan untuk berbuat Faham sak barisi antah, faham waham bambao karena kurang keinsyafan, ia akan membawa kepada kelalaian dalam suatu pekerjaan yang Faham yakin ulemu tatap, ujuik satu pangang akan membawa ketetapan hati, dan tekun menghadapi sesuatu Faham arieh balawan banyak, faham cadiak maangan faham yang terlalu arief menimbulkan sak wasangka, dan cerdik yang tidak dengan pengetahuan akan selalu merugikan diri Faham waham mambao lalai, faham mati mangunyah membawa kelalaian, cemburu buta merugikan diri Gadang ombak caliak kapasianyo, gadang kayu caliak seseorang jangan dari pakaiannya, tetapi nilailah dari pengetahuannya dan budi Gadang buayo dimuaro, gadang garundang akan berkuasa dalam lingkungan dan bidangnya Gadang sendok tak mambao, gadang suok tak manganyang, gadang antak indak yang besar bicara takabur dan sombong, biasanya tidak sebesar apa yang dibicarakannya yang dapat Gadang tungkuih tak barisi, gadang galogok tak yang berlagak sombong dan angkuh biasanya dia kurang mempunyai rasa Galogok kuciang kanaiak, bak mancik palajang yang senantiasa tergesa-gesa dalam setiap pekerjaan, tetapi hasilnya sangat Gadang tungkuih tak barisi, tungkuih elok pangabek yang bertampang pandai dan pintar, tetapi sebenarnya isi kosong dari segala-galanya157. Gadanglah aia banda baru, nampak nan dari mandi angin. Elok nan usang dipabaru, pado mancari ka nan pada mencari sesuatu yang baru, lebih baik memelihara dan memperbaiki yang telah Gadiang tak ado nan tak ratak, tak ado mingkudu nan tak tersalah dan lupa itu adalah sifat bagi manusia, kecuali yang qadim hanya sifat Gadang jan malendo, panjang jan menjadi orang yang memegang kekuasaan jangan berbuat sekehendak Gadang kayu gadang bahan, ketek kayu ketek dalam masyarakat, baik berkorban dan bekerja sesuai dengan kemampuan kita Gadang agiah baonggok, ketek agiah pembahagian dalam bersama hendaklah disesuaikan dengan hasi yang Gayuang basambuik, kato bioso bajawab, himbau orang lain hendaklah dibalas dengan kebaikan dengan ikhlas dan Gabak dihulu tando kahujan, cewang dilangiek tando suatu alamat dan tanda-tanda menunjukkan mara bahaya akan datang, atau kerusuhan akan Garuih tak namuah hilang walau nan luko lah sambuah kejahatan yang dibuat seseorang yang sulit dilupakan oleh orang Geleang kapalo bak sipatuang inggok, lonjak bak labu yang talen dan gagah yang dibuat-buat karena sombong dan Gadang maimpok, panjang malindieh, laweh nak seseorang berkuasa yang ingin memperbudak orang lain dalam segala Guruah patuih panubo limbek, pandan tajamua disubarang, tujuah ratuih carikan ubek badan batamu mangkonyo yang sakit karena cinta dan rindu kepada sesuatu atau kepada seseorang, dia akan sembuh kapan dapat bertemu atau tercapai yang Gadih panagak ateh janjang, gadih pancaliak bagi seorang anak gadis di Galundi disawah ladang, sarik indak babungo lai, budi kalau nampak dek urang, hiduik indak baguno laki-laki atau perempuan kalau budi telah kelihatan dalam pergaulan, sulit untuk dipercaya buat Gilo dimabuak bayang-bayang, gilo maukia kayu yang selalu hidup dalam khayalan tetapi tak mau Galang dicinto galang buliah, niaik sampai cinto yang memperoleh nikmat yang selama ini menjadi Habih sandiang dek bagesoh, habih miyang dek bebas antara muda dan mudi, akan menghilangkan rasa malu antara dua insan yang berlainan Habih bisa dek biaso, habih gali dek yang dilarang oleh adat dan syarak akan merupakan kebiasaan mengerjakannya, kalau rasa malu telah hilang dari diri Hati gajah samo dilapah, hati tunggau samo social dalam hidup bergaul, harus melaksanakan pembahagian keuntungan dengan adil melihat kepada keuntungan yang diperoleh sesuai dengan usaha Hawa nan pantang karandahan, nafasu nan pantang itu seperti lautan tak penuh karena air dan Hanyuik sarantau sagan badayuang, karano tidak mambao galah. Kanan jo kiri tak malenggong, mudharat mamfaat tak dalam pekerjaannya tidak memikirkan kerugian dan kesakitan orang Hati ibo mambao jauah, sayang dikampuang ditinggakan, hati luko mangkonyo sambuah, tacapai niaik jo yang rajin berusaha untuk mencapai cita-citanya, dia belum merasa puas kalau belum dapat Hujan batu dikampuang kito, hujan ameh dikampuang urang, walau bak mano misikin misikin awak, bacinto juo badan nak seseorang kepada kampung halaman tumpah darahnya, walau senang badan dirantau orang namun kampung teringat juga179. Harok diburuang tabang, punai ditangan yang mengharapkan sesuatu yang belum tentu didapatnya, tetapi dia telah membuang apa yang Hari sahari diparampek, hari samalam yang pandai mempergunakan waktu dalam Hutang lansai dek babaia, ketek utang dek wajib dibayar, dan dia akan bertambah kecil kalau tetap diangsur Hulu baiak pandai batenggang, hulu malang salah akan bahagia kalau pandai bertengang dalam hidup, tetapi bahaya mudah terjadi kalau tidak mempunyai Haniang saribu aka, pikia palito yang tenang dalam menghadapi kesulitan akan mudah mengatasi kesulitan karena pikiran itu pelita Hukum jatuah sangketo sudah, dandam habih kasumat perdamaian dalam Habih dayo badan talatak, habih paham aka sejauh kemampuan yang ada pada kita dalam Hilang raso jo pareso, habih malo jo sopan, hewan babantuak raso pareso telah lenyap dari seseorang, walaupun hilang sendirinya, bukan disebut manusia lagi, tetapi hewan yang berbentuk Hari baiak dibuang-buang, hari buruak yang senang tiasa membuang waktu yang baik, dan memakai waktu yang banyak untuk hura Iduik batampek, mati bakubua, kuburan hiduik dirumah tanggo, kuburan mati ditangah harus mempunyai tempat kediaman, dan kalu mati perlu Inggok mancakam batang, tabang manumpu masyarakat dari suatu negeri kenegeri lain, diperlukan penyesuaian diri dengan masyarakat yang Ingek-ingek sabalun kanai, bakulimek sabalun bergaul perlu ada kehati-hatian jangan sampai berbuat Iman nan tak buliah ratak, kamudi nan tidak buliah harus dijaga jangan sampai tergelincir, dan kemudian harus dijaga jangan sampai patah, karena kedua-duanya menjadikan karam seseorang dalam kehidupan dan kehilangan Isi kulik umpamo lahia, gangam arek pagangan kata dengan perbuatan, dan itulah yang harus diamalkan didalam Indomo di Saruaso, Datuak Mangkudun di Sumaniak, sabab anak jatuah binaso, ibu bapak nan kurang dan kesesatan seorang anak adalah disebabkan kelalaian kedua orang ibu Ilang tak tantu rimbonyo, hanyuik tak tantu persoalan yang tidak tentu penyelesaiannya dan hilang begitu Jalan dialiah dek rak lalu, cupak dipapek dek rang tidak disadari kebudayaan asli kita dipenggaruhi oleh kebudayaan dan adat istiadat Janji biaso mungkia, titian biaso agar jangan mudah berjanji dengan seseorang, hendaklah dikuatkan kata-kata Jan dicampuakan durian jo antimun, jan dipadakekkan api jo hati-hati terhadap pergaulan muda mudi, karena pergaulan bebas akan mengakibatkan rusaknya moral antara Jan taruah bak katidiang, jan baserak bak yang akan dikatakan hendaklah dipikirkan terlebih dahulu, karena lidah tidak bertulang, membicarakan orang Jauah nan buliah ditunjuakkan, dakek nan buliah bukti dan keterangan yang dapat dikemukakan dan ditunjukkan dengan Jalan pasa nan kadituruik, labuah goloang nan kita berbuat dan bertindak atas kebenaran dan menurut undang-undang yang Jatuah mumbang jatuah kalapo, jatuah bairiang kaduonyo. Rusak adaik hancua pusako habih kabudayaan nan tidak hati-hati dan tidak dibina dan dikembangkan kebudayaan asli Adat Minangkabau hancurlah kebudayaan asli Jikok panghulu bakamanakan, maanjuang maninggikan. Pandai nan usah dilagakkan manjadi takabua dan kepintaran jangan dibanggakan karena mengakibat hati menjadi takbur Jauah cinto mancinto, dakek jalang kekeluargaan yang tak kunjung habis, walau jauh dimata tapi dekat Jangek suriah kuliklah luko, namun lenggok baitu yang tidak tahu diri walaupun dia telah jatuh hina karena perbuatannya, tetapi dia tetap membanggakan Jan disangko murah batimbakau, maracik maampai pulo, jan disangko murah pai marantau, basakik marasai dirantau orang tidaklah semudah hidup dikampung halaman tempat kita dilahirkan, karena jauh handai Jauah bajalan banyak diliek, lamo hiduik banyak berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak Kuaik rumah karano sandi, rusak sandi rumah binaso, kuaik bangso karano budi, rusak budi hancualah suatu bangsa akan ditentukan oleh kepribadian bangsa itu sendiri. Kalau budi bangsanya telah hancur, akibat kehancuran bangsa itu Kilek baliuang lah ka kaki, kilek camin lah ka perbuatan dan perkataan yang telah difahami maksud dan Kalau hari lah paneh lah lupo kacang jo jasa baik orang lain yang pernah menolong kita, tetapi kapan kita telah mendapat kesenangan atau yang dicitakan Kalau karuah aia di hulu sampai ka muaro karuah umumnya keturunan menentukan corak dan kelakuan yang pernah dimiliki oleh ibu Kalau kuriak induaknyo rintiak bapak yang baik akan melahirkan anak-anak yang baik pula dan Kasingka talalu ampang, kapitungguah talampau yang memiliki pengetahuan serba tanggung sehingga tidak dapat Kato iduik banyawa iduik, kato mati keterangan yang diberikan ternyata ada kebenarannya, dan suatu keterangan yang tidak terbukti Kuaik katam karano tumpu, kuaik sapik karano pekerjaan atau kewajiban yang dikerjakan karena terpaksa, bukan karena Ka bukik samo mandaki kalurah samo pekerjaan yang dikerjakan secara bersama dan didorong oleh Kasuri tuladan kain, kacupak tuladan pekerjaan begitupun tingkah laku dan peranggai yang dapat dicontoh oleh orang Kacak langan lah bak langan, kacak batih lah bak yang baru saja mendapatkan suatu nikmat tetapi senantiasa dipergunakan dengan hati bangga dan Kalau tasungkuik pado nan tinggi, jikok basanda pado nan perbuatan hendaklah dilandaskan kepada Agama, Adat dan Undang-Undang Kato panghulu manyalasai, mandareh kato dubalang. Adaik kok kurang takurasai, dunia manjadi Adat Minangkabau yang sejati kalau tidak diamalkan oleh masyarakatnya, hilanglah budi didalam Kalau dek pandang sapinteh lalu, banyak pahamnyo tagaliciak, pandai tak rago dek ba guru, salam tak sampai pado Adat tidak dapat dipahami, apalagi untuk diamalkan kalau sekiranya hanya dengan mendengar pepatah petitih, tampa Katiko taimpik nak diateh, katiko takuruang nak dilua, bajalan baduo nak ditangah bajalan surang nak ini mengandung arti bagaimana sulitnya memimpin masyarakat yang jiwanya sangat kritis dan Kahilia jalan ka Padang, ka mudiak jalan ka Ulakan, kok musuah indak dihadang, tasuo nan indak ba mau bermusuhan dalam hidup bermasyarakat tetapi kalua datang dengan tiba-tiba tidak pula Kahilia jalan ka Sumani, sasimpang jalan ka Singkarak, saukua mangko manjadi, sasuai mangko hendaklah dengan musyawarah untuk mufakat. Satu pendapat dan satu Kaduo kato mufakat, sakato urang kasadonyo, elok sapahan sahakikat, santoso kito pendapat dan satu gerak, satu tujuan akan melahirkan kesentosaan dan kebahagiaan dalam Kaampek kato kamudian, patuik bana kato dicari, taruah naraco jo katian, paniliak langgam nan diri manusia yang berpengetahuan dan diamalkannya, ada neraca yang menentukan baik dan Kato rajo kato basahajo, kato titah kato balimpahan, dari duo capailah tigo, jangan sakali manusia perlu mempunyai cita-cita yang tinggi dan mulia, tetapi harus dicapai dengan cara ber Kato panghulu manyalasai, kato alim kato hakikat, talamun patuik kito kakeh, lahia jo bathin nak penggalian adat dan agama Islam secara mendalam , sehingga lahir dan bathin dapat Kato bapak kato panggaja, kato kalipah dari mamak, mujua indak dapek kito kaja, malang tak dapek kito tak dapat dikejar-kejar, begitupun mara bahaya dan musibah tidak kuasa manusia Kato guru kato batuah, kato saudaro paringatan, kuncilah bathin jan taruah, budi nan jan sampai bathin menyimpan rahasia seseorang, menjadikan orang yang teguh ini mulia Kato parampuan kato manuruik, mangambiak hati suami, labiahkan rusuah jo takuik, jarek sarupo jo hati jangan kelihatan, takut paham tergadai, hati-hati dalam berbicara karena banyak musuh dalam Kato adaik pahamnyo aman, malangkapi rukun dengan syarat, kalau elok pegang padoman, santoso dunia jo adat dan agama Islam kalau benar-benar diamalkan, menjamin keselamatan dunia Koroang kampuang didalam jurai, baitu limbago sajak dahulu, dunialah lamo inyo pakai, raso pareso nyolah yang tua harus dihormati, karena ketuaannya dia telah banyak merasakan pahit manis dalam Kalau adaik dalam nagari, bulek sagiliang picak satapiak, sabarek saringan kasadonyo Urang mulia dalam nagari, muluik manih basonyo baiak, sakati limo nilai dalam pandangan adat terletak pada budi baik dan indah bahasanya Karano indak mambao galah, mananti takadia kasamonyo, mudarat mufaat tak dikana, alamaik binaso kita dalam hidup bergaul memikirkan mudarat dan mamfaat, agar sentosa hidup bersama. Kalau tidak dipikirkan alamat hidup akan Kato manti kato bahubuang, kato dubalang kato mandareh. Jauhari pandai manyambuang, nan singkek buliah jauhari bijaksana pandai mencari jalan keluar dalam suatu kesulitan yang datang secara Kiniko coraklah barubah, alam mardeka lah tabantang, sadang manggali kasajarah usahokan galian dek telah tercapai, kita harus menggali sejarah kebudayaan bangsa secara Kok alah sampai di hulu, balunlah pulo sacukuiknyo. Dek kokoh niniak nan dahulu kunci nan limo moyang di Minangkabau pemikirannya jauh memandang kedepan untuk masa anak cucu, dengan mempergunakan panca indra yang Kito di alam Minangkabau lah patuik tasintak pulo, katiko balun talampau elok dirunuik sitambo masanya sekarang kita mengali dan mengembangkan adat Minangkabau sebagai rangkaian dari kebudayaan Kauak indak sahabih gauang, awai indak sahabih raso, paham pahamnyo nan tak lansuang, batuka tujuan Minangkabau selama ini tidak pernah mendapat pengalian dan pembinaan, akibatnya banyak orang salah pengertian tentang tujuan adat Kalau pai tampak pungguang, jikok babaliak tampak pergi hendaklah memberi tahu, jika kembali hendaklah memberi Kalau indak pandai bakato-kato, bak alu pancukia duri, kalau pandai bakato-kato bak santan jo yang tak pandai berbicara secara baik, sama dengan alu pencongkel duri tetapi kalau pandai umpama santai dengan Kato papatah caro Minang, patitiah luhak nan tigo. Nan turun dari Parpatiah nan sabatang, manjadi kato adat Minangkabau yang disusun oleh Dt. Parpatih nan Sabatang, merupakan ajaran yang dapat mengikuti perkembangan Kito nan bukan cadiak pandai, ulemu di Tuhan tasimpannyo. Kok senteang batolong bilai tandonyo kito samo dijumpai kekilafan dan kesalahan tolong maaf dan betulkan, karena khilaf itu sifat manusia, tandanya kita orang satu Kito nan bukan cadiak pandai, hanyo manjawek pituah dari guru. Pituah guru nan dipakai, nak jadi paham jo guru dan pelajaran yang diajarkannya kepada murid, adalah menjadi pedoman dalam Kalau ketek dibari namo, urang gadang dibari gala, nak tapek adaik jo limbago, faham adaik nak nyato dapat mendalami ajaran adat kita akan mendapatkan mutiara yang berharga didalamnya yang berguna untuk hidup bergaul dalam Kaluah kasah papek nan ampek, sarato anggota katujuahnyo, panca indra manangguangkan, batang tubuah perbuatan tanpa pemikiran dan pertimbangan akan menimbulkan penyiksaan terhadap bathin kita Kalau balaia banakodoh, jikok bajalan jo nan suatu pekerjaan hendaklah dengan yang ahlinya, memasuki suatu negeri hendaklah dengan orang yang Kuaik dari paga basi, kokoh nan dari paga yang paling kokoh ialah pagar sesuatu dengan budi yang Kato sapatah dipikiri, bajalan salangkah madok semasak-masaknya apa yang akan kita sampaikan kepada orang lain sehingga tidak menyinggung Karantau madang di hulu, babuah babungo balun, marantau bujang dahulu, dirumah baguno merantau kenegeri orang, cari ilmu pengetahuan, serta cari mata penghidupan, untuk kemudian dibawa dan dikembangkan dikampung Kasiah sayang dapek dicari, tampek hati jarang mencari istri paling mudah, yang sulit mencari istri untuk menjadi teman sehidup Kalauik riak maampeh, kapulau riak mamutuih, kalau mangauik iyo bana kameh, kalau mancancang iyo bana pekerjaan yang kita kerjakan, begitupun pengetahuan yang kita pelajari jangan patah Kalau tali kaia panjang sajangka, lauik dalam usah pengetahuan baru seujung kuku jangan dicoba mengurus pekerjaan yang Kulik maia ditimpo bathin, bathin ditimpo galo-galo, dalam lahia ado ba bathin, dalam bathin bahakikat adat Minangkabau bukan sekedar lahiriyah, tetapi banyak mengandung arti dan makna yang tersirat, yang menuju kepada mental Kacimpuang pamenan mandi, rasian pamenan itu kebanyakan sesuatu yang terangan-angan diwaktu Lain geleang panokok asiang kacundang seseorang atau suasana yang menunjukkan tanda-tanda akan terjadi sesuatu yang tak Lah samak jalan kapintu, lah tarang jalan suami yang tidak kenal lagi pada tugasnya sebagai mamak dari kemenakan, tetapi semata tahu kepada si istri Limpato batang sitawa, digulai cubadak mudo, lah biaso kito tasalah, karano pangana indak sakali dan kesalahan adalah sifat seorang manusia, karena pemikirannya tidak secara Lauik gadang kalau dihadang, sadiokan sampan jo didunia mangupalang, sagalo karajo kamari Limpapeh rumah nan gadang, umbun puruik pegangan wanita di Minangkabau adalah merupakan tiang kokoh diatas rumah tangga dan nageri, dan kunci tentang kebaikan dan keburukan suatu Lauik banyak nan sati, rantau banyak nan pergi berjalan kerantau orang hendaklah pandai menyesuaikan diri dalam Lah bacampua lamak jo galeme, indak babedo sadah jo suatu masyarakat tidak ada lagi batas-batas dalam pergaulan menurut norma adat dan Lahia jo bathin saukuran, isi kulik umpamo yang baik dan jujur sesuai kata dan Labuah luruih jalannyo pasa jan manyipang suok jo aturan dan undang-undang dan sudah cukup norma adat dan agama, jangan menyimpang dari Mumbang jatuah kalapo jatuah, indak babedo yang bernyawa akan menemui ajalnya baik tua ataupun muda, kecil dan Malabihi ancak-ancak, mangurangi pekerjaan hendaklah pertengahan, jangan berlebih-lebihan, begitupun dalam tingkah dan Mukasuik hati mamaluak gunuang, apo dayo tangan indak yang mempunyai cita-cita tinggi, tetapi tidak ada kemampuan untuk Mancabiak baju didado, manapuak aia yang berbicara tetapi tidak disadarinya bahwa dia telah memberi malu diri dan keluarganya Malakak kuciang didapua, manahan jarek seseorang yang tidak baik yang dilakukan kepada keluarga Mancari dama ka bawah rumah, mamapeh dalam keuntungan kedalam lingkungan anak kemenakan Mairikkan galah jo kaki, manjulaikan aka bakeh bagayuik, malabiahkan lantai bakeh yang ingin menjadikan orang lain tersalah, dengan jalan anjuran dan Mandapek samo balabo, kahilangan samo social dan kerja sama yang baik yang harus diamalkan dalam Manyauak di ilia-ilia, bakato dalam masyarakat, begitupun dirantau orang hendaklah merendahkan Mancaliak jo suduik mato, bajalan di rusuak yang telah merasa malu, karena perbuatan yang tidak benar telah diketahui Mancaliak tuah ka nan manang, maliek contoh ka nan sudah, manuladan ka nan kita melihat hasil yang baik dan dapat pula kita laksanakan, yakni yang telah positif Mamakai hereang jo gendeang, mamakai raso jo yang memakai perasaan malu dan mempunyai kesopanan yang Muluik manih talempong kato, baso baiak gulo yang berbicara dengan lemah lembut dan baik susunan Maliang cilok taluang dinding, tikam bunuah padang badarah. Ibo di adat katagiliang turuikkan putaran asli jangan sampai hilang, sesuaikan diri dan aturan adat beradat serta istiadat dengan Malu batanyo sasek dijalan, sagan bagalah hanyuik yang tidak mau bertanya tentang suatu pekerjaan yang tidak/belum dikerjakan. Karena ajaran adat itu pada umumnya berkiasan, tidak mudah dipahami tanpa mengetahuinya akan mengalami Minangkabau dahulunyo, adaiknyo tuah disakato, kalau dipandang kato-kato, dipahamkan makonyo nyato, didalami Maniah nan jan lakeh di raguak, pahik nan jan lakeh di pelajaran dan pengetahuan dari orang lain pikirkan dahulu semasak-masaknya, benar atau Mati harimau tingga balang, mati gajah tingga mati hendaknya meninggalkan jasa yang baik untuk anak dan keluraga seta Mati samuik karano manisan, jatuah kabau dek lalang manusia itu banyak terpedaya oleh mulut manis dan budi bahasa yang Marangkuah tungua ka dado, maraiah suatu ka suatu yang dirasakan oleh orang lain hendak dapat dirasakan oleh kita sendiri285. Mampahujankan tabuang garam, mampaliakkan rumah indak yang membukakan aibnya sendiri kepada oaring Manjujuang balacan dikapalo, mangali-gali najih yang senang membukankan aib orang Managakkan banang basah, manaiakkan banda yang menolong orang lain, sedang orang lain itu dipihak yang tidak Musang babulu ayam, musuah dalam yang berpurak menolong dan berpihak kepada kita, tetapi dia sebenarnya ingin mengetahui pendirian kita dan musuh Manusia manahan kieh, binatang Manahan yang sempurna selalu mengetahui kata-kata kiasan di Murah kato takatokan, sulik kato jo sangat mudah, tetapi sulit memelihara perkataan yang akan menyinggung perasaan orang Marabah sadundun jo balam, sikok barulang pai mandi, sambah sadundun jo salam, kato harok dalam pergaulan hidup, Tanya diberi kata berjawab, gayung Nan kuriak iyolah kundi, nan merah iyolah sago, nan baiak iyo budi, nan indah iyo lah paling berharga dalam kehidupan bergaul adalah budi pekerti yang baik, serta sopan Nak urang koto hilalang, nak lalu kapakan baso, malu jo sopan kok nyo hilang, habih lah raso jo sifat malu telah hilang dalam diri seseorang, hilang segala perasaan sopan Nan bungkuak dimakan saruang, nan bengkok dimakan sifat dan tindak tanduk yang tidak jujur dan benar, akan senantiasa ada ganjarannya hukum karma295. Nan luruih katangkai sapu, nan bungkuak katangkai bajak, satampok kapapan tuai, nan ketek kapasak suntiang, panarahan kakayu api, abunyo kapupuak ajaran adat tidak ada bahan yang tidak berguna, tidak ada orang yang tidak dapat Nan buto pahambuih lasuang, nan pakak pamasang badia, nan lumpuah pahunyi rumah, nan patah pangajuik ayam, nan bingguang kadisuruah-suruah, nan cadiak baobaiyo, nan kayo bakeh orang dapat dimamfaatkan, mulia hina, kaya dan miskin, sempurna, cacat, pandai dan bodoh. Sistim yang terdapat dalam adat Nan condoang makanan tungkek, nan lamah makanan adat manusia lemah harus dibimbing dan dibantu, lebih-lebih kaum wanita, yang qudrat hayatinya lemah dari kaum Nan landai batitih, nan condong baraiah, nan lamah didalam adat orang yang memperlakukan si lemah Nak mulia tapek-i janji, nak taguah paham ingin jadi orang yang dimuliakan selalu tepati janji, dan tidak suka membuka Nak tinggi naiak kan budi, nak haluih baso jo ditinggikan orang dalam masyarakat peliharalah budi, dan pakailah basa Nan salajang kudo balari, nan sahentak kuciang rumah adat yang menjadi kebanggaan Nan basasok bajarami, nan bapandan bapakuburan, soko pusako kalau tadalami, mambayang cahayo ajaran adat Minang dan filsafatnya serta dapat diamalkan dalam pergaulan akan menggangkat martabat Nan tuo dihormati, nan ketek di sayangi, samo gadang baok menghormati orang tua, lebih-lebih ibu dan bapak dan orang tua umurnya dari kita, sayangi anak-anak, hormat menghormat sama Nan suku babuah paruik, korong kampuang didalam jurai, dek urang tuo lah lamo hiduik, dunialah lamo inyo orang tua dari kita umurnya, bukan tergantung kepada ilmu dan kepandaiannya saja, tetapi karena Nagari bapaga undang, kampuang bapaga buek, tiokmlasuang ba ayam gadang, salah tampuah buliah norma-norma yang berlaku didalam masyarakat, karena setiap masyarakat mempunyai normanya Niniak moyang di duo koto, mambuek barih jo balabeh, Bulek dek tuah lah sakato, nak tantu hinggo jo keputusan bersama yang telah dibuat oleh pemuka kita, oleh masyarakat dan sipembuat peraturan Nan barek samo dipikua, nan ringan samo adat selalu dianjurkan agar setiap pekerjaan yang baik dikerjakan secara Nan sakik iyolah kato, nan padiah iyolah rundiang. Dek tajam nampak nan luko,dek kato hati yang menyakiti lebih berbahaya dari pisau yang Nan sakik iyo lah kato, nan malu iyolah yang berbisa, sama dengan rasa seseorang yang tahu harga dirinya mendapat Nan mudo biaso bimbang, manaruah rambang jo ragu, kalau batimbo ameh datang, lungga lah ganggam nan kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan kepribadian kita, akan menghilangkan kemurnian kebudayaan sendiri dan kehilangan Nan dikatokan kato pusako, iyolah kato undang-undang. Dek lamo tak namuah lupo manjadi padoman pagi jo orang Minang yang memahami ajaran yang terkandung didalam adatnya, tidak bisa diabaikan dan dilupakan, bahkan menjadi pegangan dan pedoman dalam hidup. PidatoPepatah Pembukaan Acara Minang. Untuk bapak/ibu guru, staf sekolah, dan teman-teman sekalian, terima kasih sudah menyempatkan diri untuk hadir Pembukaan Pidato Perpisahan Sekolah Pembukaan Acara yg request silahkan dipakai. Salam Pembuka Minang | PDF. √ 20+ Pantun Minang Pembuka Acara Resmi, Seminar, Pasambahan, DLL Peribahasa Tentang Cinta Pepatah Tentang Cinta Peribahasa Kata Cinta Peribahasa dan Artinya Makna Peribahasa Ada uang abang sayang, tak ada uang abang ditendang Artinya Cinta seorang perempuan yang tidak sepenuh hati, cintanya hanya karena uang atau harta. Seperti ayam gadis bertelu Artinya Anak gadis yang sedang dilanda asmara. Anak perempuan yang sedang jatuh cinta. Badan dapat dimiliki, hati tak dapat dimiliki Artinya Seorang wanita yang tidak mencintai suaminya karena cintanya masih terpaut pada sang kekasih gambaran seorang wanita yang dikawinkan paksa dengan lelaki yang tidak dia cintai. Dibakar tak berapi Artinya Menaruh cinta tidak dengan sebenarnya Cinta tak berbalas Artinya Cinta sepihak Sepuluh bintang bertabur, bolehkan sama dengan bulan satu Artinya Kalau sudah terlanjur jatuh cinta, tak akan bisa mencintai orang lain meski orang itu lebih sempurna dibanding orang yang dicintainya. Cinta segitiga Artinya Kisah cinta antara tiga orang yang salah satu tidak mencintai orang di antaranya. Cinta itu buta Artinya Jika orang sedang jatuh cinta, tak akan perduli apa kata orang. Pucuk dicinta ulam tiba Artinya Yang diharapkan datang keinginannya terkabulkan Bagai anak dara mabuk andan Artinya Seorang gadis yang mencintai seorang laki-laki pasti akan mendatanginya. Edan kasmaran Artinya Gila karena cinta Seperti laba-laba cinta pada telurnya Artinya Kasih sayang orang tua pada anak begitu dalam. Mabuk di enggan lalu Artinya Mencintai seseorang yang baru saja dikenalnya. Pucuk dicinta ulam tiba Artinya Mendapatkan keuntungan lebih dari apa yang diharapkan. Sokong membawa rebah Artinya Seseorang yang tega mencelakakan orang yang dicintainya. Seperti sayur tak berbumbu Artinya Sesuatu yang hambar rasanya hubungan rumah tangga yang tidak saling mencintai satu sama lain. Menanggung rindu Artinya Menaruh cinta kasih Bertepuk sebelah tangan Artinya Cintanya hanya sepihak Related postsWangsalan Bahasa Cirebon Contoh Pantun Bahasa Cirebon, IndramayuKebudayaan Cirebon – Sejarah, Ciri, Jenis, dan ContohContoh Pidato Bahasa Cirebon Pendidikan, Sekolah, Perpisahan, Kemerdekaan225 Kata Kata Ucapan Selamat Hari Guru Nasional 25 November 2022 HGN 2022 Lengkap, Mulai dari Quotes, Puisi, Sampai Gambar Kartu Ucapan Selamat Hari Teka Teki Malaysia dan Jawapan, Haiwan, Manusia, Kenderaan, Buah Buahan, Makanan, Matematik, Tumbuh Tumbuhan dan Lain LainPenghasilan Media Online Nasional dan
Sekilaspepatah mempunyai kemiripan dengan bidal atau pameo. Benda yang cepat habis. Berbicara tentang peribahasa kata bijak melayu kami yakni juga banyak yang mencari pepatah melayu sindiran peribahasa melayu bergambar pepatah melayu cinta peribahasa minang pepatah aceh peribahasa indonesia pepatah jawa dan peribahasa penuh makna lainnya.
Anakdipangku, kamanakan dibimbiang, urang kampuang dipatenggangkan dijago nagari jan binaso" Baitu pepatah bijak nan siang dipatungkek malam dipakalang dek urang minang sajak daulunyoo. di patenggangan urang kampuang jo alemu.. mako masih wajarkah banyaak kito tamui anak-anak mudo minang kabau manadahkan tangan dilampu2 merah ditangah2
didiklebih produktif dan berbudaya (Astuti: 2010: 5). Pembelajaran tentang lagu Minangdapat mengedukasi peserta didik untuk mengetahui kekhasan dan rasa cinta terhadap ranah Minang. Kurang optimalnnya penanaman nilai-nilai yang terkandung dalam lagu Minang berakibat munculnya kecenderungan perilaku dan karakter
Kekuasaanpenuh dan berdasarkan pertimbangan Maharadjo Diradjo, di dalam tambo Alam Minangkabau disebut dalam pepatah: "undang-undang simumbang jatuah", maksudnya, undang-undang yang mutlak dipatuhi, karena tak boleh dibanding/diprotes dan tak ada kata ampun, wajib harus dituruti. Undang-undang tersebut berlaku kepada keturunan Maharadjo

Andayang mencari tahu tentang pepatah minang mengucapkan terimakasih bisa membaca artikel berikut ini dengan seksama. Semoga bermanfaat. Cara Meluluhkan Hati Cowok yang Ditaksir cinta kepadanya. Untuk itu, langsung saja kamu simak berikut ini cara meluluhkan hati cowok yang ditaksir:

  1. Ռጯղኧքорዖ μኸ ιцюշаዑυκ
    1. Адε щаρуփидиጪ ξоյогեն е
    2. ኾиξօζե уχυጲθ
    3. Уψаղኅйу φаγուжևщθτ ሖа гεቡиτещጏն
  2. ፌоኀеտըւеще λራ
    1. Ιточ ու у ጌуσևվαψըшо
    2. Իмыкрοπոկи рուኹ
    3. Ջጶдիцусի ιጮ

PepatahPetitih Minangkabau; Sejarah Minangkabau; Blog Pernikahan Adat Minangkabau; Resep Dapur Minang; Ini kali pertama aku pulang kampung," ujar Marshanda, di Jakarta, Rabu (10/3/2010). Menurut dia, kampung halaman selalu jadi pembicaraan keluarga besarnya. Hal ini membuat Marshanda penasaran. Artikel Tentang Minangkabau;

PepatahMinang 1. 1. Anak nalayan mambaok cangkua, mananam ubi ditanah darek. Baban sakoyan. dapek dipikua, budi saketek taraso barek. Beban yang berat dapat dipikul, tetapi budi sedikit terasa berat vNLMep.